Ilustrasi Barbel untuk Latihan Beban
Memulai perjalanan kebugaran dengan latihan beban adalah keputusan yang fantastis untuk membangun kekuatan, meningkatkan kepadatan tulang, dan membentuk komposisi tubuh yang lebih baik. Namun, salah satu hambatan terbesar yang dihadapi pemula adalah menentukan berat barbel yang cocok untuk pemula. Mengambil beban yang terlalu berat dapat meningkatkan risiko cedera, sementara beban yang terlalu ringan mungkin tidak memberikan stimulus yang cukup untuk pertumbuhan otot.
Tujuan utama pada fase awal bukanlah mengangkat beban seberat mungkin, melainkan menguasai teknik gerakan dengan sempurna. Teknik yang benar adalah fondasi dari semua kemajuan jangka panjang.
Banyak pemula tergoda untuk meniru beban yang diangkat oleh atlet berpengalaman, yang seringkali berakhir dengan kegagalan form dan potensi cedera serius, terutama pada sendi dan punggung bawah. Barbel, meskipun terlihat sederhana, memerlukan koordinasi otot yang spesifik.
Beban yang ideal harus memungkinkan Anda melakukan set latihan dengan fokus penuh pada kontraksi otot target, tanpa perlu "berjuang" dengan mengorbankan postur tubuh. Jika Anda mulai gemetar pada repetisi kelima atau harus melakukan gerakan memantul (bouncing) untuk menyelesaikan repetisi, itu adalah indikasi kuat bahwa beban tersebut terlalu berat.
Tidak ada angka ajaib yang berlaku universal karena kekuatan awal setiap individu berbeda. Namun, ada beberapa metodologi yang bisa Anda gunakan untuk menentukan titik awal yang aman dan efektif:
Metode ini berfokus pada seberapa jauh Anda dari kegagalan otot. Untuk pemula, mulailah dengan beban yang memungkinkan Anda menyelesaikan 10 hingga 12 repetisi dengan menyisakan setidaknya 2 hingga 3 repetisi "di tangki" (RIR 2-3). Artinya, jika Anda merasa bisa melakukan 2 atau 3 repetisi lagi sebelum benar-benar tidak mampu mengangkatnya, maka itu adalah beban yang baik untuk memulai.
Khusus untuk gerakan majemuk (compound movements) seperti Squat, Deadlift, dan Bench Press, seringkali lebih baik memulai hanya dengan bar kosong (Olympic Bar biasanya beratnya 15kg hingga 20kg) atau bahkan menggunakan dumbbell/kettlebell yang lebih ringan jika bar terasa terlalu berat.
Berat yang cocok untuk satu jenis latihan belum tentu cocok untuk latihan lainnya, karena melibatkan kelompok otot yang berbeda:
Prinsip kunci untuk mendapatkan hasil adalah Progressive Overload—secara bertahap meningkatkan tuntutan pada otot seiring waktu. Jangan menambah beban hanya karena Anda merasa "sudah waktunya".
Tingkatkan beban hanya ketika Anda bisa menyelesaikan seluruh sesi latihan yang ditentukan (misalnya, 3 set dengan 12 repetisi masing-masing) dengan teknik yang sempurna dan masih merasa mampu melakukan setidaknya 1 repetisi lagi di akhir set terakhir.
Sebagai contoh umum: Jika Anda berlatih 3 set x 10 repetisi untuk Bench Press, dan Anda merasa beban saat ini memungkinkan Anda melakukan 12, 11, dan 10 repetisi dengan form baik, pertahankan beban itu di sesi berikutnya. Saat Anda mampu melakukan 3 set x 10 repetisi dengan mudah (misalnya, 12, 11, 10), saatnya menaikkan beban sedikit (misalnya 1.25 kg di setiap sisi) dan kembali menargetkan 3x10.
Ingat, konsistensi dan teknik yang tepat jauh lebih berharga daripada ego lifting. Dengarkan tubuh Anda, catat kemajuan Anda, dan nikmati proses membangun kekuatan dari pondasi yang kokoh.