Nyeri saat menelan adalah keluhan umum yang perlu diwaspadai.
Sakit tenggorokan saat menelan, atau dalam istilah medis disebut disfagia (kesulitan menelan) atau odynophagia (rasa nyeri saat menelan), adalah sensasi tidak nyaman, perih, atau tajam yang dirasakan di tenggorokan ketika makanan atau minuman melewati area tersebut. Rasa sakit ini bisa ringan hingga sangat mengganggu, bahkan membuat seseorang enggan makan atau minum.
Memahami penyebab di balik gejala ini sangat penting untuk penanganan yang tepat. Meskipun seringkali disebabkan oleh infeksi ringan seperti flu biasa, sakit menelan yang persisten bisa menjadi indikasi kondisi medis yang memerlukan perhatian lebih serius.
Gejala sakit saat menelan jarang berdiri sendiri; biasanya disertai gejala lain yang membantu mengidentifikasi akar masalahnya. Berikut adalah beberapa pemicu paling umum:
Ini adalah penyebab paling sering. Virus seperti yang menyebabkan pilek, flu, atau mononukleosis sering menyerang selaput lendir tenggorokan. Bakteri, terutama *Streptococcus* (penyebab radang tenggorokan atau strep throat), dapat menyebabkan rasa sakit yang intens dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Paparan zat iritan dapat menyebabkan peradangan kronis. Ini termasuk:
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan bahkan mencapai tenggorokan (laringofaringeal refluks). Asam ini mengikis lapisan sensitif tenggorokan, menimbulkan sensasi terbakar dan nyeri terutama saat menelan di pagi hari.
Meskipun lebih jarang, kondisi berikut harus dipertimbangkan jika gejala tidak membaik:
Untuk menentukan langkah pengobatan, perhatikan gejala lain yang menyertai sakit menelan Anda:
Jika rasa sakit sangat parah, berlangsung lebih dari satu minggu, atau disertai kesulitan bernapas, konsultasi ke dokter umum atau spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) sangat dianjurkan.
Sementara menunggu diagnosis atau selama pemulihan dari infeksi ringan, beberapa langkah berikut dapat memberikan kelegaan: