Potensi Keindahan Sejak Dini
Anakan Arwana Super Red, atau sering disingkat SR (Super Red), adalah salah satu komoditas akuatik hias paling bergengsi dan dicari di dunia. Spesies Scleropages formosus varietas Super Red ini berasal dari kawasan Kapuas Hulu dan Danau Sentarum, Kalimantan Barat, Indonesia. Memelihara anakan SR bukanlah sekadar hobi biasa; ini adalah investasi waktu, dedikasi, dan modal yang signifikan. Kesuksesan dalam membesarkan seekor anakan Super Red hingga mencapai potensi warna dan ukuran maksimalnya sangat bergantung pada pemahaman mendalam mengenai kebutuhan spesifik mereka, terutama pada fase kritis juvenil.
Fase anakan—biasanya dimulai dari ukuran 10 cm hingga 25 cm—adalah periode fundamental yang menentukan struktur tubuh, mentalitas ikan, dan yang paling penting, intensitas pigmen merah yang akan muncul saat dewasa. Kesalahan minor dalam manajemen kualitas air atau diet pada tahap ini dapat mengakibatkan potensi warna yang hilang atau bentuk tubuh yang tidak sempurna (deformitas) permanen. Oleh karena itu, panduan ini disusun untuk memberikan kerangka kerja yang komprehensif, membahas setiap aspek mulai dari pemilihan anakan yang berkualitas hingga teknik lanjutan dalam memaksimalkan potensi warna merah yang menjadi ciri khasnya.
Istilah "anakan" merujuk pada ikan yang baru dipisahkan dari induknya dan telah memulai fase makan mandiri, umumnya berukuran antara 10 cm hingga 15 cm ketika pertama kali dijual. Keunikan Arwana Super Red terletak pada regulasi ketatnya. Arwana termasuk dalam daftar CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) Appendix I, yang berarti perdagangan internasionalnya sangat dibatasi dan hanya diperbolehkan jika merupakan hasil penangkaran generasi kedua (F2) atau lebih.
Setiap anakan Super Red yang legal dan bersertifikat wajib memiliki dua dokumen utama: Sertifikat resmi dari Balai Karantina Ikan dan Surat Keterangan Asal (SKA) yang sah, serta yang paling krusial, sebuah microchip yang ditanamkan di bawah kulitnya. Microchip ini berfungsi sebagai identitas digital permanen yang memuat informasi genetik, tanggal penetasan, dan nama penangkar. Saat memilih anakan, pastikan verifikasi microchip dengan alat pemindai adalah langkah pertama yang tidak bisa ditawar.
Tidak semua anakan Super Red akan menghasilkan warna merah yang sama saat dewasa. Penilaian potensi pada ukuran kecil memerlukan mata yang terlatih dan pemahaman akan genetik. Warna merah sejati (chili red atau blood red) berkembang sangat lambat, seringkali membutuhkan waktu 3 hingga 5 tahun untuk mencapai intensitas penuh. Namun, ada beberapa indikator yang dapat diamati pada fase anakan:
| Karakteristik | Chili Red (Premium) | Blood Red (Standar Tinggi) |
|---|---|---|
| Asal Utama | Danau Sentarum | Kapuas Hulu |
| Bentuk Tubuh | Lebih ramping, sirip belakang lebih lebar. | Lebih padat, kepala berbentuk sendok (spoon head). |
| Pigmentasi Juvenil | Kekuningan kuat, bibir merah muda. | Oranye samar, warna sirip lebih pekat. |
| Warna Dewasa | Merah cerah, merata hingga ke sisik keenam (level 6). | Merah tua, pekat, seringkali hingga level 5. |
Lingkungan akuarium adalah faktor paling dominan dalam kelangsungan hidup dan perkembangan Super Red. Anakan memerlukan kondisi yang sangat stabil dan steril. Jangan pernah menganggap remeh proses cycling akuarium; proses ini adalah penentu utama keberhasilan jangka panjang.
