Dalam dunia matematika, algoritma bukan hanya sekadar deretan instruksi untuk komputer, tetapi merupakan fondasi fundamental untuk memecahkan masalah. Secara sederhana, algoritma adalah serangkaian langkah-langkah logis dan terdefinisi dengan baik yang, ketika diikuti secara berurutan, akan menghasilkan solusi untuk suatu masalah atau menyelesaikan suatu tugas. Keindahan algoritma dalam matematika terletak pada kemampuannya untuk membawa struktur dan efisiensi ke dalam proses penalaran.
Algoritma matematika harus memiliki beberapa sifat kunci: kejelasan (setiap langkah harus unambiguous), efektivitas (setiap langkah harus dapat dilaksanakan), keterbatasan (algoritma harus berakhir setelah sejumlah langkah yang terbatas), dan keluaran (setelah selesai, ia menghasilkan hasil). Memahami algoritma adalah kunci untuk mengapresiasi bagaimana banyak konsep matematika dibangun dan bagaimana mereka dapat diterapkan.
Salah satu algoritma tertua dan paling elegan yang masih digunakan hingga kini adalah Algoritma Euclid. Algoritma ini bertujuan untuk menemukan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan bulat positif. FPB adalah bilangan bulat positif terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan tersebut tanpa sisa.
Ide dasar di balik algoritma ini adalah bahwa FPB dari dua bilangan tidak berubah jika bilangan yang lebih besar dikurangi dengan bilangan yang lebih kecil. Proses ini diulang sampai kedua bilangan sama, dan bilangan inilah yang merupakan FPB-nya. Versi yang lebih efisien menggunakan operasi modulo (sisa pembagian).
Langkah-langkah Algoritma Euclid (menggunakan modulo):
a dan b, dengan a > b.a oleh b. Misalkan sisa ini adalah r.r = 0, maka b adalah FPB dari a dan b. Selesai.r ≠ 0, ganti a dengan b, dan b dengan r.Contoh: Mencari FPB dari 48 dan 18.
a = 48, b = 18.48 ÷ 18 = 2 dengan sisa 12 (r = 12).r ≠ 0. Ganti a = 18, b = 12.18 ÷ 12 = 1 dengan sisa 6 (r = 6).r ≠ 0. Ganti a = 12, b = 6.12 ÷ 6 = 2 dengan sisa 0 (r = 0).r = 0. Maka FPB adalah 6.Algoritma Euclid sangat efisien dan merupakan dasar untuk banyak algoritma lain dalam teori bilangan.
Dalam matematika dan ilmu komputer, pencarian adalah proses menemukan elemen tertentu dalam sebuah kumpulan data. Ada berbagai algoritma pencarian, yang paling umum adalah pencarian linear dan pencarian biner.
Ini adalah algoritma yang paling sederhana. Kita memeriksa setiap elemen dalam daftar secara berurutan sampai elemen yang dicari ditemukan atau daftar habis.
Contoh: Mencari angka 5 dalam daftar [2, 8, 5, 1, 9].
Pencarian linear cocok untuk daftar yang tidak terurut atau daftar yang sangat kecil. Namun, untuk daftar yang besar, efisiensinya menjadi sangat rendah.
Algoritma ini jauh lebih efisien, tetapi memerlukan daftar yang sudah terurut. Ide dasarnya adalah membagi daftar menjadi dua bagian berulang kali.
Langkah-langkah Pencarian Biner:
Contoh: Mencari angka 15 dalam daftar terurut [2, 5, 8, 12, 15, 18, 22].
Pencarian biner secara drastis mengurangi jumlah perbandingan yang diperlukan, membuatnya sangat cepat untuk kumpulan data yang besar.
Algoritma pengurutan digunakan untuk mengatur elemen-elemen dalam sebuah daftar ke dalam urutan tertentu (misalnya, naik atau turun). Ada banyak algoritma pengurutan yang berbeda, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri dalam hal efisiensi dan kompleksitas.
Salah satu algoritma pengurutan yang paling mudah dipahami. Algoritma ini berulang kali menukar elemen yang berdekatan jika berada dalam urutan yang salah. Proses ini diulangi sampai tidak ada lagi pertukaran yang terjadi, yang menandakan bahwa daftar telah terurut.
Contoh: Mengurutkan [5, 1, 4, 2, 8] secara menaik.
Meskipun mudah dipahami, Bubble Sort tidak efisien untuk daftar besar.
Ini adalah algoritma pengurutan yang lebih efisien, menggunakan pendekatan "divide and conquer" (bagi dan taklukkan). Algoritma ini membagi daftar menjadi sub-daftar yang lebih kecil hingga setiap sub-daftar hanya berisi satu elemen (yang secara trivial terurut), kemudian menggabungkan kembali sub-daftar tersebut dalam urutan yang benar.
Meskipun proses penggabungan (merge) mungkin tampak rumit, secara konseptual algoritma ini memecah masalah besar menjadi masalah-masalah kecil yang dapat dikelola, kemudian menggabungkan solusinya.
Algoritma dalam matematika adalah lebih dari sekadar resep; mereka adalah cetak biru untuk penalaran logis dan pemecahan masalah. Dari menemukan FPB hingga mencari dan mengurutkan data, algoritma memberikan struktur, efisiensi, dan fondasi untuk bidang-bidang seperti ilmu komputer, kriptografi, dan analisis data. Mempelajari contoh-contoh ini membantu kita menghargai kekuatan dan keanggunan pendekatan algoritmik dalam matematika.