Pentingnya Memahami Kontras dalam Bahasa
Dalam dunia komunikasi, penguasaan kosakata tidak hanya berarti mengetahui banyak kata, tetapi juga memahami bagaimana kata-kata tersebut berinteraksi dan berlawanan makna. Konsep antonim, atau lawan kata, adalah pilar fundamental yang memungkinkan kita mengekspresikan kontras, perbandingan, dan perbedaan secara efektif. Tanpa pemahaman yang solid mengenai antonim, struktur kalimat dapat kehilangan daya tariknya, dan nuansa pesan yang ingin disampaikan bisa menjadi ambigu.
Kamus Antonim Online ini dirancang sebagai sumber referensi terlengkap untuk para pelajar, penulis, profesional, dan siapa pun yang bersemangat dalam memperkaya kosa kata Bahasa Indonesia. Kami menyajikan ribuan pasangan kata yang berlawanan makna, dikelompokkan berdasarkan abjad, dan dilengkapi dengan penjelasan kontekstual untuk memastikan pemakaiannya tepat sasaran.
Antonim melayani beberapa fungsi krusial dalam bahasa. Pertama, mereka menyediakan mekanisme untuk kontras yang jelas. Ketika kita berbicara tentang sesuatu yang 'besar', antonimnya ('kecil') segera memberikan batas definisi dan perbandingan yang nyata. Kedua, antonim sangat penting dalam penulisan kreatif dan persuasif. Penggunaan kontras yang tajam (misalnya, 'maju' versus 'mundur', 'benar' versus 'salah') dapat meningkatkan retorika dan membuat argumen lebih meyakinkan.
Ketiga, dalam konteks akademis dan ujian, kemampuan untuk mengidentifikasi lawan kata adalah tolok ukur penguasaan leksikal. Kamus digital ini berfungsi sebagai alat bantu belajar yang cepat, responsif, dan mudah diakses, memecahkan masalah pencarian lawan kata yang seringkali memakan waktu dalam kamus fisik.
Untuk memudahkan navigasi dalam konten yang sangat luas ini, kamus disusun secara alfabetis. Setiap entri kata utama diikuti oleh lawan kata utamanya, beserta variasi antonim kontekstual. Penting untuk diingat bahwa antonim dapat bersifat mutlak (biner, seperti 'hidup' vs 'mati') atau kontekstual (tergantung pada kalimat, seperti 'panas' vs 'dingin' bisa juga berantonim dengan 'sejuk' atau 'hangat').
Antonim Utama: Akhir
Definisi 'Awal' merujuk pada permulaan, titik start, atau fase pertama dari suatu proses atau kejadian. Lawan katanya adalah 'Akhir', yang menandakan penutup atau selesainya sesuatu. Contoh penggunaan lain: Awal karier berlawanan dengan Pensiun. Dalam konteks waktu, Awal berlawanan dengan Belakangan atau Kemudian.
Antonim Utama: Pasif, Nonaktif
Kata 'Aktif' menggambarkan partisipasi, gerakan, atau kondisi beroperasi. Lawan kata yang paling umum adalah 'Pasif', yang berarti kurangnya inisiatif atau gerakan. Dalam konteks perangkat atau sistem, antonimnya adalah 'Nonaktif' (mati atau tidak berfungsi). Jika merujuk pada kegiatan fisik, 'Aktif' berlawanan dengan 'Diam' atau 'Malas'.
Antonim Utama: Palsu, Tiruan, Duplikat
'Asli' mengacu pada kondisi murni, otentik, atau bukan salinan. 'Palsu' atau 'Tiruan' adalah antonim yang paling sering digunakan, merujuk pada sesuatu yang meniru atau diproduksi dengan maksud menipu keaslian. Dalam konteks geografis, 'Asli' (penduduk asli) bisa berlawanan dengan 'Pendatang'.
Antonim Utama: Curang, Zalim, Tidak Adil
Keadilan adalah konsep keseimbangan dan kesetaraan perlakuan. 'Adil' berlawanan dengan 'Curang' (ketidakjujuran dalam penilaian) atau 'Zalim' (penindasan yang tidak wajar). Secara umum, lawan kata yang paling literal adalah 'Tidak Adil'.
Antonim Utama: Profesional, Ahli
'Amatir' adalah seseorang yang melakukan sesuatu tanpa mendapatkan bayaran atau karena kecintaan murni, seringkali juga berarti kurang berpengalaman. Lawan katanya adalah 'Profesional', yang merujuk pada keahlian, bayaran, dan dedikasi penuh waktu dalam suatu bidang.
Antonim Utama: Bawah
Merujuk pada posisi vertikal yang lebih tinggi. Lawan kata mutlaknya adalah 'Bawah'. Dalam konteks hierarki atau sosial, 'Atas' (golongan atas) bisa berlawanan dengan 'Rakyat Biasa' atau 'Jajaran Rendah'.
Antonim Utama: Fana, Sementara
Konsep 'Abadi' merujuk pada kepermanenan, sesuatu yang tidak akan berakhir. 'Fana' atau 'Sementara' adalah lawan kata yang tepat, menggambarkan kondisi yang terikat oleh waktu dan pasti memiliki akhir atau kadaluarsa. Kata 'Mati' juga bisa menjadi antonim jika 'Abadi' digunakan dalam konteks spiritual atau kehidupan.
Antonim Utama: Sebab, Pemicu, Pangkal
'Akibat' adalah hasil atau konsekuensi dari suatu kejadian. Lawan katanya yang paling logis adalah 'Sebab' atau 'Pemicu', yang merupakan asal mula atau akar dari kejadian tersebut. Ini adalah pasangan antonim yang krusial dalam hubungan kausalitas.
