Alergi seafood merupakan reaksi kekebalan tubuh yang tidak normal terhadap protein yang ditemukan dalam makanan laut, seperti ikan dan kerang-kerangan. Reaksi ini bisa bervariasi dari ringan hingga mengancam jiwa. Bagi mereka yang mengalami alergi ini, menjaga pola makan dan mengetahui cara mengatasi reaksi yang muncul adalah hal yang sangat penting.
Alergi seafood berbeda dengan keracunan makanan laut. Keracunan biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus dalam makanan yang terkontaminasi, sedangkan alergi adalah respons sistem imun tubuh. Protein yang paling sering menjadi pemicu alergi seafood adalah tropomiosin. Alergi ini dapat muncul kapan saja sepanjang hidup, bahkan jika seseorang sebelumnya tidak pernah memiliki masalah dengan makanan laut.
Gejala alergi seafood bisa muncul dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan laut. Gejala yang umum meliputi:
Dalam kasus yang parah, alergi seafood dapat memicu anafilaksis, sebuah reaksi alergi yang mengancam jiwa. Anafilaksis membutuhkan penanganan medis segera. Gejala anafilaksis meliputi:
Jika Anda atau seseorang di sekitar Anda menunjukkan gejala anafilaksis setelah terpapar seafood, segera hubungi layanan darurat medis.
Mengatasi alergi seafood secara efektif berpusat pada penghindaran dan kesiapan menghadapi reaksi.
Ini adalah langkah paling krusial. Jika Anda memiliki alergi seafood, hindari semua jenis makanan laut, termasuk ikan, udang, kepiting, kerang, lobster, dan cumi-cumi. Perhatikan label makanan kemasan dengan cermat, karena protein seafood bisa tersembunyi dalam berbagai produk seperti saus ikan, perasa, atau bahkan beberapa jenis obat.
Saat makan di luar, selalu informasikan kepada staf restoran tentang alergi Anda. Jelaskan dengan rinci jenis makanan laut apa saja yang harus dihindari. Tanyakan tentang cara penyajian makanan untuk memastikan tidak ada kontaminasi silang di dapur.
Bagi penderita alergi yang berisiko mengalami reaksi parah, dokter mungkin akan meresepkan epinephrine auto-injector (seperti EpiPen). Alat ini dapat menyelamatkan nyawa dalam kasus anafilaksis. Selalu bawa alat ini ke mana pun Anda pergi dan pastikan Anda atau orang terdekat tahu cara menggunakannya.
Jika Anda mencurigai diri Anda atau anggota keluarga memiliki alergi seafood, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi. Diagnosis yang tepat melalui tes alergi dapat mengkonfirmasi alergi dan memberikan panduan yang lebih personal.
Mengenali gejala alergi sejak dini dapat membantu Anda mengambil tindakan pencegahan sebelum reaksi menjadi parah. Jika Anda mulai merasakan gatal ringan atau rasa tidak nyaman, segera hentikan konsumsi makanan tersebut dan minum antihistamin jika direkomendasikan oleh dokter.
Beberapa makanan olahan mungkin menggunakan ekstrak seafood atau perisa yang berasal dari seafood. Baca daftar bahan dengan teliti, terutama pada produk seperti kerupuk, makanan ringan, sup instan, atau bumbu penyedap.
Beritahu keluarga, teman dekat, dan rekan kerja tentang alergi Anda. Ini penting agar mereka dapat membantu Anda saat dibutuhkan, terutama dalam situasi darurat.
Alergi seafood adalah kondisi yang serius dan tidak boleh dianggap remeh. Dengan pemahaman yang benar tentang pemicunya, gejala-gejalanya, dan cara mengatasinya, penderita alergi dapat menjalani hidup yang lebih aman dan nyaman. Selalu prioritaskan kesehatan Anda dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis profesional.