Allāhu lā ilāha illā huw, Al-Ḥayyul-Qayyūm, lā taʼkhudhuhū sinatunw-wa lā nawm, lahu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man dhalladhee yashfaʿu ʿindahu illā bi-idhnih, yaʿlamu mā bayna aydīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bi-shayʼim-min ʿilmihī illā bimā shāʼ, wasiʿa kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā yaʼūduhu ḥifẓuhumā, wa Huwal-ʿAliyyul-ʿAẓīm.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada siapa yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah kecuali dengan izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan memelihara keduanya, dan Allah itu Maha Tinggi dan Maha Besar.
Surat Al-Ikhlas (Keikhlasan)
Penegasan tentang keesaan dan kemahaesaan Allah SWT.
Qul Huwa Allahu Aḥad. Allahus-Ṣamad. Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul-lahū kufuwan Aḥad.
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu (berhajat). (2) (Allah) tidak beranak dan tiada pula diperanakkan. (3) Dan tiada seorang pun yang setara dengan Dia." (4)
Surat Al-Falaq (Waktu Subuh)
Permohonan perlindungan dari kejahatan yang tampak maupun tersembunyi.
Qul a'ūdhu bi-Rabbil-falaq. Min sharri mā khalaq. Wa min sharri ghāsiqin idhā waqab. Wa min sharrin-naffāthāti fil-ʿuqad. Wa min sharri ḥāsidin idhā ḥasad.
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh. (1) Dari kejahatan makhluk-Nya. (2) Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. (3) Dan dari kejahatan wanita-wanita (penyihir) yang mengembus pada buhul-buhul. (4) Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." (5)
Surat An-Nas (Manusia)
Permohonan perlindungan kepada Tuhan seluruh manusia dari tipu daya syaitan yang membisikkan kejahatan.
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Pemelihara manusia. (1) Raja manusia. (2) Tuhan manusia. (3) Dari kejahatan bisikan syaitan yang tersembunyi. (4) Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. (5) Dari (golongan) jin dan manusia." (6)
Keutamaan Membaca Surah-Surah Pelindung
Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sering disebut sebagai mu'awwidzat (surah-surah perlindungan). Keutamaan membaca ayat-ayat ini sangat besar, terutama setelah salat fardu maupun sebelum tidur.
Ayat Kursi adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa membacanya setelah salat wajib akan menjadi penjaga seseorang dari kejahatan hingga ia memasuki waktu salat berikutnya. Ini menegaskan bahwa kekuatan tauhid yang terkandung di dalamnya adalah perisai ilahiah.
Sementara itu, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (sering disebut tiga surah Qul) diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad ﷺ sebagai ruqyah (doa perlindungan) harian. Ketika beliau menghadapi gangguan sihir atau penyakit, beliau sering membaca ketiganya lalu meniupkan pada telapak tangan dan mengusapkannya ke tubuh. Keutamaan ketiganya adalah mencakup perlindungan dari segala macam keburukan; Al-Ikhlas menjaga keimanan dari kesyirikan, Al-Falaq dari keburukan alam dan waktu, dan An-Nas dari bisikan jahat jin dan manusia.
Konsistensi dalam membaca ayat-ayat ini adalah wujud nyata penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Dalam konteks kehidupan modern yang penuh dengan tantangan spiritual dan material, ayat-ayat ini berfungsi sebagai jangkar spiritual, mengingatkan kita bahwa hanya Allah yang Maha Kuat dan satu-satunya tempat bersandar. Mengamalkan pembacaan ini bukan sekadar ritual, melainkan upaya proaktif untuk menjaga hati, pikiran, dan keselamatan diri dari segala marabahaya yang tidak terlihat mata.
Dengan memahami makna dan keutamaan Ayat Kursi an Nas Al Falaq Al Ikhlas, seorang Muslim memperkuat fondasi imannya. Perlindungan sejati datang bukan dari kekayaan atau kekuatan fisik, melainkan dari kedekatan dengan Sang Pencipta. Semoga pembacaan ayat-ayat mulia ini senantiasa mendatangkan ketenangan dan keamanan bagi kita semua.