Antonim Utama: Bahaya, Riskan, Genting
Keadaan bebas dari ancaman atau risiko. Antonimnya adalah 'Bahaya' atau 'Riskan'. Dalam konteks pertahanan, 'Aman' bisa berlawanan dengan 'Terancam'. Jika merujuk pada situasi psikologis, 'Aman' berlawanan dengan 'Cemas' atau 'Khawatir'.
Antonim Utama: Jatuhkan, Letakkan, Turunkan
'Angkat' adalah gerakan membawa sesuatu ke posisi yang lebih tinggi. Antonymnya bervariasi tergantung konteks: 'Jatuhkan' (mengakhiri pegangan secara tiba-tiba), 'Letakkan' (menempatkan di posisi datar), atau 'Turunkan' (memindahkan ke posisi yang lebih rendah secara perlahan).
ArgumentatifAntonim Utama: Akomodatif, Pasif, Netral
Menggambarkan sifat yang cenderung berdebat atau mencari perbedaan pendapat. Antonimnya adalah 'Akomodatif', yang cenderung setuju atau berusaha mencari titik temu.
Antonim Utama: Lama, Usang, Kuno
'Baru' merujuk pada sesuatu yang belum pernah dipakai atau diproduksi dalam waktu dekat. 'Lama' adalah lawan kata yang paling umum. 'Usang' merujuk pada kondisi benda yang sudah tua dan tidak terawat, sementara 'Kuno' merujuk pada usia yang sangat tua atau gaya yang sudah ketinggalan zaman. Konteks waktu: 'Baru-baru ini' berlawanan dengan 'Jauh Sebelumnya'.
Antonim Utama: Buruk, Jahat
Kata ini memiliki cakupan luas, mulai dari moralitas hingga kualitas. Secara moral, 'Baik' berlawanan dengan 'Jahat'. Secara kualitas, 'Baik' berlawanan dengan 'Buruk' atau 'Jelek'. Dalam konteks kesehatan, 'Baik' berlawanan dengan 'Sakit'. Lawan kata ini sangat kontekstual, tetapi 'Buruk' adalah antonim yang paling serbaguna.
Antonim Utama: Salah, Keliru, Palsu
'Benar' merujuk pada akurasi, fakta, atau kesesuaian dengan standar. Lawan kata yang paling sering digunakan adalah 'Salah' atau 'Keliru'. Dalam konteks kebenaran versus kepalsuan, antonimnya adalah 'Palsu' atau 'Dustai'.
Antonim Utama: Kecil
Menggambarkan ukuran atau volume yang signifikan. 'Kecil' adalah antonimnya. Dalam konteks status, 'Besar' (tokoh besar) bisa berlawanan dengan 'Rendahan' atau 'Tidak Penting'. Dalam konteks suara, 'Besar' berlawanan dengan 'Pelan' atau 'Kecil'.
Antonim Utama: Sedikit, Segelintir
'Banyak' merujuk pada kuantitas yang melimpah. Lawan katanya yang utama adalah 'Sedikit'. Jika merujuk pada jumlah orang, 'Banyak' bisa berlawanan dengan 'Segelintir'. Lawan kata ini sangat penting dalam perbandingan numerik dan statistik.
Antonim Utama: Pinjam, Utang
Tindakan memberikan uang sebagai ganti barang atau jasa. Antonim utamanya adalah 'Pinjam' atau 'Utang', yang melibatkan pengambilan sesuatu dengan janji pengembalian di masa depan, kebalikan dari proses pembayaran.
Antonim Utama: Kotor, Kumuh
Keadaan bebas dari noda atau polusi. 'Kotor' adalah antonim yang paling langsung. 'Kumuh' merujuk pada kondisi lingkungan yang sangat kotor dan tidak terawat. Dalam konteks moral, 'Bersih' (bersih dari dosa) berlawanan dengan 'Ternoda' atau 'Penuh Dosa'.
Antonim Utama: Tutup
Tindakan membuka atau membuat sesuatu tidak tertutup. 'Tutup' adalah antonim biner. Dalam konteks toko atau layanan, 'Buka' berlawanan dengan 'Libur' atau 'Tutup'. Dalam konteks rahasia, 'Buka' (membongkar) berlawanan dengan 'Sembunyikan' atau 'Rahasiakan'.
Antonim Utama: Menganggur, Berhenti, Beristirahat
Melakukan aktivitas yang menghasilkan atau mendapatkan upah. Lawan kata utamanya adalah 'Menganggur' (tidak memiliki pekerjaan). Jika merujuk pada aktivitas, antonimnya adalah 'Beristirahat'. Jika merujuk pada status operasional, 'Bekerja' berlawanan dengan 'Berhenti' atau 'Rusak'.
Antonim Utama: Lambat, Pelan
Menggambarkan kecepatan atau durasi yang singkat. Lawan katanya adalah 'Lambat' atau 'Pelan'. Dalam konteks respons atau reaksi, 'Cepat' berlawanan dengan 'Tertunda'. Dalam konteks waktu penyelesaian, 'Cepat' berlawanan dengan 'Berlarut-larut'.
Antonim Utama: Sederhana, Kuno, Primitif
Merujuk pada tingkat kompleksitas dan kemajuan teknologi. 'Sederhana' atau 'Kuno' adalah lawan kata yang paling sering digunakan. 'Primitif' memberikan nuansa bahwa teknologi tersebut sangat mendasar dan belum berkembang. Lawan kata ini menyoroti perbandingan antara modernitas dan keterbatasan.
Antonim Utama: Padat, Beku
Merujuk pada salah satu wujud materi yang tidak memiliki bentuk tetap. Antonimnya adalah 'Padat' (memiliki bentuk dan volume tetap). Dalam konteks perubahan wujud, 'Cair' (mencair) berlawanan dengan 'Beku' atau 'Mengeras'.
Antonim Utama: Sempurna, Utuh, Normal
Kondisi adanya kerusakan atau ketidaksempurnaan. 'Sempurna' atau 'Utuh' adalah lawan kata yang menyatakan kondisi tanpa cela atau kerusakan. Dalam konteks fisik, 'Cacat' berlawanan dengan 'Normal' atau 'Sehat'.
