Penyakit Radang Tenggorokan: Mengenali Penyebab Utama
Radang tenggorokan, atau faringitis, adalah kondisi umum yang ditandai dengan rasa sakit, gatal, atau sensasi terbakar di tenggorokan, yang seringkali membuat menelan terasa tidak nyaman. Meskipun seringkali dianggap sepele dan sembuh sendiri, memahami penyakit radang tenggorokan disebabkan oleh apa adalah langkah penting untuk penanganan yang tepat dan pencegahan penyebaran.
Penyebab Utama Radang Tenggorokan
Mayoritas kasus radang tenggorokan dipicu oleh infeksi. Namun, tidak semua radang tenggorokan berasal dari mikroorganisme. Berikut adalah klasifikasi utama mengenai penyakit radang tenggorokan disebabkan oleh:
1. Infeksi Virus (Penyebab Paling Umum)
Sekitar 85% hingga 95% kasus radang tenggorokan pada orang dewasa disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang paling sering terlibat meliputi:
Rhinovirus dan Coronavirus: Ini adalah penyebab utama flu biasa. Gejala radang tenggorokan biasanya ringan dan disertai hidung tersumbat, pilek, serta batuk ringan.
Adenovirus: Selain menyebabkan iritasi tenggorokan, adenovirus juga sering memicu konjungtivitis (mata merah).
Virus Influenza: Menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan flu biasa, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan kelelahan ekstrem.
Virus Epstein-Barr (EBV): Penyebab mononukleosis menular, yang sering menyebabkan radang tenggorokan parah disertai pembengkakan kelenjar getah bening.
Penting untuk diketahui bahwa antibiotik tidak efektif melawan infeksi virus. Pengobatan berfokus pada manajemen gejala.
2. Infeksi Bakteri
Meskipun lebih jarang (sekitar 5% hingga 15% kasus pada orang dewasa, lebih tinggi pada anak-anak), radang tenggorokan yang disebabkan bakteri memerlukan perhatian medis karena berpotensi menyebabkan komplikasi jika tidak diobati.
Streptococcus pyogenes (Streptococcus Grup A): Ini adalah bakteri paling umum yang penyakit radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri. Kondisi ini dikenal sebagai faringitis streptokokus atau "strep throat". Gejalanya sering meliputi nyeri tenggorokan tiba-tiba, demam, bintik putih atau nanah pada amandel, dan ketiadaan gejala pilek.
Bakteri Lain: Seperti bakteri dari genus Mycoplasma atau Chlamydia, meskipun ini jarang terjadi.
Diagnosis strep throat memerlukan tes cepat atau kultur tenggorokan. Jika terbukti bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik.
3. Faktor Non-Infeksi (Iritasi Lingkungan)
Terkadang, rasa sakit atau iritasi pada tenggorokan bukan disebabkan oleh kuman, melainkan oleh faktor lingkungan atau gaya hidup:
Alergi: Reaksi terhadap serbuk sari, debu, atau bulu hewan dapat menyebabkan lendir berlebihan yang menetes ke bagian belakang tenggorokan (Postnasal Drip), menyebabkan iritasi kronis.
Udara Kering: Terutama saat tidur dengan pendingin ruangan (AC) menyala terus-menerus, udara kering dapat membuat tenggorokan terasa gatal dan kering.
Iritan Kimia dan Polusi: Asap rokok (aktif maupun pasif), polusi udara, atau paparan bahan kimia rumah tangga dapat mengiritasi jaringan tenggorokan.
Ketegangan Otot: Berteriak terlalu keras atau berbicara dalam waktu lama tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan kelelahan dan nyeri pada pita suara.
Penyakit Asam Lambung (GERD): Asam lambung yang naik hingga ke kerongkongan (refluks) dapat menyebabkan sensasi terbakar dan radang kronis di tenggorokan bagian belakang.
Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?
Meskipun banyak kasus radang tenggorokan sembuh dalam seminggu, penting untuk membedakan kapan Anda harus menemui dokter. Jika Anda mengalami gejala berikut, kemungkinan besar penyakit radang tenggorokan disebabkan oleh kondisi yang memerlukan intervensi profesional:
Demam tinggi (di atas 38.5°C) yang tidak turun.
Kesulitan menelan atau bernapas secara signifikan.
Adanya nanah atau bercak putih pada amandel.
Pembengkakan kelenjar getah bening yang parah di leher.
Radang tenggorokan yang berlangsung lebih dari tujuh hari tanpa perbaikan.
Mengetahui penyebabnya—apakah itu virus, bakteri, atau iritasi—membantu menentukan langkah pengobatan yang paling efektif, mulai dari perawatan rumahan seperti istirahat dan cairan hangat, hingga penggunaan antibiotik jika diperlukan.