Memulai shalat dengan takbiratul ihram, yaitu mengucapkan "Allahu Akbar", adalah momen krusial yang menandai perpindahan dari kesibukan dunia menuju kekhusyukan menghadap Sang Pencipta. Namun, shalat tidak berhenti pada takbir pertama. Ada serangkaian bacaan dan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW setelah mengucapkan takbiratul ihram, yang memiliki makna mendalam dan membantu kita untuk lebih meresapi setiap gerakan dan ucapan dalam ibadah yang mulia ini.
Setelah takbiratul ihram, bacaan sunnah yang sangat dianjurkan adalah Doa Iftitah. Doa ini berfungsi sebagai pembuka percakapan kita dengan Allah SWT, mengungkapkan kekaguman, pengakuan keesaan, dan penyerahan diri sepenuhnya. Ada beberapa riwayat mengenai lafaz Doa Iftitah, namun salah satu yang paling umum dibaca adalah:
Artinya: "Allah Maha Besar lagi banyak kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, dan Maha suci Allah pagi dan petang."
Doa iftitah lainnya yang juga sering diamalkan adalah:
Artinya: "Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan patuh dan menyerah diri, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan itu aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang muslim."
Membaca doa iftitah ini mengingatkan kita akan keagungan Allah SWT, keikhlasan niat kita dalam beribadah, serta penegasan bahwa hidup dan mati kita adalah semata-mata untuk-Nya.
Setelah Doa Iftitah, bacaan selanjutnya yang diajarkan adalah ta'awudz dan basmalah. Ta'awudz adalah permohonan perlindungan kepada Allah dari godaan setan:
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."
Kemudian dilanjutkan dengan basmalah, sebagai awal dari bacaan surat Al-Fatihah:
Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Membaca ta'awudz adalah langkah penting untuk membersihkan hati dari bisikan-bisikan syaitan yang dapat mengganggu kekhusyukan shalat. Sementara basmalah menjadi pembuka segala kebaikan dan permohonan keberkahan dari Allah SWT.
Surat Al-Fatihah merupakan rukun shalat yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap muslim wajib membacanya di setiap rakaat shalat. Surat ini mengandung inti dari seluruh ajaran Islam dan merupakan dialog antara hamba dengan Tuhannya.
Keutamaan Al-Fatihah sangatlah besar, bahkan Rasulullah SAW bersabda bahwa shalat seseorang tidak sah jika tidak membaca Al-Fatihah.
Memahami dan mengamalkan bacaan-bacaan setelah "Allahu Akbar" seperti Doa Iftitah, ta'awudz, basmalah, dan Al-Fatihah akan sangat membantu kita untuk meningkatkan kualitas shalat. Setiap bacaan memiliki makna spiritual yang mendalam, mengajarkan tentang keagungan Allah, perlindungan-Nya, serta pentingnya ibadah yang ikhlas. Dengan kekhusyukan dan pemahaman, shalat bukan hanya sekadar gerakan dan ucapan, melainkan sebuah perjalanan ruhani yang mendekatkan diri kita kepada Sang Pencipta.