Peradangan tenggorokan, atau faringitis, adalah kondisi umum yang seringkali menyebabkan rasa sakit, gatal, dan kesulitan menelan. Meskipun seringkali disebabkan oleh infeksi virus yang akan sembuh dengan sendirinya, ketidaknyamanan yang ditimbulkan bisa sangat mengganggu aktivitas harian. Mengenali penyebab dan menerapkan langkah penanganan yang tepat sangat penting untuk mempercepat pemulihan.
Penyebab Umum Peradangan Tenggorokan
Sebelum membahas pengobatan, penting untuk mengetahui apa yang memicu iritasi tersebut. Sekitar 80-90% kasus sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, seperti yang menyebabkan flu biasa atau pilek.
- Infeksi Virus: Paling umum, termasuk Rhinovirus, Coronavirus, dan virus penyebab influenza.
- Infeksi Bakteri: Meskipun jarang (sekitar 5-15% kasus dewasa), infeksi bakteri seperti Streptokokus (Streptococcal Pharyngitis) memerlukan antibiotik.
- Alergi: Alergi musiman atau terhadap debu dapat menyebabkan lendir menetes di belakang tenggorokan (postnasal drip), yang memicu iritasi.
- Iritan Lingkungan: Asap rokok, polusi udara, udara kering, atau terlalu banyak berteriak.
- Penyakit Asam Lambung (GERD): Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat mengiritasi tenggorokan, terutama saat tidur.
Cara Mengatasi Peradangan Tenggorokan di Rumah
Untuk peradangan yang disebabkan oleh virus atau iritasi ringan, penanganan di rumah sangat efektif untuk meredakan gejala. Tujuannya adalah menjaga kelembaban tenggorokan dan memberikan rasa nyaman.
1. Menggunakan Cairan Hangat
Cairan hangat sangat membantu melonggarkan lendir dan menenangkan jaringan yang meradang. Ini adalah pertolongan pertama yang paling mudah dilakukan.
- Teh Madu dan Lemon: Madu memiliki sifat antibakteri alami dan melapisi tenggorokan, sementara lemon membantu memecah lendir. Campurkan satu sendok teh madu dan perasan lemon dalam air hangat atau teh herbal tanpa kafein.
- Air Garam Hangat: Kumur dengan larutan air garam hangat (setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat) beberapa kali sehari. Ini membantu mengurangi pembengkakan dan membunuh kuman di permukaan.
- Sup Kaldu Bening: Cairan hangat dari sup ayam atau kaldu sayuran memberikan hidrasi sekaligus nutrisi yang mudah dicerna.
2. Jaga Kelembaban Udara
Udara yang terlalu kering, terutama di ruangan ber-AC, dapat memperburuk rasa gatal. Gunakan pelembap udara (humidifier) di kamar tidur Anda untuk menjaga kelembaban udara tetap optimal. Jika tidak ada humidifier, menghirup uap dari semangkuk air panas juga bisa membantu.
3. Istirahat yang Cukup dan Hidrasi Total
Tubuh membutuhkan energi untuk melawan infeksi. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang berkualitas. Selain itu, hidrasi adalah kunci. Minum banyak air putih sepanjang hari untuk mencegah dehidrasi dan menjaga selaput lendir tetap lembap.
4. Penggunaan Obat Pereda Nyeri Bebas
Untuk meredakan nyeri dan demam yang menyertai, obat-obatan bebas seperti parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan sesuai dosis anjuran. Permen pelega tenggorokan (lozenges) yang mengandung mentol atau benzocaine juga dapat memberikan efek kebas sementara yang menenangkan.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Meskipun kebanyakan peradangan tenggorokan bersifat ringan, ada beberapa gejala yang menandakan perlunya evaluasi medis profesional, terutama untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik.
- Nyeri tenggorokan yang sangat parah sehingga sulit menelan air liur.
- Demam tinggi yang berlangsung lebih dari tiga hari.
- Terdapat bintik putih atau nanah pada amandel.
- Muncul ruam (mungkin gejala demam scarlet).
- Kekakuan leher atau kesulitan membuka mulut.
- Gejala tidak membaik setelah seminggu.
Mengatasi peradangan tenggorokan seringkali berpusat pada perawatan suportif dan kesabaran. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana seperti hidrasi maksimal dan istirahat, kebanyakan orang dapat kembali pulih dalam waktu singkat.