Antonim Utama: Nikah, Kawin, Satukan
Tindakan resmi mengakhiri ikatan perkawinan. Lawan katanya adalah 'Nikah' atau 'Kawin', yang merupakan tindakan memulai ikatan tersebut. Dalam arti umum, 'Cerai' (memisahkan) berlawanan dengan 'Satukan' (menggabungkan).
Antonim Utama: Percaya, Acuh Tak Acuh
Perasaan tidak senang atau curiga terhadap keberhasilan atau pasangan orang lain. Antonimnya bisa berupa 'Percaya' (kepercayaan penuh tanpa curiga). Dalam konteks emosi, bisa juga berlawanan dengan 'Acuh Tak Acuh' (tidak peduli sama sekali).
Antonim Utama: Bodoh, Dungu
Memiliki kemampuan berpikir dan memahami yang tinggi. Lawan kata utamanya adalah 'Bodoh' atau 'Dungu'. 'Cerdas' dalam konteks akademis bisa berlawanan dengan 'Tertinggal' atau 'Lamban Belajar'.
Antonim Utama: Yakin, Percaya, Santai
Perasaan tidak percaya atau waspada terhadap sesuatu. Antonimnya adalah 'Yakin' atau 'Percaya' (keyakinan terhadap sesuatu). Dalam konteks emosional, bisa berlawanan dengan 'Santai' atau 'Aman'.
Antonim Utama: Pergi, Berangkat
Tindakan tiba di suatu tempat. Lawan kata yang paling umum adalah 'Pergi' atau 'Berangkat', yang merupakan tindakan meninggalkan suatu tempat. Pasangan kata ini fundamental dalam menggambarkan pergerakan lokasi.
Antonim Utama: Dangkal, Luar
'Dalam' merujuk pada jarak vertikal dari permukaan ke dasar (kedalaman), atau interior suatu objek. Antonimnya adalah 'Dangkal' (kedalaman yang sedikit). Jika merujuk pada posisi, 'Dalam' berlawanan dengan 'Luar'. Jika merujuk pada makna, 'Dalam' (bermakna dalam) berlawanan dengan 'Superfisial' atau 'Ringan'.
Antonim Utama: Kehilangan, Gagal
Tindakan memperoleh atau mampu mencapai sesuatu. Lawan katanya adalah 'Kehilangan' (gagal mempertahankan) atau 'Gagal' (tidak berhasil memperoleh). Dalam konteks izin, 'Dapat' (diizinkan) berlawanan dengan 'Dilarang'.
Antonim Utama: Panas, Hangat
Menggambarkan suhu rendah. Antonim biner utamanya adalah 'Panas'. Jika suhunya moderat, antonim yang lebih tepat adalah 'Hangat'. Dalam konteks emosi, 'Dingin' (sikap dingin) berlawanan dengan 'Ramah' atau 'Penuh Kasih'.
Antonim Utama: Bergerak, Bicara, Berisik
Kondisi tidak bersuara atau tidak bergerak. Jika merujuk pada gerakan, antonimnya adalah 'Bergerak'. Jika merujuk pada suara, antonimnya adalah 'Bicara' atau 'Berisik'. Konteks 'Diam' (menetap) berlawanan dengan 'Pindah' (berubah lokasi).
Antonim Utama: Jauh
Menggambarkan jarak yang pendek. Lawan kata mutlaknya adalah 'Jauh'. Dalam konteks hubungan, 'Dekat' (intim) berlawanan dengan 'Asing' atau 'Berjarak'.
Antonim Utama: Tarik
Tindakan mengerahkan gaya menjauhi tubuh. 'Tarik' adalah antonim biner, mengerahkan gaya mendekati tubuh. Ini adalah pasangan antonim yang fundamental dalam fisika dan gerakan.
Antonim Utama: Kesetaraan, Egaliter, Inklusif
Perlakuan tidak adil berdasarkan kategori tertentu. Lawan katanya adalah 'Kesetaraan' atau 'Egaliter' (persamaan hak). 'Inklusif' juga merupakan antonim yang kuat, merujuk pada penerimaan semua kalangan.
Antonim Utama: Impor
Tindakan mengirim barang ke luar negeri. 'Impor' adalah antonim biner, yaitu tindakan memasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri. Pasangan kata ini merupakan inti dari perdagangan internasional.
Antonim Utama: Tertutup, Pasif, Dingin
Sifat yang mudah atau jelas dalam menunjukkan emosi atau pikiran. Antonimnya adalah 'Tertutup' atau 'Pasif', yang merujuk pada individu yang sulit ditebak atau menahan perasaan.
Antonim Utama: Altruis, Dermawan, Murah Hati
Sifat mementingkan diri sendiri. Lawan kata utamanya adalah 'Altruis' atau 'Dermawan', yang berarti mengutamakan kepentingan orang lain atau bersedia memberi tanpa pamrih.
Antonim Utama: Tidak Enak, Hambar, Pahit
Merujuk pada rasa yang menyenangkan (biasanya makanan). Lawan kata yang umum adalah 'Tidak Enak' atau 'Hambar' (tidak memiliki rasa). Jika spesifik, bisa berlawanan dengan 'Pahit' atau 'Asam'. Dalam konteks kenyamanan, 'Enak' (nyaman) berlawanan dengan 'Sakit' atau 'Tidak Nyaman'.
Antonim Utama: Boros, Pemborosan
Dalam konteks penghematan, 'Ekonomi' berarti hemat dan cermat dalam pengeluaran. Antonimnya adalah 'Boros' atau 'Pemborosan', yang merujuk pada penggunaan sumber daya yang tidak efisien atau berlebihan.