Meskipun anakan hanya berukuran 12–15 cm, menyediakan akuarium yang terlalu kecil adalah kesalahan fatal. Akuarium yang terlalu sempit membatasi ruang gerak, menyebabkan stres, dan meningkatkan risiko deformitas sirip atau kumis. Idealnya, akuarium awal harus berukuran minimal 120 cm x 50 cm x 50 cm. Namun, untuk pertumbuhan optimal hingga ukuran 30 cm, akuarium 150 cm x 60 cm x 60 cm sangat disarankan.
Desain interior harus minimalis. Arwana adalah ikan karnivora predator yang membutuhkan ruang renang bebas. Substrat (pasir atau kerikil) tidak dianjurkan karena dapat menampung sisa makanan dan menyulitkan pembersihan, yang dapat meningkatkan kadar nitrat. Gunakan latar belakang (background) berwarna gelap (biru tua atau hitam) untuk membantu ikan merasa aman dan merangsang kontras warna merahnya.
Kualitas air Super Red harus selalu prima. Sistem filtrasi harus mampu memproses volume air minimal 5–7 kali per jam. Kombinasi filtrasi mekanis, biologis, dan kimiawi adalah wajib.
Suhu air yang ideal untuk anakan Arwana Super Red adalah antara 28°C hingga 30°C. Stabilitas suhu sangat penting; fluktuasi mendadak dapat menyebabkan stres termal dan melemahkan sistem imun. Gunakan pemanas (heater) berkualitas tinggi dengan termostat yang andal.
Penerangan (lighting) memainkan peran ganda: visualisasi dan, yang terpenting, stimulasi warna. Anakan Super Red memerlukan pencahayaan yang spesifik. Penggunaan lampu tanning UV-A atau lampu yang kaya spektrum merah (600nm – 700nm) dianjurkan sejak dini, namun harus dilakukan secara bertahap dan terkontrol. Pada fase anakan (10–20 cm), waktu tanning yang disarankan adalah 4–6 jam per hari, dikombinasikan dengan lampu putih netral sisanya. Jangan pernah membiarkan ikan dalam gelap total selama 24 jam penuh, karena ini dapat menyebabkan kebutaan atau kebingungan orientasi.
Arwana Super Red berasal dari perairan gambut yang memiliki karakteristik air yang unik: lunak (low GH/KH) dan sedikit asam (low pH). Menciptakan kembali kondisi air ini di akuarium adalah kunci untuk mencegah penyakit dan memicu potensi warna.
Pemantauan parameter air harus dilakukan minimal seminggu sekali. Akurasi pengujian air sangat fundamental dalam perawatan Arwana. Parameter yang harus diperhatikan adalah:
Penggantian air rutin adalah cara paling efektif untuk mengelola Nitrat. Untuk anakan Super Red yang sering makan, penggantian air 30% dua kali seminggu lebih baik daripada 50% sekali seminggu. Gunakan air yang telah diendapkan minimal 24 jam untuk menghilangkan klorin dan menstabilkan suhu. Selalu pastikan suhu air baru sama persis dengan suhu akuarium untuk menghindari syok termal.
Penggunaan air Reverse Osmosis (RO) mungkin diperlukan jika air sumber memiliki pH atau mineralitas yang terlalu tinggi. Jika menggunakan RO, mineral tambahan (seperti Garam Khusus Arwana atau buffer) harus ditambahkan untuk memastikan ikan mendapatkan elektrolit yang cukup. Jangan pernah menggunakan garam ikan biasa (NaCl) sebagai rutinitas; garam hanya digunakan untuk pengobatan atau karantina.
Diet pada fase anakan sangat menentukan kecepatan pertumbuhan dan, yang terpenting, pengembangan pigmen merah. Super Red adalah karnivora obligat; makanannya harus kaya protein hewani dan karotenoid.
Anakan Arwana (10–20 cm) memiliki tingkat metabolisme yang sangat tinggi dan harus diberi makan setidaknya 2–3 kali sehari dalam porsi kecil, bukan satu kali porsi besar.
Untuk memaksimalkan warna merah, nutrisi harus diperkaya dengan Karotenoid, terutama Astaxanthin. Meskipun udang mengandung karotenoid, beberapa peternak memilih untuk menyuntikkan atau mencampur suplemen Astaxanthin langsung ke pakan seperti jangkrik atau pelet (jika ikan sudah terbiasa makan pelet). Ini harus dilakukan dengan hati-hati; pemberian dosis karotenoid yang berlebihan tidak akan membuat ikan semakin merah, tetapi justru dapat merusak hati ikan.
