Ilustrasi tahapan pengamplasan batu akik.
Mengolah batu akik dari bongkahan mentah menjadi batu permata yang indah memerlukan kesabaran dan ketelitian, terutama dalam pemilihan media pengikis. Pemilihan ukuran amplas untuk batu akik adalah kunci utama untuk menentukan hasil akhir, mulai dari pembentukan kasar (shaping) hingga penghalusan akhir (polishing) yang menghasilkan kilau maksimal (luster).
Proses pengamplasan batu akik secara umum dibagi menjadi tiga fase utama: pembentukan kasar (coarse grinding), penghalusan (sanding/smoothing), dan pemolesan (buffing/finishing). Setiap fase memerlukan rentang grit amplas yang berbeda, yang umumnya diukur dalam satuan grit (jumlah mata abrasif per inci persegi).
Dalam dunia batu akik dan permata, semakin tinggi angka grit, semakin halus kertas amplas tersebut. Misalnya, amplas grit 120 jauh lebih kasar daripada amplas grit 1000. Pemilihan grit yang tepat memastikan bahwa goresan dari tahap sebelumnya sepenuhnya hilang sebelum melanjutkan ke tahap yang lebih halus.
Untuk hasil terbaik pada batu akik (seperti Chalcedony, Agate, atau Quartz), direkomendasikan menggunakan amplas silikon karbida (silicon carbide) basah, karena meminimalkan debu dan panas.
| Tahap Pengolahan | Rentang Grit Amplas (Umum) | Fungsi Utama |
|---|---|---|
| Pembentukan Kasar (Shaping) | 80 – 220 | Menghilangkan sebagian besar material, menentukan kontur dasar batu. |
| Penghalusan Awal (Smoothing) | 320 – 600 | Menghilangkan goresan dalam dari tahap kasar, mulai meratakan permukaan. |
| Penghalusan Menengah | 800 – 1500 | Menghilangkan goresan halus, mempersiapkan permukaan untuk kilap. |
| Finishing (Pre-Polish) | 2000 – 4000 | Menciptakan permukaan sangat halus, menyerupai kaca sebelum pemolesan akhir. |
| Pemolesan Akhir (Polishing) | Pasta Berlian / Serbuk Oksida | Mencapai kilau maksimal (luster). |
Pada tahap awal, tujuan Anda adalah membuang material berlebih dan membentuk siluet batu sesuai desain yang diinginkan. Gunakan amplas dengan ukuran amplas untuk batu akik yang kasar, seperti grit 80, 120, atau 220. Proses ini idealnya dilakukan pada mesin gerinda atau batu asah basah yang ukurannya besar. Kecepatan pengikisan sangat cepat pada tahap ini.
Setelah bentuk dasar didapat, mulailah menghilangkan jejak goresan dari amplas kasar. Anda harus melompat secara bertahap. Jika Anda menggunakan grit 220, langkah selanjutnya jangan langsung ke grit 1500. Lanjutkan dengan grit 320, lalu 400, dan 600. Perhatikan baik-baik: jika Anda masih melihat garis goresan dari grit 220 saat menggunakan grit 400, kembali lagi ke grit 320 sampai goresan tersebut hilang.
Inilah tahap krusial sebelum pemolesan. Gunakan amplas grit tinggi, mulai dari 800, 1000, 1500, dan puncaknya 2000 atau 3000. Permukaan batu akik pada tahap ini seharusnya sudah terasa sangat halus saat disentuh dan terlihat kusam (dull) tetapi mulus. Permukaan yang sempurna pada grit 3000 akan menjamin hasil poles yang spektakuler.
Hampir semua pengrajin batu akik profesional menyarankan penggunaan teknik basah (wet sanding). Ketika mengamplas batu akik, khususnya pada grit tinggi, air berfungsi sebagai pelumas. Air membantu membawa partikel-partikel yang terlepas dari batu dan amplas, mencegah material tersebut menumpuk dan menyebabkan panas berlebih. Panas dapat merusak struktur kristal atau menyebabkan retakan mikro pada beberapa jenis batu akik yang sensitif.
Setelah mencapai amplas grit tertinggi (misalnya 3000 atau 4000), batu sudah siap dipoles. Amplas tidak lagi digunakan di sini, melainkan beralih ke bantalan pemoles (buffing pad) yang dikombinasikan dengan senyawa abrasif halus seperti Jeweler's Rouge (Oksida Besi) atau alumina/silika halus. Keberhasilan pemolesan sangat bergantung pada kualitas permukaan yang Anda tinggalkan setelah tahap pengamplasan grit tinggi.
Menguasai ukuran amplas untuk batu akik adalah menguasai seni permata itu sendiri. Dengan urutan grit yang benar dan kesabaran, batu akik Anda akan menampilkan keindahan alamiahnya dengan kilau yang memukau.