Lawan Kata Menentukan Keseimbangan Makna
Antonim Utama: Mental, Rohani, Batin
Merujuk pada aspek materi, tubuh, atau sesuatu yang dapat disentuh. Lawan kata utamanya adalah 'Mental' atau 'Rohani'/'Batin', yang merujuk pada aspek pikiran, jiwa, dan non-materi. Ini adalah pasangan yang sering digunakan dalam konteks kesehatan atau filosofi.
Antonim Utama: Kaku, Tegar, Rigid
Sifat mudah dibentuk, diubah, atau disesuaikan. Antonimnya adalah 'Kaku' atau 'Tegar', yang berarti tidak mudah berubah atau sulit menyesuaikan diri. 'Rigid' adalah padanan serapan yang juga sering digunakan.
Antonim Utama: Informal, Kasual
Sesuai dengan aturan, prosedur, atau tata krama resmi. Lawan katanya adalah 'Informal' atau 'Kasual', yang berarti santai, tidak terikat aturan ketat, dan lebih santai.
Antonim Utama: Faktual, Nyata, Realitas
Sesuatu yang bersifat khayalan, rekaan, atau tidak ada dalam kenyataan. Antonimnya adalah 'Faktual' (berdasarkan fakta) atau 'Nyata'/'Realitas'.
Antonim Utama: Abai, Terpecah, Distraksi
Kondisi perhatian penuh terhadap satu hal. Lawan katanya adalah 'Abai' (tidak memperhatikan) atau 'Terpecah'/'Distraksi' (perhatian yang terbagi-bagi).
Antonim Utama: Terang, Benderang
Keadaan tanpa atau minim cahaya. Lawan kata biner adalah 'Terang'. 'Benderang' memberikan penekanan pada tingkat terang yang sangat tinggi. Dalam konteks emosi, 'Gelap' (masa depan gelap) berlawanan dengan 'Cerah'.
Antonim Utama: Sukses, Berhasil
Kondisi tidak mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. Antonimnya adalah 'Sukses' atau 'Berhasil'. Pasangan kata ini sering digunakan dalam evaluasi kinerja dan pencapaian.
Antonim Utama: Berbayar, Mahal, Berharga
Tidak memerlukan biaya. Lawan katanya adalah 'Berbayar'. Jika dibandingkan dengan nilai, 'Gratis' bisa berlawanan dengan 'Mahal' atau 'Berharga' (memiliki nilai finansial).
Antonim Utama: Kurus, Ramping
Menggambarkan kondisi fisik dengan kelebihan lemak. 'Kurus' atau 'Ramping' adalah antonim yang merujuk pada kondisi tubuh dengan lemak minimal atau bentuk yang proporsional.
Antonim Utama: Mati, Wafat
Kondisi memiliki kehidupan atau berfungsi. Lawan kata biner adalah 'Mati' atau 'Wafat'. Dalam konteks non-biologis, seperti mesin, 'Hidup' (berfungsi) berlawanan dengan 'Mati' atau 'Rusak'. Dalam konteks moral, 'Hidup' (bersemangat) berlawanan dengan 'Lesu'.
Antonim Utama: Kasar, Tajam
Menggambarkan tekstur yang lembut atau tindakan yang sopan. Secara tekstur, 'Halus' berlawanan dengan 'Kasar'. Dalam konteks suara, 'Halus' berlawanan dengan 'Keras'. Dalam konteks etika, 'Halus' berlawanan dengan 'Cabul' atau 'Kasar'.
Antonim Utama: Boros, Royal
Sikap berhati-hati dalam menggunakan uang atau sumber daya. 'Boros' atau 'Royal' adalah antonim yang merujuk pada pengeluaran yang berlebihan atau tanpa perhitungan.
Antonim Utama: Absen, Tidak Hadir, Mangkir
Kondisi berada di suatu tempat pada waktu tertentu. Lawan kata yang paling umum adalah 'Absen' atau 'Tidak Hadir'. 'Mangkir' adalah antonim yang lebih formal untuk ketidakhadiran tanpa izin.
Antonim Utama: Penuh, Isi, Berisi
Kondisi kosong atau tidak memiliki apa-apa. Lawan katanya adalah 'Penuh' atau 'Berisi'. Dalam konteks emosional, 'Hampa' (kosong) berlawanan dengan 'Puas' atau 'Bahagia'.
Antonim Utama: Biasa, Umum, Normal
Merujuk pada kualitas yang luar biasa atau di atas rata-rata. Lawan katanya adalah 'Biasa' atau 'Umum', yang merujuk pada kondisi standar atau tidak menonjol.
Antonim Utama: Eksternal, Luar
Berada di dalam atau berhubungan dengan bagian dalam. 'Eksternal' atau 'Luar' adalah antonim yang merujuk pada bagian di luar atau di permukaan.
Antonim Utama: Larang, Cegah, Tolak
Persetujuan untuk melakukan sesuatu. Lawan katanya adalah 'Larang' atau 'Tolak', yang merupakan penolakan terhadap permintaan atau aktivitas.
Antonim Utama: Jelek, Buruk, Benda
Kualitas visual atau estetika yang menyenangkan. Lawan kata utamanya adalah 'Jelek' atau 'Buruk'. Lawan kata ini sangat subjektif tetapi krusial dalam deskripsi.
Antonim Utama: Samar, Kabur, Buram
Kondisi mudah dipahami atau terlihat terang. Secara visual, 'Jelas' berlawanan dengan 'Kabur' atau 'Buram'. Secara makna, 'Jelas' berlawanan dengan 'Samar' atau 'Ambigu'.
Antonim Utama: Dekat, Rapat
Menggambarkan jarak yang besar. 'Dekat' adalah lawan kata biner. Dalam konteks hubungan, 'Jauh' bisa berlawanan dengan 'Rapat' atau 'Intim'.
Antonim Utama: Beli, Ambil
Tindakan memberikan barang dengan imbalan uang. 'Beli' adalah antonim yang merupakan tindakan menerima barang dengan memberikan uang. Ini adalah pasangan fundamental dalam transaksi.
