Ilustrasi: Keagungan dan Refleksi Puji-pujian.
Dalam khazanah keislaman, terdapat untaian doa dan dzikir yang sarat makna, yang senantiasa diucapkan oleh umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Salah satu ungkapan yang sering kita dengar dan amalkan adalah "كَبِيرٌ وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا" (Kabiro walhamdulillahi katsiro). Kalimat ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah ekspresi pengakuan kebesaran Allah SWT dan rasa syukur yang tak terhingga.
Mari kita bedah makna dari kalimat agung ini. Secara harfiah, "Kabiro" berasal dari kata "kabiir" yang berarti Maha Besar atau Agung. Ini adalah penegasan akan kebesaran Allah SWT yang tidak terhingga, melampaui segala sesuatu yang dapat dibayangkan oleh akal manusia. Allah Maha Pencipta, Maha Pengatur, dan Maha Kuasa atas segala urusan.
Selanjutnya, "Walhamdulillahi" berarti "dan segala puji hanya milik Allah". Lafaz ini mengandung makna pengakuan bahwa segala bentuk pujian, sanjungan, dan apresiasi yang layak diberikan, pada hakikatnya tertuju hanya kepada Allah SWT. Segala keindahan alam semesta, kesempurnaan ciptaan-Nya, serta nikmat-nikmat yang tak terhitung jumlahnya adalah bukti kemuliaan-Nya yang patut untuk dipuji.
Terakhir, "Katsiro" berarti "banyak". Gabungan kata ini menyempurnakan makna kalimat menjadi "Maha Besar, dan segala puji bagi Allah yang banyak". Ini menunjukkan betapa luas dan banyaknya pujian yang layak kita panjatkan kepada-Nya. Seiring dengan ucapan ini, hati seorang Muslim diajak untuk merenungkan dan merasakan betapa tak terhingga nikmat yang telah Allah limpahkan, baik yang disadari maupun yang belum.
Ungkapan "Kabiro walhamdulillahi katsiro" sering kali kita temui dalam beberapa konteks keislaman, terutama dalam rangkaian doa setelah shalat, atau sebagai bacaan dzikir harian. Keutamaan mengucapkannya sangatlah besar, sebagaimana diajarkan dalam tuntunan Rasulullah SAW.
Salah satu riwayat yang menguatkan pentingnya dzikir ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Ibnu Mas'ud RA, ia berkata: "Ketika kami shalat bersama Nabi SAW, beliau mendengar sebagian orang mengucapkan: 'Allahu Akbar kabiro, walhamdulillahi katsiro, wa subhanallahi bukrataw wa asila'. Maka beliau bersabda, 'Aku heran kedua pintu langit dibuka karena ucapan ini'."
Dalam riwayat lain yang juga diriwayatkan oleh Muslim, disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda: "Bacalah takbir yang banyak dan tahmid yang banyak." Kemudian disebutkan dalam sebuah riwayat tentang orang yang membaca dzikir tersebut setelah shalat, dan Nabi bersabda: "Aku melihat dua belas malaikat berlomba-lomba mencatatnya, siapakah yang mencatatnya lebih dahulu."
Dalam konteks ini, meskipun lafaz yang disebutkan dalam hadits sedikit berbeda ("Allahu Akbar kabiro"), esensi pengakuan kebesaran Allah dan pujian yang banyak tetaplah sama. Kalimat "Kabiro walhamdulillahi katsiro" merupakan bagian dari ungkapan tersebut yang menekankan keagungan Allah dan banyaknya pujian yang patut diberikan.
Mengucapkan "Kabiro walhamdulillahi katsiro" secara rutin memberikan manfaat yang luar biasa bagi seorang Muslim:
Mengamalkan "Kabiro walhamdulillahi katsiro" bukan hanya sebatas lafaz yang diucapkan lisan. Ia adalah sebuah ajakan untuk meresapi kebesaran Allah dalam setiap aspek kehidupan. Ketika kita menghadapi kesulitan, ucapan ini mengingatkan bahwa Allah Maha Kuasa untuk memberikan jalan keluar. Ketika kita meraih kesuksesan, ucapan ini mengajarkan untuk tidak lupa bersyukur dan menyandarkan segala pencapaian kepada-Nya.
Kehidupan dunia ini penuh dengan cobaan dan anugerah. Dengan hati yang selalu terhubung kepada Allah melalui dzikir ini, seorang Muslim dapat menjalani hidup dengan lebih tenang, sabar, dan ikhlas. Ia akan terhindar dari sifat kufur nikmat dan kesombongan diri, karena senantiasa mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari dan kembali kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, marilah kita biasakan lisan dan hati kita untuk senantiasa mengucap "كَبِيرٌ وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا". Jadikan ia sebagai zikir penyejuk hati, pengingat keagungan Ilahi, dan kunci meraih ketenangan serta keberkahan dalam hidup.