Analisis survival adalah sebuah cabang statistik yang digunakan untuk meneliti durasi waktu dari titik awal hingga terjadinya suatu peristiwa yang diminati. Peristiwa ini bisa beragam, mulai dari kematian dalam studi medis, kegagalan mesin dalam analisis keandalan, hingga pengunduran diri karyawan dalam survei sumber daya manusia. Kunci dari analisis survival adalah kemampuannya menangani data yang "disensor" (censored data).
Secara sederhana, data analisis survival terdiri dari dua komponen utama:
Karakteristik unik dari analisis survival adalah penanganan data yang disensor. Data disensor terjadi ketika kita tidak memiliki informasi lengkap tentang waktu terjadinya peristiwa untuk setiap subjek. Contohnya:
Metode analisis survival dirancang untuk memasukkan informasi yang tersedia dari data yang disensor ini tanpa membiaskan hasil.
Mari kita lihat beberapa contoh data analisis survival yang sering ditemui:
Salah satu aplikasi paling umum dari analisis survival adalah dalam uji klinis obat baru untuk penyakit seperti kanker. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi apakah pengobatan baru memperpanjang waktu kelangsungan hidup pasien dibandingkan dengan pengobatan standar atau plasebo.
Data yang Dikumpulkan:
Seorang peneliti ingin membandingkan dua kelompok pasien: Kelompok A menerima obat baru, dan Kelompok B menerima plasebo. Analisis survival akan membantu menentukan apakah ada perbedaan signifikan dalam median waktu bertahan hidup antara kedua kelompok. Kurva Kaplan-Meier adalah visualisasi umum yang digunakan di sini, menunjukkan proporsi pasien yang masih hidup dari waktu ke waktu.
Dalam manufaktur, analisis survival digunakan untuk memprediksi kapan suatu komponen mesin kemungkinan akan gagal. Ini membantu dalam perencanaan pemeliharaan preventif, pengurangan waktu henti produksi, dan optimalisasi biaya.
Data yang Dikumpulkan:
Perusahaan dapat menggunakan analisis ini untuk menetapkan jadwal penggantian komponen atau untuk mengidentifikasi jenis kegagalan yang paling umum terjadi pada titik waktu tertentu.
Dalam bisnis, memahami kapan pelanggan cenderung berhenti menggunakan layanan (churn) sangat penting. Analisis survival membantu perusahaan memprediksi dan mencegah churn pelanggan.
Data yang Dikumpulkan:
Perusahaan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap churn dan mengembangkan strategi retensi yang ditargetkan, seperti penawaran khusus untuk pelanggan yang berisiko tinggi untuk churn.
Beberapa metode statistik yang sering digunakan dalam analisis survival meliputi:
Memahami contoh data analisis survival memberikan wawasan berharga dalam berbagai bidang. Kemampuannya untuk menangani data yang disensor menjadikannya alat yang ampuh untuk menganalisis durasi peristiwa, membandingkan kelompok, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hingga terjadinya suatu kejadian. Baik dalam kedokteran, rekayasa, bisnis, atau ilmu sosial, analisis survival menawarkan kerangka kerja yang kuat untuk memahami dan memprediksi hasil berbasis waktu.