Antonim Utama: Perjaka, Duda, Suami/Istri
Wanita yang suaminya meninggal atau bercerai. Dalam konteks status pernikahan, 'Janda' berlawanan dengan 'Duda' (untuk pria) atau 'Suami/Istri' (jika statusnya masih menikah).
Antonim Utama: Bohong, Curang, Dustai
Sifat mengatakan yang sebenarnya dan berintegritas. Lawan katanya adalah 'Bohong', 'Curang', atau 'Dustai'. Lawan kata ini sangat penting dalam konteks moral dan etika.
Antonim Utama: Miskin, Melarat
Memiliki banyak harta atau kekayaan. 'Miskin' atau 'Melarat' adalah antonim yang menggambarkan kondisi kekurangan materi. Dalam konteks bahasa, 'Kaya' (kosakata) berlawanan dengan 'Miskin' (terbatas).
Antonim Utama: Lemah, Rapuh
Memiliki daya tahan atau tenaga besar. 'Lemah' adalah antonim yang paling umum. 'Rapuh' merujuk pada kondisi mudah patah atau hancur. Dalam konteks politik, 'Kuat' berlawanan dengan 'Tergoyahkan'.
Antonim Utama: Kanan
Salah satu arah orientasi spasial. 'Kanan' adalah antonim biner. Pasangan ini mutlak dalam konteks arah.
Antonim Utama: Penuh, Isi, Berisi
Tidak ada isinya. Antonimnya adalah 'Penuh' atau 'Berisi'. Dalam konteks reservasi, 'Kosong' (tersedia) berlawanan dengan 'Terisi' (sudah dipesan).
Antonim Utama: Lunak, Lembut, Pelan
Menggambarkan tekstur yang solid atau suara yang nyaring. Secara tekstur, 'Keras' berlawanan dengan 'Lunak' atau 'Lembut'. Secara suara, 'Keras' berlawanan dengan 'Pelan'.
Antonim Utama: Besar, Luas, Lebar
Menggambarkan ukuran yang tidak signifikan. 'Besar' adalah antonim biner. Dalam konteks skala, 'Kecil' berlawanan dengan 'Luas' atau 'Lebar'.
Antonim Utama: Umum, Biasa
Sesuatu yang spesifik atau tidak biasa. Lawan katanya adalah 'Umum' atau 'Biasa'.
Antonim Utama: Abstrak, Gaib
Sesuatu yang nyata, dapat dilihat, dan diraba. 'Abstrak' adalah lawan kata yang merujuk pada konsep atau ide yang tidak berbentuk fisik.
Antonim Utama: Baru, Sebentar, Cepat
Menggambarkan durasi waktu yang panjang atau usia tua. Jika merujuk pada usia benda, 'Lama' berlawanan dengan 'Baru'. Jika merujuk pada durasi, 'Lama' berlawanan dengan 'Sebentar' atau 'Cepat'.
Antonim Utama: Berhenti, Diam, Berjalan
Gerakan cepat dengan kaki. Antonimnya adalah 'Berhenti' atau 'Diam'. Dalam konteks kecepatan, 'Lari' berlawanan dengan 'Berjalan' (jika lari diartikan sebagai berlari kencang).
Antonim Utama: Bengkok, Belok, Berkelok
Tidak ada lekukan atau tikungan. 'Bengkok' atau 'Berkelok' adalah antonim yang merujuk pada bentuk yang tidak linear.
Antonim Utama: Kurang, Parsial, Tidak Lengkap
Kondisi memiliki semua bagian yang dibutuhkan. Lawan katanya adalah 'Kurang' atau 'Tidak Lengkap'. 'Parsial' adalah antonim yang merujuk pada sebagian saja.
Antonim Utama: Kenyang, Penuh
Perasaan ingin makan. 'Kenyang' adalah antonim biner, yaitu kondisi perut yang penuh setelah makan.
Antonim Utama: Mundur, Surut, Terbelakang
Bergerak ke depan atau berkembang. 'Mundur' atau 'Surut' adalah antonim yang merujuk pada gerakan ke belakang. Dalam konteks pembangunan atau teknologi, 'Maju' berlawanan dengan 'Terbelakang'.
Antonim Utama: Murah, Terjangkau
Memiliki harga yang tinggi. 'Murah' atau 'Terjangkau' adalah antonim yang paling umum digunakan dalam transaksi ekonomi.
Antonim Utama: Keluar
Tindakan bergerak ke dalam suatu ruang. 'Keluar' adalah antonim biner, bergerak ke luar dari suatu ruang. Pasangan kata ini sangat sering digunakan dalam instruksi dasar.
Antonim Utama: Bergantung, Tergantung
Mampu berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Lawan kata utamanya adalah 'Bergantung' atau 'Tergantung', yang merujuk pada kebutuhan akan dukungan pihak lain.
Antonim Utama: Kuno, Tradisional, Klasik
Merujuk pada masa kini atau gaya terbaru. 'Kuno' atau 'Tradisional' adalah antonim yang merujuk pada masa lampau atau adat lama.
Antonim Utama: Menjual
Tindakan memperoleh barang dengan uang. 'Menjual' adalah antonim, tindakan memberikan barang untuk ditukar dengan uang.
Antonim Utama: Campuran, Kotor, Terkontaminasi
Bebas dari bahan lain atau zat asing. Antonimnya adalah 'Campuran' atau 'Terkontaminasi'.
Antonim Utama: Turun, Jatuh
Bergerak ke posisi yang lebih tinggi. 'Turun' adalah antonim biner, bergerak ke posisi yang lebih rendah. 'Jatuh' juga bisa menjadi antonim jika 'Naik' merujuk pada kenaikan harga atau nilai.