Memberi makan secara bervariasi adalah kunci. Monotonitas diet dapat menyebabkan defisiensi nutrisi. Kombinasikan pakan tinggi protein (jangkrik) dengan pakan penguat warna (udang) secara bergantian setiap hari. Selalu pastikan ikan menghabiskan makanan dalam waktu 5 menit. Sisa makanan harus segera diangkat untuk mencegah pembusukan dan penurunan kualitas air.
Idealnya, Arwana harus dilatih untuk makan pelet berkualitas tinggi. Pelet menyediakan nutrisi seimbang, bebas parasit, dan memudahkan pengukuran dosis pakan. Proses pelatihan memerlukan kesabaran:
Proses ini mungkin memakan waktu berminggu-minggu, tetapi sangat berharga untuk kesehatan dan manajemen jangka panjang Super Red.
Anakan Arwana sangat rentan terhadap stres dan perubahan lingkungan. Stres adalah pemicu utama hampir semua penyakit. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Begitu penyakit muncul pada Arwana, pengobatannya seringkali rumit dan mahal.
Ketika Super Red baru tiba dari peternak, ia harus melalui masa karantina wajib. Akuarium karantina (minimal 100 liter) harus disiapkan terpisah.
Drop Eye adalah kondisi di mana salah satu atau kedua mata Arwana terlihat menatap ke bawah. Meskipun secara medis tidak menyakitkan, kondisi ini sangat mengurangi nilai estetika dan finansial Super Red.
Biasanya disebabkan oleh kualitas air yang buruk, terutama kadar nitrat atau amonia yang tinggi. Sirip (ekor, dorsal, atau anal) akan terlihat robek, bergerigi, atau ujungnya memutih dan terkikis.
Anakan yang stres akan menunjukkan garis-garis gelap vertikal (stress lines) dan warnanya akan memudar drastis. Penyebabnya bisa karena akuarium terlalu ramai, suara keras, getaran, atau pH yang tiba-tiba anjlok.
Memelihara Super Red adalah sebuah seni dalam mengelola cahaya dan nutrisi. Proses tanning adalah praktik yang digunakan oleh peternak profesional untuk mempercepat dan mengintensifkan pigmentasi merah pada sisik. Proses ini memerlukan kesabaran dan pemahaman yang tepat tentang biologi ikan.
Tanning bekerja dengan merangsang sel kromatofera yang mengandung pigmen merah (eritrofora) pada sisik Arwana. Sinar UV-A tertentu atau spektrum cahaya merah memicu produksi pigmen ini. Penting untuk diingat: Tanning hanya akan bekerja optimal jika genetik ikan sudah mendukung dan kualitas air sempurna.
Tanning tidak boleh dimulai terlalu agresif. Untuk anakan di bawah 20 cm, tanning berlebihan dapat menyebabkan Arwana menjadi sensitif terhadap cahaya, stres, atau bahkan merusak mata. Mulailah dengan lampu 50 watt (T5 atau LED khusus) dengan durasi 4–6 jam sehari, secara bertahap ditingkatkan seiring bertambahnya ukuran ikan.
Lampu diletakkan di atas akuarium. Metode ini paling umum dan paling aman. Ini membantu menaikan warna dari atas sisik (Level 5 dan 6) ke tengah. Sinar harus diarahkan langsung ke air.
Menggunakan lampu submersible yang diletakkan di dalam air atau lampu yang diarahkan dari sisi depan/bawah. Teknik ini lebih efektif untuk meratakan warna hingga ke bagian perut dan bibir. Namun, perlu kehati-hatian karena lampu yang terlalu terang di bawah dapat menyebabkan ikan merasa tidak nyaman atau mengganggu kebiasaan berenang alaminya.
Warna latar belakang akuarium memainkan peran psikologis dan visual. Untuk Super Red, latar belakang merah atau oranye muda sering digunakan untuk "menipu" mata ikan agar terus memproduksi pigmen merah. Namun, latar belakang hitam atau biru tua (yang disebut Black Tank Method) seringkali menghasilkan kontras yang lebih tajam, yang pada akhirnya membuat warna merah yang muncul terlihat lebih dramatis dan pekat.
