Munculnya benjolan di tenggorokan bagian dalam bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan bagi siapa saja. Meskipun banyak kasus yang ternyata tidak berbahaya, penampakan benjolan ini tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi indikasi dari berbagai kondisi medis, mulai dari infeksi ringan hingga masalah yang lebih serius. Memahami potensi penyebab adalah langkah pertama dalam menentukan tindakan yang tepat.
Penyebab Umum Benjolan di Tenggorokan
Benjolan yang terasa di tenggorokan dapat bermanifestasi secara berbeda; terkadang terasa seperti ada sesuatu yang tersangkut, atau benar-benar dapat diraba di bagian luar leher. Penyebab di bagian dalam seringkali berkaitan langsung dengan struktur yang ada di area tersebut, seperti amandel, kelenjar getah bening, atau lipatan pita suara.
1. Pembengkakan Amandel (Tonsilitis)
Amandel yang meradang atau terinfeksi (tonsilitis) adalah penyebab paling umum. Ketika terinfeksi, amandel dapat membengkak dan tampak seperti benjolan putih atau kemerahan yang terlihat saat membuka mulut lebar-lebar. Kondisi ini sering disertai demam dan nyeri saat menelan.
2. Kista dan Pertumbuhan Jinak
Tenggorokan mengandung banyak jaringan lunak. Kadang-kadang, terbentuk kista (kantong berisi cairan) atau lipoma (tumor jinak dari jaringan lemak). Walaupun jarang menimbulkan gejala selain rasa mengganjal, kista besar bisa mempengaruhi kemampuan berbicara atau menelan.
3. Masalah Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening di sekitar leher berfungsi sebagai filter sistem kekebalan tubuh. Ketika tubuh melawan infeksi (misalnya flu, radang tenggorokan, atau infeksi gigi), kelenjar ini bisa membesar dan terasa seperti benjolan di bagian luar leher, namun lokasinya sangat dekat dengan tenggorokan bagian dalam.
Ketika Benjolan Adalah Tanda Serius
Meskipun sebagian besar benjolan bersifat jinak, penting untuk waspada terhadap gejala yang mungkin mengarah pada kondisi yang memerlukan penanganan medis segera, terutama keganasan.
- Benjolan yang Keras dan Tidak Nyeri: Benjolan yang terasa keras, tidak bergerak saat disentuh, dan tidak hilang setelah beberapa minggu perlu diperiksa lebih lanjut, karena bisa menjadi tanda kanker tenggorokan atau kanker tiroid.
- Disphagia (Kesulitan Menelan): Jika benjolan menyebabkan kesulitan signifikan saat menelan makanan padat maupun cair, ini mengindikasikan adanya penyumbatan atau pertumbuhan yang signifikan.
- Perubahan Suara Jangka Panjang: Suara serak yang menetap selama lebih dari dua minggu tanpa adanya gejala pilek atau flu dapat terkait dengan masalah pada pita suara yang mungkin membentuk benjolan atau polip.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Menemukan Benjolan?
Langkah pertama dan paling krusial ketika Anda menemukan benjolan di tenggorokan adalah berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh, yang mungkin meliputi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan jika perlu, pemeriksaan pencitraan.
Dokter mungkin merekomendasikan:
- Pemeriksaan Laringoskopi: Menggunakan cermin kecil atau endoskop fleksibel untuk melihat langsung kondisi pita suara dan bagian belakang tenggorokan.
- Tes Darah: Untuk mengidentifikasi adanya infeksi.
- Biopsi: Mengambil sampel jaringan benjolan untuk dianalisis di laboratorium jika dicurigai adanya pertumbuhan abnormal.
Hindari mencoba memencet atau mengobati benjolan tersebut sendiri. Penanganan mandiri tanpa diagnosis yang tepat hanya akan menunda penemuan kondisi yang mungkin memerlukan intervensi medis segera.