Penyebab Sakit Tenggorokan dan Kesulitan Menelan (Disfagia)
Sakit tenggorokan (faringitis) adalah keluhan umum yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan atau menelan (disfagia). Rasa sakit yang tajam, perih, atau rasa mengganjal seringkali membuat seseorang enggan menelan. Memahami akar masalahnya sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
1. Infeksi Virus dan Bakteri
Penyebab paling umum dari sakit tenggorokan adalah infeksi. Ketika tenggorokan meradang akibat infeksi, pembengkakan jaringan membuat jalur makanan menjadi sempit dan menyakitkan.
Infeksi Virus: Ini mencakup flu biasa dan influenza. Biasanya, sakit tenggorokan akibat virus akan sembuh sendiri dalam waktu seminggu.
Infeksi Bakteri (Streptococcus): Dikenal sebagai radang tenggorokan (strep throat), kondisi ini memerlukan antibiotik. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi.
Mononukleosis (Mono): Disebabkan oleh virus Epstein-Barr, kondisi ini sering menyebabkan pembengkakan tonsil yang parah, membuat menelan sangat menyakitkan.
2. Iritasi Lingkungan dan Gaya Hidup
Tidak semua sakit tenggorokan berasal dari kuman. Faktor eksternal sering berperan besar dalam menyebabkan iritasi kronis yang memicu kesulitan menelan.
Asam Lambung Naik (GERD): Asam lambung yang naik hingga ke kerongkongan (esofagus) dan mencapai tenggorokan dapat menyebabkan iritasi kronis yang dikenal sebagai Laryngopharyngeal Reflux (LPR). Gejala utamanya sering berupa batuk kronis, suara serak, dan rasa mengganjal yang membuat menelan tidak nyaman.
Polusi Udara dan Asap Rokok: Paparan asap tembakau (aktif maupun pasif) atau polutan udara dapat mengeringkan dan merusak lapisan pelindung tenggorokan.
Kekeringan: Bernapas melalui mulut saat tidur atau berada di ruangan ber-AC yang terlalu kering dapat menyebabkan iritasi saat bangun tidur.
3. Kondisi Anatomis dan Trauma Lokal
Kadang kala, masalah menelan berasal dari masalah fisik langsung pada struktur tenggorokan atau mulut.
Amandel dan Adenoid yang Membengkak: Tonsilitis (radang amandel) menyebabkan pembengkakan yang signifikan pada amandel, secara fisik menghalangi atau menyulitkan lewatnya makanan dan minuman.
Cedera Fisik: Tersedak atau mengonsumsi makanan yang terlalu panas dapat menyebabkan luka bakar ringan atau goresan pada tenggorokan, yang kemudian terasa sakit saat dilewati makanan lain.
Benda Asing: Meskipun jarang, benda asing kecil yang tersangkut dapat menyebabkan rasa sakit dan kesulitan menelan yang berkelanjutan.
4. Reaksi Alergi dan Obat-obatan
Alergi musiman atau alergi terhadap zat tertentu dapat menyebabkan post-nasal drip (lendir yang menetes dari hidung ke belakang tenggorokan). Lendir ini dapat mengiritasi dan menyebabkan rasa gatal atau sakit saat menelan.
Selain itu, beberapa jenis obat, terutama yang menyebabkan mulut kering (xerostomia) sebagai efek samping, secara tidak langsung dapat memperparah iritasi tenggorokan dan membuat proses menelan terasa lebih sulit.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?
Meskipun sebagian besar sakit tenggorokan dapat diatasi dengan istirahat dan cairan hangat, ada beberapa gejala yang memerlukan perhatian dokter segera, terutama jika kesulitan menelan sangat parah.
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami: kesulitan bernapas, tidak bisa menelan air liur sama sekali, demam tinggi yang tidak turun, atau nyeri tenggorokan yang berlangsung lebih dari satu minggu tanpa perbaikan.
Kesimpulannya, sakit tenggorokan dan susah menelan merupakan gejala yang dapat disebabkan oleh spektrum luas masalah, mulai dari infeksi sederhana hingga kondisi refluks kronis. Identifikasi penyebab utama adalah langkah pertama menuju pemulihan kenyamanan saat makan dan minum.