Eksperimen dengan warna latar adalah bagian dari perjalanan. Sebagian hobiis percaya bahwa memulai dengan latar belakang terang untuk menyebarkan warna, kemudian beralih ke latar belakang gelap saat ikan dewasa untuk memekatkan warna, adalah strategi yang paling berhasil. Konsistensi lingkungan adalah kunci; perubahan latar belakang yang sering dapat membuat anakan stres.
Arwana adalah predator tunggal (soliter). Namun, terkadang, keberadaan tankmate (ikan pendamping) dapat membantu mengurangi stres atau meningkatkan nafsu makan pada anakan yang pemalu.
Tankmate harus memenuhi kriteria berikut:
Beberapa pilihan populer termasuk:
Penting: Jangan pernah memelihara dua Arwana Super Red dalam satu akuarium kecil (di bawah 3 meter) selama fase anakan, kecuali Anda siap menghadapi perkelahian yang seringkali fatal (fin nipping dan perusakan kumis).
Beberapa anakan Super Red menunjukkan sifat agresif yang berlebihan, yang dapat menyebabkan mereka menabrak dinding akuarium (jumping) atau merusak diri sendiri. Hal ini biasanya terjadi karena stres teritorial atau lingkungan yang terlalu terbuka.
Untuk menenangkan Arwana yang terlalu agresif, coba pasang sekat atau pembatas visual di dalam akuarium selama beberapa hari. Peningkatan suhu sedikit (menjadi 30°C) juga kadang membantu relaksasi. Pastikan tutup akuarium selalu tertutup rapat dan diberi pemberat, karena Arwana memiliki kemampuan melompat yang luar biasa, terutama saat terkejut atau stres.
Fase anakan berakhir ketika ikan mencapai sekitar 25–30 cm. Di fase remaja (30–45 cm), tuntutan lingkungan akan berubah drastis, terutama ukuran akuarium.
Super Red yang sehat akan tumbuh cepat pada fase remaja. Akuarium 150 cm x 60 cm x 60 cm yang ideal di awal kini terasa sempit. Untuk memastikan pertumbuhan maksimal dan bentuk tubuh sempurna, akuarium minimal 200 cm x 70 cm x 70 cm harus disiapkan sebelum ikan mencapai 40 cm. Akuarium yang lebih besar akan membantu mencegah kelainan tulang belakang dan menyediakan ruang yang cukup untuk berbalik dengan anggun.
Ketika ikan memasuki fase remaja, sistem tanning dapat ditingkatkan. Ikan kini lebih kuat dan pigmen merahnya sudah lebih stabil. Intensitas pencahayaan dapat ditingkatkan, dan durasi tanning bisa mencapai 8–10 jam sehari. Pada fase ini, karotenoid dalam makanan harus dipertahankan secara konsisten. Peternak sering menyebut fase ini sebagai 'tahap pematangan warna', di mana keputusan dan konsistensi perawatan selama fase anakan akan mulai terlihat hasilnya.
Perawatan Arwana Super Red tidak terlepas dari nilai ekonomi dan regulasi hukumnya. Sebagai spesies dilindungi, kepemilikan dan perdagangan harus dilakukan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.
Legalitas dan Verifikasi
Setiap pemilik harus menyimpan sertifikat dan bukti pembelian dengan baik. Microchip yang tertanam pada anakan adalah satu-satunya cara untuk membuktikan bahwa Arwana tersebut adalah Super Red legal hasil penangkaran. Kehilangan chip atau dokumen akan sangat mengurangi nilai jual kembali dan dapat menimbulkan masalah hukum, terutama jika ikan dibawa berpindah provinsi atau diekspor (walaupun ekspor individu sangat sulit).
Saat membeli anakan, pastikan Anda mencatat nomor microchip dan memverifikasinya melalui database resmi yang dikelola oleh lembaga karantina terkait. Transparansi ini melindungi pembeli dari praktik penjualan ikan palsu atau ikan hasil tangkapan liar yang ilegal.