Antonim Utama: Positif
Merujuk pada hal yang buruk, kebalikan, atau kurang dari nol. 'Positif' adalah antonim biner yang mutlak dalam konteks matematis, kesehatan, dan pandangan hidup.
Antonim Utama: Aneh, Abnormal, Ganjil
Sesuai dengan standar, umum, dan tidak menyimpang. 'Abnormal' atau 'Aneh' adalah antonim yang merujuk pada hal yang tidak biasa atau menyimpang dari norma.
Antonim Utama: Maya, Fiktif, Ilusi
Kondisi eksistensi yang sejati, bukan imajinasi. 'Fiktif' (rekaan) atau 'Ilusi' (khayalan) adalah lawan kata yang tepat.
Antonim Utama: Pesimis, Skeptis
Memiliki pandangan positif dan percaya pada hasil baik. 'Pesimis' adalah antonim biner, memiliki pandangan negatif dan meragukan hasil. 'Skeptis' juga sering digunakan, berarti penuh keraguan.
Antonim Utama: Duplikat, Salinan, Palsu
Sama dengan 'Asli', merujuk pada sumber pertama atau otentik. Antonimnya adalah 'Duplikat' atau 'Salinan'.
Antonim Utama: Subjektif, Bias, Emosional
Berdasarkan fakta dan tidak dipengaruhi perasaan pribadi. 'Subjektif' adalah antonim yang merujuk pada pandangan yang sangat dipengaruhi oleh perasaan atau opini individu.
Antonim Utama: Kenalan, Keluarga, Akrab
Seseorang yang tidak dikenal atau bukan bagian dari kelompok. Antonimnya adalah 'Kenalan' atau 'Keluarga'.
Antonim Utama: Dingin, Beku, Sejuk
Menggambarkan suhu tinggi. 'Dingin' adalah antonim biner. 'Beku' memberikan nuansa suhu ekstrem, sementara 'Sejuk' adalah kondisi pertengahan.
Antonim Utama: Malam, Sore
Periode awal hari. 'Malam' adalah antonim biner, periode gelap hari. 'Sore' adalah antonim yang merujuk pada akhir hari.
Antonim Utama: Bodoh, Dungu
Sama dengan 'Cerdas', memiliki kemampuan intelektual tinggi. Lawan katanya adalah 'Bodoh'.
Antonim Utama: Sepele, Remeh, Tidak Penting
Memiliki nilai atau pengaruh besar. Lawan katanya adalah 'Sepele' atau 'Remeh', yang berarti tidak memiliki dampak signifikan.
Antonim Utama: Datang, Tiba
Tindakan meninggalkan suatu tempat. 'Datang' adalah antonim biner, tiba di suatu tempat.
Antonim Utama: Tidak Perlu, Berlebihan
Kondisi dibutuhkan. Antonimnya adalah 'Tidak Perlu' atau 'Berlebihan' (melebihi kebutuhan).
Antonim Utama: Sementara, Temporer, Fana
Kondisi tetap dan tidak berubah. 'Sementara' atau 'Temporer' adalah antonim yang merujuk pada kondisi yang terbatas waktu.
Antonim yang dimulai dengan huruf Q dalam Bahasa Indonesia sangat terbatas karena mayoritas kata tersebut adalah serapan asing. Namun, kita dapat menemukan beberapa pasangan yang relevan:
Antonim Utama: Kuantitatif
Merujuk pada mutu atau sifat (non-numerik). 'Kuantitatif' adalah antonim yang merujuk pada jumlah atau ukuran (numerik).
Antonim Utama: Linear
Dalam konteks matematika, kuadratik (berpangkat dua) berlawanan dengan Linear (berpangkat satu).
Antonim Utama: Sepi, Sunyi, Tenang
Menggambarkan kondisi banyak orang atau penuh suara. 'Sepi' atau 'Sunyi' adalah antonim biner. 'Tenang' juga bisa menjadi antonim jika merujuk pada suasana.
Antonim Utama: Tinggi, Mulia
Menggambarkan posisi vertikal yang dekat dengan dasar, atau status yang kecil. Secara posisi, 'Rendah' berlawanan dengan 'Tinggi'. Secara status moral atau sosial, 'Rendah' berlawanan dengan 'Mulia' atau 'Tinggi'.
Antonim Utama: Berantakan, Semrawut, Jorok
Kondisi tersusun dengan teratur. 'Berantakan' adalah antonim yang paling umum. 'Semrawut' memberikan penekanan pada ketidakteraturan yang parah.
Antonim Utama: Absolut, Mutlak
Bergantung pada sudut pandang atau pembanding. 'Absolut' atau 'Mutlak' adalah antonim yang merujuk pada kondisi tanpa syarat atau pembanding.
Antonim Utama: Benci, Tidak Suka
Perasaan senang atau tertarik. 'Benci' adalah antonim emosional yang kuat. 'Tidak Suka' adalah antonim yang lebih netral.
Antonim Utama: Gembira, Bahagia, Senang
Perasaan duka atau tidak senang. Lawan katanya adalah 'Gembira' atau 'Bahagia'.
Antonim Utama: Sakit, Cacat
Kondisi tubuh dan pikiran yang optimal. 'Sakit' adalah antonim biner. 'Cacat' merujuk pada kondisi fisik yang tidak sempurna.
Antonim Utama: Sebagian, Beberapa, Tidak Ada
Merujuk pada keseluruhan tanpa terkecuali. 'Sebagian' atau 'Beberapa' adalah antonim kuantitas.
Antonim Utama: Luas, Lebar
Memiliki ruang yang terbatas. 'Luas' atau 'Lebar' adalah antonim yang merujuk pada dimensi yang besar.
Antonim Utama: Tandus, Gersang
Kondisi tanah yang produktif dan kaya nutrisi. 'Tandus' atau 'Gersang' adalah antonim yang merujuk pada tanah yang kering dan tidak produktif.
