Panduan lengkap mengenai mengapa amandel bisa memicu batuk dan cara mengatasinya.
Ilustrasi Amandel Meradang yang Dapat Memicu Iritasi dan Batuk.
Batuk adalah refleks pertahanan tubuh yang sangat umum. Meskipun sering dikaitkan dengan infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek atau flu, batuk yang persisten juga dapat menjadi gejala dari masalah yang lebih spesifik, salah satunya adalah peradangan pada amandel atau yang dikenal sebagai tonsilitis. Ketika amandel meradang, ia membengkak dan seringkali memproduksi lendir atau nanah, kondisi ini menjadi sumber iritasi langsung bagi tenggorokan, yang kemudian memicu refleks batuk.
Tonsilitis terjadi ketika tonsil (kelenjar getah bening kecil di kedua sisi tenggorokan) terinfeksi oleh virus atau bakteri (terutama Streptococcus). Peradangan ini menimbulkan beberapa mekanisme yang berkontribusi pada munculnya batuk:
Amandel yang meradang menjadi sangat sensitif. Pembengkakan fisik dapat menyentuh atau menekan area sensitif di belakang tenggorokan. Sensasi "gatal" atau "mengganjal" akibat peradangan ini secara otomatis memicu batuk sebagai upaya untuk membersihkan area tersebut.
Infeksi amandel seringkali disertai dengan produksi lendir yang berlebihan. Lendir ini cenderung menetes dari bagian belakang hidung menuju tenggorokan (post-nasal drip). Meskipun lendir ini tidak selalu datang dari sinus, iritasi dari lendir kental yang menumpuk di bagian belakang tenggorokan adalah penyebab umum dari batuk kronis, terutama batuk yang terdengar basah atau sering terjadi saat berbaring.
Ketika amandel sangat bengkak, penderita kesulitan bernapas melalui hidung, memaksa mereka untuk bernapas melalui mulut. Pernapasan mulut, terutama di malam hari, menyebabkan tenggorokan menjadi sangat kering. Tenggorokan yang kering rentan terhadap iritasi, yang kemudian bermanifestasi sebagai batuk kering yang mengganggu tidur.
Batuk yang disebabkan oleh tonsilitis biasanya memiliki karakteristik tertentu:
Mengatasi batuk yang disebabkan oleh amandel memerlukan fokus ganda: meredakan gejala batuk dan mengobati radang amandel itu sendiri.
Langkah-langkah berikut bertujuan mengurangi iritasi dan membantu penyembuhan:
Jika batuk tidak membaik dalam beberapa hari, atau jika disertai gejala berikut, konsultasi dengan dokter adalah wajib:
Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik jika penyebabnya adalah bakteri (tonsilitis bakteri), atau menyarankan obat pereda nyeri dan anti-inflamasi untuk mengurangi pembengkakan amandel, yang secara otomatis akan mengurangi pemicu batuk.
Batuk karena amandel adalah sinyal bahwa ada peradangan yang perlu diperhatikan di area tenggorokan. Dengan mengidentifikasi dan mengatasi akar masalahnya—peradangan amandel—gejala batuk yang mengganggu pun akan mereda secara bertahap.