Super Red sering dipandang sebagai investasi. Nilai seekor Arwana Super Red yang terawat baik, dengan bentuk sempurna dan warna merah pekat, dapat meningkat drastis seiring bertambahnya usia dan ukuran. Ikan yang cacat (misalnya, drop eye, kumis patah permanen, atau sirip rusak) akan mengalami penurunan nilai hingga 50% atau lebih.
Investasi terbesar bukanlah harga beli anakan, melainkan biaya operasional akuarium (listrik, pakan premium, dan sistem filtrasi canggih) selama beberapa tahun pertama. Keberhasilan dalam memelihara anakan Super Red hingga mencapai status "Raja Akuarium" adalah hasil dari manajemen air yang konsisten, diet premium, dan teknik pencahayaan yang optimal, memastikan ikan tersebut mencapai harga pasar tertinggi di usia matang.
Pengalaman adalah guru terbaik, namun dalam kasus anakan Super Red, belajar dari kesalahan orang lain jauh lebih aman dan murah. Berikut adalah skenario umum yang sering menjadi penyebab kegagalan dalam memelihara SR juvenil.
Banyak hobiis pemula mencoba "mempercepat" perawatan dengan menambahkan berbagai jenis obat atau zat kimia yang menjanjikan warna cepat, padahal yang dibutuhkan anakan adalah stabilitas. Perubahan pH yang mendadak (pH crash) karena penambahan buffer atau kurangnya KH dapat menyebabkan kematian massal bakteri baik di filter biologis, yang diikuti dengan lonjakan amonia. Anakan Arwana tidak akan bertahan lama di kondisi amonia tinggi. Selalu utamakan pergantian air kecil dan sering, daripada pergantian air besar yang jarang.
Memberi makan pakan yang murah dan berlemak (misalnya, ulat hongkong atau tikus kecil pada usia terlalu muda) dapat menyebabkan masalah kesehatan internal, terutama liver (hati) yang berlemak, dan memperburuk risiko drop eye. Diet harus didominasi protein murni (jangkrik, udang) dan sedikit lemak. Jangan pernah memberi makan sampai perut ikan terlihat buncit atau terlalu kenyang, karena ini membebani sistem pencernaan anakan.
Penggunaan lampu tanning berdaya sangat tinggi (misalnya, 150 watt) pada anakan 15 cm selama 12 jam sehari adalah resep bencana. Ini akan membuat ikan stres, menolak makan, dan bisa menyebabkan kebutaan permanen. Tanning adalah maraton, bukan sprint. Peningkatan intensitas dan durasi harus dilakukan seiring bertambahnya ukuran dan usia ikan, dengan peningkatan tidak lebih dari 1 jam per bulan dan peningkatan watt secara bertahap.
Akuarium yang menggunakan latar belakang putih bersih membuat anakan merasa tidak aman dan dapat menyebabkan warna merahnya terlihat pucat (washed out) karena ikan mencoba beradaptasi dengan lingkungan terang. Sebaliknya, akuarium yang benar-benar gelap total selama 24 jam dapat menghambat perkembangan pigmen merah karena tidak ada stimulasi cahaya. Keseimbangan antara penerangan tanning, lampu visual, dan kegelapan malam hari harus diatur secara cermat, dengan siklus terang-gelap yang teratur dan konsisten.
Untuk mencapai perawatan tingkat lanjut, hobiis harus benar-benar menguasai ilmu di balik siklus air, terutama bagaimana pH dan KH saling mempengaruhi, yang sangat penting untuk habitat asli Super Red.
KH (Kesadahan Karbonat) adalah ukuran kemampuan air untuk menahan perubahan pH. Di habitat aslinya di Kalimantan, perairan gambut memiliki KH yang sangat rendah, menyebabkan pH-nya cenderung rendah (asam). Dalam akuarium, KH yang rendah bisa berbahaya. Kotoran ikan, sisa makanan, dan bahkan proses nitrifikasi itu sendiri menghasilkan asam, yang secara perlahan menguras KH. Ketika KH habis, tidak ada yang menahan pH, dan pH bisa turun drastis dalam semalam (pH crash), membunuh bakteri filter dan ikan.
