Panduan Lengkap Harga Perkilo Aluminium

1 KG AL

Aluminium merupakan salah satu logam non-besi yang paling banyak digunakan di dunia setelah besi dan baja. Keunggulannya terletak pada bobotnya yang ringan namun memiliki kekuatan yang relatif baik, ketahanan terhadap korosi, serta kemampuan daur ulang yang tinggi. Oleh karena itu, permintaan terhadap aluminium, baik dalam bentuk bahan mentah maupun olahan, selalu stabil di pasar global maupun domestik. Mengetahui harga perkilo aluminium menjadi krusial bagi para pelaku industri, kontraktor, hingga pengepul barang bekas.

Fluktuasi harga aluminium sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama, harga komoditas global, terutama harga LME (London Metal Exchange), yang menjadi patokan utama. Kedua, nilai tukar mata uang lokal terhadap dolar AS, karena transaksi bahan baku seringkali berbasis dolar. Ketiga, biaya energi yang dibutuhkan dalam proses peleburan, mengingat aluminium membutuhkan energi yang cukup besar untuk diproduksi dari bijih bauksit.

Jenis-Jenis Aluminium dan Pengaruhnya terhadap Harga

Tidak semua aluminium memiliki harga yang sama. Harga jual sangat bergantung pada bentuk dan tingkat kemurnian material tersebut. Berikut adalah beberapa jenis aluminium yang umum diperdagangkan:

1. Aluminium Murni (Primary Aluminium)

Ini adalah aluminium yang baru diproduksi dari proses peleburan bauksit. Kemurniannya sangat tinggi, sering digunakan dalam aplikasi sensitif seperti industri kedirgantaraan atau komponen elektronik. Karena proses produksinya padat energi, harga perkilonya cenderung berada di segmen atas pasar.

2. Aluminium Daur Ulang (Secondary Aluminium)

Aluminium sekunder berasal dari peleburan kembali scrap aluminium bekas, seperti profil kusen, kaleng minuman, atau komponen otomotif. Proses daur ulang ini membutuhkan energi yang jauh lebih sedikit (sekitar 5% dari produksi primer), sehingga harga perkilonya seringkali lebih kompetitif dan menjadi primadona di industri konstruksi dan manufaktur umum.

3. Paduan Aluminium (Aluminium Alloys)

Aluminium jarang digunakan dalam bentuk murni. Biasanya dicampur dengan logam lain seperti tembaga, seng, magnesium, atau silikon untuk meningkatkan kekuatan dan sifat mekanis lainnya. Kode seri paduan (contohnya seri 6061 atau 3003) akan menentukan aplikasi spesifik dan juga memengaruhi penentuan harga jual per kilogramnya.

Estimasi Harga Perkilo Aluminium (Perkiraan Umum)

Penting untuk dicatat bahwa data di bawah ini hanyalah estimasi berdasarkan tren pasar terkini dan dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk transaksi dalam jumlah besar, selalu konfirmasi harga terbaru dari supplier terpercaya.

Jenis Aluminium Satuan Estimasi Harga (IDR) / Kg
Aluminium Daur Ulang (Scrap Campuran) Kg Rp 18.000 - Rp 25.000
Aluminium Profil (Kusen Bekas) Kg Rp 22.000 - Rp 30.000
Aluminium Kaleng (Can Stock) Kg Rp 15.000 - Rp 20.000
Aluminium Batangan (Alloy Murni) Kg Rp 35.000 - Rp 50.000+
Perhatian: Harga di atas cenderung berlaku untuk pembelian dalam skala kecil atau menengah di pasar Indonesia. Untuk pembelian grosir atau mengikuti harga LME secara langsung, penetapan harga akan melalui kontrak dan kurs mata uang yang spesifik.

Faktor Penentu yang Mempengaruhi Harga Beli Aluminium

Jika Anda adalah pembeli atau penjual, memahami variabel penentu harga adalah kunci negosiasi yang efektif. Selain faktor global yang telah disebutkan, beberapa aspek lokal juga memainkan peran penting:

  1. Kualitas dan Kemurnian: Aluminium dengan kemurnian 99% ke atas akan jauh lebih mahal daripada paduan dengan kandungan pengotor yang tinggi. Pada barang bekas, pemisahan antara aluminium dengan logam lain (seperti besi) harus dilakukan dengan teliti, yang menambah biaya tenaga kerja.
  2. Kondisi Fisik: Aluminium yang sudah dalam bentuk ingot (cetakan blok) atau billet (batang setengah jadi) cenderung memiliki nilai jual yang lebih stabil dibandingkan scrap yang masih harus dipilah dan dicuci terlebih dahulu.
  3. Volume Pembelian: Prinsip ekonomi skala berlaku; semakin besar kuantitas yang Anda beli, semakin rendah harga perkilo yang ditawarkan oleh distributor.
  4. Lokasi Geografis: Biaya logistik dan distribusi dari pusat peleburan atau pelabuhan ke lokasi pembeli turut memengaruhi harga akhir yang dibebankan kepada konsumen.

Sebagai penutup, pasar aluminium sangat dinamis. Untuk mendapatkan harga perkilo aluminium yang paling akurat dan kompetitif, sangat disarankan untuk membandingkan penawaran dari beberapa supplier sekaligus dan memantau tren pasar logam internasional secara berkala. Investasi dalam aluminium yang didaur ulang (sekunder) seringkali menjadi pilihan yang bijak dari sisi biaya dan juga mendukung keberlanjutan lingkungan.

🏠 Homepage