Tonsil meradang, atau dalam istilah medis dikenal sebagai tonsilitis, adalah kondisi umum yang seringkali menimbulkan ketidaknyamanan signifikan, terutama pada anak-anak. Tonsil sendiri merupakan dua gumpalan jaringan limfoid yang terletak di kedua sisi tenggorokan Anda. Fungsi utamanya adalah sebagai garis pertahanan pertama tubuh melawan bakteri dan virus yang masuk melalui mulut.
Ketika tonsil berhasil menangkap patogen, mereka bisa menjadi bengkak, meradang, dan terasa sakit—inilah yang kita sebut tonsil meradang. Meskipun sering dianggap sepele, peradangan yang berkepanjangan atau parah memerlukan perhatian serius karena dapat mengganggu fungsi harian seperti makan dan bernapas.
Penyebab tonsilitis sangat bervariasi, namun mayoritas kasus dipicu oleh infeksi. Memahami pemicunya adalah langkah awal dalam menentukan pengobatan yang tepat.
Sekitar 70% hingga 80% kasus radang tonsil pada orang dewasa dan anak-anak disebabkan oleh virus. Jenis virus yang paling sering terlibat meliputi Rhinovirus (penyebab flu biasa), Adenovirus, dan virus penyebab Mononukleosis (Epstein-Barr Virus).
Meskipun lebih jarang, infeksi bakteri bisa menyebabkan tonsilitis yang lebih parah. Bakteri yang paling terkenal terkait adalah *Streptococcus pyogenes*, yang menyebabkan radang tenggorokan (strep throat). Radang tonsil akibat bakteri biasanya memerlukan pengobatan antibiotik.
Selain infeksi langsung, iritasi kronis akibat alergi, polusi udara, atau paparan asap rokok juga dapat menyebabkan tonsil menjadi sensitif dan rentan meradang.
Gejala tonsil meradang biasanya berkembang dengan cepat dan mencakup beberapa indikasi berikut:
Kebanyakan kasus tonsilitis akan sembuh sendiri dalam waktu satu minggu dengan perawatan rumahan. Namun, beberapa tanda bahaya memerlukan konsultasi medis segera:
Dokter akan melakukan pemeriksaan tenggorokan dan mungkin melakukan tes usap (swab test) untuk mengidentifikasi apakah penyebabnya bakteri. Jika positif bakteri, antibiotik akan diresepkan.
Untuk membantu meredakan gejala tonsil meradang selagi tubuh melawan infeksi, beberapa langkah perawatan mandiri dapat dilakukan:
Minum banyak cairan hangat sangat penting. Teh herbal dengan madu atau air hangat yang dicampur sedikit garam untuk berkumur dapat memberikan efek menenangkan pada tenggorokan yang iritasi. Istirahat total membantu sistem imun bekerja lebih efektif.
Obat bebas seperti parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan menurunkan demam. Pastikan dosisnya sesuai anjuran.
Lakukan ini beberapa kali sehari. Larutan air garam hangat membantu mengurangi pembengkakan dan membersihkan area tenggorokan dari lendir.
Jika seseorang mengalami tonsilitis berulang kali (misalnya, lebih dari 5-7 kali dalam setahun), atau jika pembengkakan tonsil kronis menyebabkan masalah tidur serius seperti Sleep Apnea, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi pengangkatan tonsil (tonsilektomi). Keputusan ini selalu diambil setelah mempertimbangkan manfaat jangka panjang dibandingkan risiko operasi.
Mengelola tonsil meradang memerlukan kesabaran dan pemantauan gejala. Dengan penanganan yang tepat, baik melalui perawatan suportif maupun intervensi medis, pemulihan total dari peradangan ini sangat mungkin tercapai.