Maka, strategi perawatan anakan SR yang optimal adalah menjaga KH tetap stabil (misalnya, di 4–6 dKH) melalui pergantian air secara teratur, bukan melalui penambahan buffer kimia yang dapat menyebabkan perubahan mendadak. Stabilitas ini jauh lebih penting daripada mencapai angka pH spesifik yang sangat rendah.
Tingkat toksisitas Amonia (NH3) sangat bergantung pada pH air. Pada air yang bersifat asam (pH rendah), amonia sebagian besar berada dalam bentuk ion Amonium (NH4+), yang relatif tidak beracun. Namun, jika pH naik (menjadi basa, di atas 7.5), proporsi amonia bebas (NH3) yang sangat beracun meningkat tajam. Ini adalah alasan mengapa kegagalan filter yang terjadi di akuarium basa jauh lebih cepat mematikan bagi anakan Super Red dibandingkan di akuarium yang sedikit asam. Hal ini menekankan kembali pentingnya menjaga pH stabil di kisaran yang direkomendasikan (6.5–7.5).
Arwana adalah ikan yang cerdas dan dapat mengenali pemiliknya. Perkembangan psikologis dan pembentukan kebiasaan pada fase anakan sangat mempengaruhi perilaku mereka saat dewasa.
Selama fase anakan, interaksi yang tenang dan konsisten dengan pemilik dapat membentuk ikan yang jinak dan responsif. Beri makan dengan tangan (hand feeding) secara sesekali setelah ikan benar-benar mapan dapat membantu menciptakan ikatan ini. Arwana yang memiliki ikatan kuat cenderung kurang stres dan lebih mudah diobati jika sakit. Penting untuk selalu mendekati akuarium dengan gerakan lambat dan terhindar dari ketukan keras pada kaca.
Pada anakan, warna merahnya mungkin terlihat datang dan pergi (disebut flushing). Terkadang, warna terlihat sangat cerah dan pekat (biasanya saat makan atau setelah pergantian air), dan di lain waktu terlihat pudar. Ini normal. Flushing adalah indikator bahwa sel pigmen aktif. Konsistensi lingkungan akan meminimalkan fluktuasi ini. Jika ikan terus menerus pudar dan tidak pernah flushing, ini adalah tanda stres atau kekurangan nutrisi/pencahayaan.
Memelihara anakan Arwana Super Red adalah sebuah perjalanan panjang yang menuntut disiplin dan perhatian terhadap detail yang sangat kecil. Potensi keindahan Super Red telah terkunci secara genetik sejak lahir, tetapi potensi tersebut hanya akan terwujud melalui lingkungan yang diciptakan oleh pemiliknya.
Fokus utama dalam perawatan juvenil harus selalu tertuju pada tiga pilar:
Dengan menerapkan panduan ini secara konsisten, Anda tidak hanya membesarkan seekor ikan hias, tetapi merawat sebuah mahakarya hidup dari perairan Kalimantan yang akan bertransformasi menjadi Raja Akuarium dengan kemewahan warna merah yang tak tertandingi.
Dalam perjalanan membesarkan anakan SR, terdapat beberapa kasus khusus yang memerlukan penanganan di luar prosedur standar. Keberhasilan penanganan kasus ini sering memisahkan hobiis amatir dengan profesional.
Anakan Arwana yang tiba-tiba berhenti makan adalah sinyal bahaya yang serius. Pertama, periksa parameter air. Jika air normal, penyebab umumnya adalah stres. Faktor stres bisa berupa suara, getaran, atau kehadiran tankmate baru. Coba puasakan ikan selama 24 jam, matikan lampu utama, dan tambahkan sedikit vitamin atau stimulan nafsu makan cair ke dalam air atau pakan. Jika nafsu makan tidak kembali dalam 3 hari, curigai infeksi internal dan segera siapkan obat anti-parasit internal.
Ini adalah deformitas yang sering terjadi akibat pertumbuhan cepat di akuarium yang terlalu sempit. Sirip pektoral (sirip dada) yang seharusnya lurus dan anggun, justru melengkung ke dalam. Jika terdeteksi dini, solusi utama adalah memindahkan anakan ke akuarium yang jauh lebih besar (minimal 200 cm) agar ia memiliki ruang untuk berputar dan berenang lurus. Sayangnya, jika kondisi ini sudah parah saat ikan mencapai 30 cm, deformitas ini seringkali permanen dan mengurangi keindahan ikan secara signifikan. Pencegahan terbaik adalah ukuran akuarium yang memadai sejak awal.