Antonim Utama: Pendek, Rendah
Menggambarkan posisi atau ukuran vertikal yang besar. 'Pendek' adalah antonim untuk ukuran tubuh. 'Rendah' adalah antonim untuk posisi.
Antonim Utama: Muda, Baru
Menggambarkan usia yang sudah lama. 'Muda' adalah antonim untuk usia biologis. 'Baru' adalah antonim untuk usia benda.
Antonim Utama: Tipis
Memiliki dimensi ketebalan yang besar. 'Tipis' adalah antonim biner.
Antonim Utama: Tolak, Beri
Tindakan mengambil sesuatu yang diberikan. 'Tolak' (menolak pemberian) adalah antonim yang umum. 'Beri' juga bisa menjadi antonim yang merujuk pada tindakan kebalikannya.
Antonim Utama: Dorong, Jauhkan
Tindakan mengerahkan gaya mendekati tubuh. 'Dorong' adalah antonim biner.
Antonim Utama: Lepas, Menyerah
Kondisi mempertahankan atau menanggung. 'Lepas' (melepaskan) atau 'Menyerah' (tidak lagi menahan) adalah antonimnya.
Antonim Utama: Rugi, Buntung
Keuntungan finansial atau hasil positif. 'Rugi' adalah antonim yang merujuk pada kerugian finansial. 'Buntung' adalah sinonim dari rugi yang lebih informal.
Antonim Utama: Pangkal, Dasar, Awal
Bagian akhir atau ekstrem dari suatu objek. 'Pangkal' atau 'Dasar' adalah antonim yang merujuk pada titik permulaan atau fondasi.
Antonim Utama: Selatan
Salah satu arah mata angin. 'Selatan' adalah antonim biner.
Antonim Utama: Khusus, Privat, Spesifik
Merujuk pada sesuatu yang berlaku untuk semua atau banyak orang. 'Khusus' adalah antonim yang paling tepat.
Antonim Utama: Kalah, Tertinggal, Rendah
Kondisi lebih baik atau superior. 'Kalah' atau 'Tertinggal' adalah antonim yang merujuk pada kondisi inferior.
Kata-kata dengan awalan V dalam Bahasa Indonesia relatif jarang, namun serapan asing yang umum tetap memiliki pasangan antonim yang krusial:
Antonim Utama: Horizontal
Arah tegak lurus. 'Horizontal' adalah antonim yang merujuk pada arah mendatar.
Antonim Utama: Invalid, Batal
Sah atau sesuai dengan aturan. 'Invalid' atau 'Batal' adalah antonim yang merujuk pada kondisi tidak sah atau tidak berlaku.
Antonim Utama: Stabil, Tetap
Mudah menguap, atau dalam konteks ekonomi, mudah berubah. 'Stabil' adalah antonim yang merujuk pada kondisi tetap dan tidak mudah berubah.
Antonim Utama: Sunah, Boleh, Pilihan
Sesuatu yang harus dilakukan. Dalam konteks agama, 'Wajib' berlawanan dengan 'Sunah' (dianjurkan tetapi tidak harus). Secara umum, 'Wajib' berlawanan dengan 'Pilihan' atau 'Boleh'.
Antonim Utama: Aneh, Tidak Wajar, Abnormal
Sesuai dengan norma atau harapan. 'Aneh' atau 'Tidak Wajar' adalah antonim yang merujuk pada hal yang menyimpang.
Antonim Utama: Kekal, Abadi (Dalam konteks temporalitas)
Konsep yang mengukur keberlangsungan. Dalam konteks filosofis, 'Waktu' (terikat) bisa berlawanan dengan 'Kekal' atau 'Abadi' (tanpa batas waktu).
Kata-kata dengan awalan X sangat jarang dalam Bahasa Indonesia dan biasanya hanya digunakan dalam istilah ilmiah atau penamaan. Oleh karena itu, antonimnya harus dicari dari makna konteks kata serapan tersebut.
Antonim Utama: Filoksenia, Hospitalitas
Ketakutan atau kebencian terhadap orang asing atau budaya lain. 'Filoksenia' (cinta terhadap orang asing) atau 'Hospitalitas' (keramahtamahan) adalah antonimnya.
Antonim Utama: Ragu, Bimbang, Curiga
Kondisi percaya sepenuhnya. 'Ragu' atau 'Bimbang' adalah antonim yang merujuk pada ketidakpastian atau keraguan.
Antonim Utama: Bukan (Dalam konteks seleksi)
Kata penghubung penunjuk. Dalam konteks penyeleksian, "Yang ini" berlawanan dengan "Bukan yang itu."
Sama seperti X dan Q, kata-kata dengan awalan Z didominasi oleh serapan, namun ada beberapa yang memiliki antonim kuat:
Antonim Utama: Adil, Bijaksana
Tindakan menindas atau tidak adil. 'Adil' adalah antonim yang merujuk pada perlakuan yang seimbang.
Antonim Utama: Penuh, Maksimum
Angka nol atau tidak ada nilai. 'Penuh' atau 'Maksimum' adalah antonim yang merujuk pada nilai tertinggi atau batasan penuh.
Penting untuk dicatat bahwa sebuah kata seringkali memiliki lebih dari satu antonim, tergantung pada konteks kalimatnya. Antonim tidak selalu biner (seperti hidup/mati), tetapi bisa bersifat gradasi atau relasional.
Antonim gradasi adalah pasangan kata yang berada pada ujung ekstrem sebuah spektrum. Penggunaan kata ini menunjukkan posisi relatif, bukan mutlak. Misalnya, antonim dari 'Panas' tidak hanya 'Dingin', tetapi juga 'Sejuk', 'Hangat', atau 'Beku', tergantung di mana posisi ekstrem yang Anda bandingkan. Memahami gradasi membantu dalam penulisan yang lebih presisi.
Antonim relasional menggambarkan dua peran yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Satu kata mendefinisikan yang lain. Tidak ada 'Guru' tanpa 'Murid', dan tidak ada 'Jual' tanpa 'Beli'.
