Ilustrasi: Simbol kesehatan dan kebersihan
Bersin adalah refleks alami tubuh untuk membersihkan saluran hidung dari iritan. Meskipun sering dianggap sebagai gejala flu atau pilek biasa, ada berbagai macam penyebab mengapa seseorang bisa sering bersin. Memahami akar masalahnya adalah langkah pertama untuk menemukan solusi yang tepat agar Anda merasa lebih nyaman.
Salah satu penyebab paling umum dari bersin yang berulang adalah alergi. Sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, yang disebut alergen. Ketika Anda terpapar alergen, tubuh melepaskan histamin dan zat kimia lain yang menyebabkan peradangan pada saluran hidung, sehingga memicu bersin.
Beberapa alergen yang sering menyebabkan bersin antara lain:
Selain alergen, berbagai zat di lingkungan sekitar juga dapat mengiritasi lapisan hidung dan memicu refleks bersin. Ini bukanlah reaksi alergi, melainkan respons langsung terhadap stimulasi.
Contoh iritan lingkungan meliputi:
Ketika Anda terserang flu, pilek, atau infeksi virus lainnya di saluran pernapasan atas, tubuh akan mencoba mengeluarkan virus atau bakteri yang masuk. Bersin adalah salah satu mekanisme pertahanan diri untuk mengeluarkan patogen tersebut.
Gejala lain yang menyertai infeksi saluran pernapasan biasanya adalah hidung meler, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Bersin pada kondisi ini bersifat sementara dan akan mereda seiring dengan kesembuhan dari infeksi.
Sensitivitas terhadap perubahan suhu dan kelembapan udara juga dapat menjadi pemicu bersin. Fenomena ini dikenal sebagai rhinitis vasomotori. Perubahan mendadak dari lingkungan hangat ke dingin, atau sebaliknya, bisa merangsang saraf di hidung yang memicu bersin.
Misalnya, saat Anda pertama kali masuk ke ruangan ber-AC setelah berada di luar ruangan yang panas, atau saat Anda keluar dari rumah pada pagi yang dingin.
Dalam beberapa kasus, kecenderungan untuk sering bersin bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, yang membuat seseorang lebih rentan terhadap alergi. Selain itu, beberapa kondisi medis seperti polip hidung atau septum hidung yang bengkok (deviasi septum) dapat mengganggu aliran udara dan menyebabkan iritasi yang memicu bersin.
Mengatasi sering bersin sangat bergantung pada penyebabnya. Untuk alergi, langkah pertama adalah mengidentifikasi dan menghindari alergen sebisa mungkin. Jika tidak memungkinkan, dokter mungkin akan meresepkan obat antihistamin, kortikosteroid nasal, atau terapi imunoterapi (suntikan alergi).
Untuk iritan lingkungan, usahakan untuk menjauh dari sumber iritasi, seperti menghindari area perokok, menggunakan pembersih udara (air purifier), dan memastikan sirkulasi udara yang baik di dalam rumah. Menjaga kelembapan ruangan juga bisa membantu.
Jika bersin disebabkan oleh infeksi, fokuslah pada pemulihan tubuh dan istirahat yang cukup. Untuk perubahan suhu, cobalah untuk beradaptasi secara bertahap saat berpindah lingkungan.
Jika Anda merasa sering bersin mengganggu aktivitas sehari-hari dan belum menemukan penyebabnya, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.