Pada beberapa kasus, sisik Arwana terlihat tidak sejajar atau ada sisik yang tampak lebih kecil dari sisik di sebelahnya. Hal ini bisa terjadi karena cedera fisik saat ikan terkejut atau karena kondisi air yang sangat buruk yang menyebabkan sebagian sisik mengelupas dan tumbuh kembali (regrowth) dengan ukuran atau tekstur berbeda. Jika hanya satu atau dua sisik, ikan biasanya akan pulih seiring waktu. Jika cedera melibatkan area luas, warna merah di area tersebut mungkin memerlukan waktu ekstra lama untuk kembali sepenuhnya.
Prosedur pengobatan untuk sisik yang rusak (jika menyebabkan infeksi) adalah dengan meningkatkan suhu hingga 31°C dan memastikan air tetap steril. Jangan pernah mencoba mencabut sisik yang rusak tanpa pengawasan profesional, karena ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih serius.
Ketika anakan tumbuh menjadi remaja (25 cm ke atas), volume kotoran yang dihasilkan akan meningkat secara eksponen. Filter yang memadai saat 15 cm mungkin sudah tidak cukup lagi. Inilah saatnya mempertimbangkan sistem filtrasi sump.
Sump adalah akuarium terpisah (biasanya diletakkan di bawah akuarium utama) yang berfungsi sebagai gudang filter dan penampung air tambahan. Keuntungannya bagi Super Red sangat besar:
Dalam sistem filtrasi Arwana, filter mekanis adalah garis pertahanan pertama. Jika filter mekanis gagal menangkap kotoran, bahan organik akan membusuk di filter biologis, yang pada akhirnya menghasilkan nitrat tinggi. Untuk anakan yang sering makan, kapas filter harus dicuci atau diganti minimal 2-3 kali seminggu. JANGAN PERNAH mencuci kapas filter di air keran yang mengandung klorin, karena klorin dapat membunuh bakteri yang mungkin sudah menetap di kapas tersebut. Gunakan air akuarium yang sudah dikeluarkan saat pergantian air.
Seiring berjalannya waktu, hobiis harus mulai memahami bahwa proses tanning Super Red harus dilakukan dalam siklus, bukan terus menerus dengan intensitas tinggi.
Jika Super Red sudah menjalani tanning intensif selama 6–8 bulan, disarankan untuk memberikan periode istirahat. Kurangi intensitas cahaya (misalnya, ganti lampu merah dengan lampu putih netral) dan kurangi durasi pencahayaan selama 1–2 bulan. Periode istirahat ini memungkinkan sel pigmen ikan untuk memulihkan diri dan mempersiapkan diri untuk stimulasi berikutnya. Ketika siklus tanning dimulai kembali, warna merah yang dihasilkan seringkali muncul dengan intensitas yang lebih dalam dan lebih pekat daripada sebelumnya.
Super Red terbaik menunjukkan warna merah hingga ke level sisik ke-6 (sisik paling atas). Pada fase anakan, kita hanya bisa melihat perkembangan hingga level 3 atau 4. Konsistensi dalam pencahayaan yang datang dari atas (top tanning) adalah vital untuk memastikan bahwa sel pigmen di bagian atas tubuh juga terstimulasi. Pemilik harus secara teratur mengambil foto (dengan pencahayaan yang konsisten) untuk memantau kemajuan warna dari bulan ke bulan. Kesabaran adalah kunci, karena proses ini mungkin memakan waktu hingga usia ikan 5 tahun.
Secara keseluruhan, menjaga anakan Super Red adalah sebuah dedikasi total. Dari menjaga setiap detail kimia air, mengkurasi setiap gigitan makanan, hingga memanipulasi spektrum cahaya untuk mencapai potensi genetiknya. Keindahan Super Red adalah cerminan langsung dari komitmen dan ilmu pengetahuan yang diterapkan oleh pemiliknya.