Alap-alap Kestrel (Falco tinnunculus) merupakan salah satu raptor kecil yang menarik perhatian para penghobi burung pemangsa, khususnya di kalangan falconer. Populer karena ukurannya yang relatif kecil, kecantikannya, dan kemampuan terbangnya yang lincah, permintaan akan burung ini di pasar domestik terkadang cukup fluktuatif. Memahami harga alap alap kestrel menjadi krusial sebelum memutuskan untuk memilikinya.
Perlu digarisbawahi bahwa status konservasi dan legalitas kepemilikan burung pemangsa di Indonesia sangat ketat. Pastikan sumber burung yang Anda dapatkan adalah legal, berasal dari penangkaran resmi (bukan hasil tangkapan liar), dan Anda memiliki seluruh dokumen perizinan yang diperlukan dari BKSDA.
Harga jual burung pemangsa selalu ditentukan oleh beberapa variabel utama. Untuk Kestrel, faktor-faktor ini sangat memengaruhi kisaran rupiah yang harus Anda siapkan:
Sebelum terpikat dengan harga murah, calon pemilik harus memiliki kesiapan mental dan finansial. Kestrel memerlukan perawatan khusus. Mereka adalah burung karnivora obligat yang makanannya harus berupa daging segar, seperti jangkrik besar, tikus putih (pinky/fuzzies), atau daging ayam mentah potong kecil.
Biaya pemeliharaan jangka panjang seringkali melebihi harga alap alap kestrel saat pembelian awal. Anda memerlukan peralatan falconry dasar seperti: jess (tali pengikat kaki), glove (sarung tangan tebal), creance (tali penahan saat latihan terbang), dan wadah pakan yang higienis.
Pastikan komunitas atau penangkaran tempat Anda membeli memberikan panduan perawatan pasca pembelian. Memelihara burung pemangsa adalah komitmen besar yang membutuhkan edukasi berkelanjutan. Jangan pernah membeli Kestrel yang diduga merupakan hasil tangkapan alam liar, karena selain melanggar hukum, burung liar seringkali memiliki tingkat stres dan potensi penyakit yang tinggi.