Antonim ini tidak mengenal skala tengah. Sesuatu pasti salah satu dari keduanya.
Kata sifat adalah sumber antonim paling kaya karena mereka menggambarkan kualitas dan karakteristik yang paling mudah dikontraskan.
Antonim: Malas, Lesu, Pasif. Konteks: Aktivitas dan usaha.
RinganAntonim: Berat, Sulit (konteks tugas), Padat (konteks materi). Konteks: Beban atau kemudahan.
LicikAntonim: Jujur, Lugas, Polos. Konteks: Karakter dan moral.
StabilAntonim: Labil, Goyah, Berubah-ubah. Konteks: Kondisi atau emosi.
TeraturAntonim: Kacau, Semrawut, Tak Beraturan. Konteks: Tata letak atau sistem.
Lawan kata dalam kata kerja seringkali menggambarkan tindakan yang berkebalikan arah atau hasil.
Antonim: Mencela, Menghina, Mengecam. Konteks: Ekspresi lisan/tertulis.
MembangunAntonim: Merusak, Merobohkan, Menghancurkan. Konteks: Penciptaan fisik atau konsep.
MenangAntonim: Kalah, Takluk, Tunduk. Konteks: Kompetisi atau konflik.
MengumpulkanAntonim: Menyebar, Memisahkan, Mengurai. Konteks: Pengaturan benda.
MemulaiAntonim: Mengakhiri, Menyelesaikan, Menutup. Konteks: Proses atau kegiatan.
Antonim dalam adverbia menentukan waktu, tempat, atau cara yang berlawanan.
Antonim: Jarang, Kadang-kadang, Tak Pernah. Konteks: Frekuensi.
Di SiniAntonim: Di Sana, Di Situ. Konteks: Lokasi.
TerpisahAntonim: Bersama, Gabung, Berdekatan. Konteks: Jarak dan kebersamaan.
Luar BiasaAntonim: Biasa Saja, Normalnya, Sewajarnya. Konteks: Derajat.
Untuk memastikan cakupan yang luas dan membantu pengguna menemukan setiap nuansa lawan kata, berikut adalah kumpulan pasangan kata yang mendalam dan kurang umum digunakan sehari-hari, namun sangat penting dalam penulisan formal atau literatur:
Antonim: Konkret, Wujud, Nyata. Lawan kata untuk konsep non-fisik.
AkseptansiAntonim: Penolakan, Pengabaian, Resistensi. Lawan kata untuk penerimaan.
DefisitAntonim: Surplus, Kelebihan, Untung. Lawan kata untuk kekurangan (ekonomi).
EmpirisAntonim: Teoritis, Spekulatif, Dugaan. Lawan kata untuk berbasis pengalaman/observasi.
EksplisitAntonim: Implisit, Tersirat, Tersembunyi. Lawan kata untuk pernyataan yang jelas dan terbuka.
HeterogenAntonim: Homogen, Seragam, Sama. Lawan kata untuk keragaman komposisi.
InklusifAntonim: Eksklusif, Memisahkan, Terbatas. Lawan kata untuk keterbukaan terhadap semua.
InisiatifAntonim: Reaktif, Menunggu, Pasif. Lawan kata untuk tindakan memulai.
KompleksAntonim: Sederhana, Simpel, Mudah. Lawan kata untuk kerumitan.
KonservatifAntonim: Progresif, Liberal, Modern. Lawan kata untuk pandangan yang mempertahankan tradisi.
MonotonAntonim: Variatif, Beragam, Menarik. Lawan kata untuk sesuatu yang membosankan dan berulang.
PrimerAntonim: Sekunder, Tersier, Lanjutan. Lawan kata untuk urutan pertama.
ProAntonim: Kontra, Anti, Oposisi. Lawan kata untuk dukungan atau setuju.
StatisAntonim: Dinamis, Bergerak, Berubah. Lawan kata untuk kondisi diam.
TerbukaAntonim: Tertutup, Rahasia, Terkunci. Lawan kata untuk akses atau informasi.
TransparanAntonim: Gelap, Tertutup, Misterius. Lawan kata untuk kejernihan dan keterbukaan.
TunggalAntonim: Jamak, Ganda, Berlipat. Lawan kata untuk jumlah satu.
Penguasaan antonim memungkinkan penulis untuk membangun perbandingan yang tajam dan memberikan bobot emosional pada tulisan. Perhatikan bagaimana kontras yang dihasilkan oleh lawan kata ini sangat efektif:
“Sikapnya yang keras terhadap kritik berbanding terbalik dengan kepribadiannya yang sangat lunak dan sensitif di hadapan keluarga.” (Keras ↔ Lunak)
“Pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara cepat, tetapi tidak boleh mengorbankan kualitas, yang berarti kita harus menghindari hasil yang lambat dan buruk.” (Cepat ↔ Lambat)
“Meskipun hidup dalam kemewahan (kaya), ia merasa batinnya hampa, jauh lebih sengsara daripada tetangganya yang secara finansial miskin.” (Kaya ↔ Miskin, Penuh ↔ Hampa)
Kemampuan untuk menyeimbangkan dan mengontraskan gagasan adalah tanda kematangan linguistik. Kamus ini hadir untuk memastikan Anda selalu memiliki pasangan kata yang tepat untuk setiap perbandingan yang ingin Anda buat.
Ketika menemukan kata yang sulit dicari antonimnya, gunakan strategi berikut, yang telah kami terapkan dalam penyusunan kamus ini:
Diharapkan dengan adanya Kamus Antonim Online yang komprehensif ini, pengguna dapat menemukan lawan kata yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat, serta memperoleh pemahaman mendalam mengenai nuansa kontras dalam Bahasa Indonesia. Penguasaan antonim adalah kunci untuk tulisan yang dinamis, argumen yang kuat, dan komunikasi yang efektif.