Ketika berbicara mengenai destinasi kuliner yang kaya akan sejarah dan tradisi, Gjirokaster, kota batu yang megah di selatan Albania, seringkali menjadi sorotan. Dikenal sebagai situs Warisan Dunia UNESCO, Gjirokaster tidak hanya memukau dengan arsitektur Ottoman-nya yang unik, tetapi juga dengan kekayaan rasa dari hidangan tradisionalnya. Salah satu aspek yang paling menarik dari kuliner Gjirokaster adalah "berat" – sebuah istilah dalam bahasa Albania yang merujuk pada hidangan utama, seringkali berupa daging yang dimasak perlahan hingga empuk dan kaya rasa.
Memahami berat Gjirokaster berarti menyelami inti dari masakan rumahan Albania, di mana kesederhanaan bahan bertemu dengan teknik memasak yang diwariskan turun-temurun. Hidangan ini adalah cerminan dari kehidupan agraris dan pastoral masyarakatnya, memanfaatkan hasil bumi lokal dan daging yang berkualitas. Proses memasaknya yang memakan waktu bukan hanya soal tekstur, tetapi juga tentang bagaimana setiap bumbu meresap sempurna, menciptakan harmoni rasa yang sulit dilupakan.
Setiap varian berat Gjirokaster memiliki ciri khasnya sendiri, namun ada beberapa bahan dasar yang seringkali menjadi fondasi utamanya. Daging domba atau kambing adalah pilihan yang paling umum, mengingat beternak hewan ini telah lama menjadi tulang punggung ekonomi daerah ini. Daging yang dipilih biasanya berasal dari hewan muda untuk memastikan kelembutan. Selain itu, berbagai jenis sayuran lokal juga berperan penting, seperti kentang, bawang, tomat, dan paprika, yang memberikan dimensi rasa segar dan sedikit manis pada masakan.
Bumbu-bumbu yang digunakan pun cenderung autentik dan tidak berlebihan, menekankan rasa alami dari bahan-bahan utama. Bawang putih, daun salam, thyme, rosemary, serta sedikit lada hitam adalah kombinasi klasik yang sering dijumpai. Beberapa resep mungkin menambahkan sedikit yoghurt atau krim asam untuk memberikan kekayaan tekstur dan rasa creamy yang lembut, terutama pada hidangan yang dimasak dalam pot tanah liat atau kuali tradisional. Keberadaan minyak zaitun lokal juga tak bisa diabaikan, menambah aroma khas Mediterania.
Rahasia kelezatan berat Gjirokaster terletak pada metode memasaknya. Kebanyakan hidangan ini dimasak dalam oven tradisional atau tungku api, seringkali menggunakan wadah tertutup seperti pot tanah liat atau casserole. Teknik memasak perlahan (slow cooking) adalah kunci utamanya. Daging dan sayuran akan dimasak bersama dalam jangka waktu yang lama, biasanya beberapa jam, pada suhu yang relatif rendah. Proses ini memungkinkan daging menjadi sangat empuk, hampir lumer di mulut, sementara bumbu meresap hingga ke serat-seratnya.
Beberapa varian berat Gjirokaster mungkin juga melibatkan proses mendidih (braising) sebelum dipanggang, untuk memastikan daging benar-benar matang dan empuk. Ada juga yang diolah dengan cara dipanggang dalam oven berbahan bakar kayu, yang memberikan aroma smokey khas yang sulit ditiru. Kombinasi antara panas yang merata dan durasi memasak yang panjang inilah yang menciptakan kedalaman rasa dan tekstur yang menjadi ciri khas hidangan ini. Penggunaan wadah tanah liat tradisional juga dipercaya mampu menjaga kelembaban dan mendistribusikan panas secara merata, menghasilkan masakan yang lezat dan aromatik.
Meskipun konsep dasarnya sama, berat Gjirokaster memiliki berbagai macam jenis yang dapat ditemukan di berbagai rumah makan atau keluarga di kota ini. Salah satu yang paling terkenal adalah "Tavë Kosi", sebuah hidangan yang menggabungkan daging domba atau ayam dengan campuran yoghurt dan telur yang dipanggang hingga matang. Rasa asam segar dari yoghurt berpadu sempurna dengan gurihnya daging, menciptakan sensasi rasa yang unik dan menyegarkan.
Variasi lain yang patut dicoba adalah "Qofte të Fërguara", bola-bola daging cincang yang digoreng atau dipanggang, seringkali disajikan dengan saus tomat kaya rasa. Namun, jika berbicara tentang "berat" dalam arti sesungguhnya sebagai hidangan panggang lambat, maka "Pashaqofte" atau "Roast Lamb/Mutton" khas Gjirokaster adalah pilihan yang tepat. Daging domba atau kambing utuh atau potongan besar, direndam dalam bumbu rempah-rempah, lalu dipanggang perlahan selama berjam-jam hingga benar-benar lembut dan aromatik. Seringkali, hidangan ini disajikan dengan kentang panggang atau nasi pilaf.
Setiap keluarga di Gjirokaster mungkin memiliki resep rahasianya sendiri yang diwariskan dari generasi ke generasi. Keunikan inilah yang membuat pengalaman mencicipi berat Gjirokaster menjadi sangat personal dan berkesan. Berkunjung ke Gjirokaster tidak akan lengkap tanpa mencicipi hidangan autentik ini, yang tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga memberikan gambaran tentang kekayaan budaya dan tradisi kuliner Albania.
Jadi, ketika Anda merencanakan perjalanan ke Gjirokaster, pastikan untuk meluangkan waktu menikmati kelezatan berat Gjirokaster. Ini adalah pengalaman gastronomi yang akan membekas di ingatan Anda, sebuah perpaduan sempurna antara warisan sejarah dan cita rasa autentik yang ditawarkan oleh kota batu yang menawan ini.