Piringan gerinda amplas, sering juga disebut sebagai sanding disc atau flap disc, adalah salah satu aksesori vital yang digunakan bersama mesin gerinda (baik gerinda tangan maupun gerinda dudukan) untuk proses penghalusan, pembulatan tepi, dan penghilangan material ringan dari permukaan benda kerja. Berbeda dengan mata gerinda potong atau gerinda batu asah yang fokus pada pemotongan atau penajaman berat, piringan ini dirancang untuk menghasilkan hasil akhir yang lebih halus.
Secara umum, komponen utama dari piringan ini adalah alas (back-up pad) yang kaku atau semi-fleksibel, tempat ribuan partikel abrasif (amplas) direkatkan dalam susunan yang teratur atau tumpang tindih. Keefektifannya terletak pada kemampuannya untuk bekerja cepat namun meninggalkan tekstur permukaan yang jauh lebih baik dibandingkan hanya menggunakan amplas tangan atau mesin poles biasa.
Memilih piringan gerinda amplas yang tepat sangat bergantung pada material yang akan dikerjakan dan tingkat kehalusan yang diinginkan. Ada beberapa variasi utama berdasarkan konstruksi dan gritnya.
Ini adalah jenis paling umum. Piringan ini terdiri dari "flap" atau daun-daun amplas yang disusun tumpang tindih seperti sirip dan menempel pada pad belakang. Saat berputar, flap ini akan aus secara bertahap, secara konstan mengekspos permukaan amplas yang baru dan tajam. Ini membuatnya ideal untuk pekerjaan yang membutuhkan penghilangan material yang cepat diikuti dengan penghalusan.
Jenis ini menggunakan sistem pengunci cepat (biasanya ulir atau sistem "click-on") untuk pemasangan pada mesin gerinda yang memiliki adaptor khusus. Biasanya digunakan pada gerinda pneumatik atau gerinda listrik berkecepatan tinggi untuk pekerjaan detail.
Grit adalah ukuran kekasaran partikel abrasif. Angka grit yang rendah berarti amplas sangat kasar (untuk pengikisan cepat), sementara angka grit yang tinggi berarti sangat halus (untuk finishing).
| Grit Range | Keterangan | Tujuan Umum |
|---|---|---|
| 36 - 60 | Kasar | Penghilangan material cepat, penghapusan lasan tebal, pembentukan kontur awal. |
| 80 - 120 | Medium | Penghalusan permukaan setelah pengikisan kasar, pembulatan sudut tajam. |
| 180 ke Atas | Halus | Finishing akhir, persiapan permukaan sebelum pengecatan atau pelapisan. |
Menggunakan piringan gerinda amplas memerlukan teknik yang sedikit berbeda dari menggunakan batu gerinda biasa. Efektivitas alat ini sangat dipengaruhi oleh cara penggunaannya terhadap permukaan kerja.
Kebanyakan piringan amplas bekerja paling baik pada kecepatan yang relatif tinggi, namun perlu diperhatikan batas maksimum RPM yang tertera pada piringan. Kecepatan yang terlalu rendah dapat menyebabkan piringan menjadi panas dan cepat aus tanpa mengikis material secara efisien.
Ini adalah kunci utama. Untuk hasil penghalusan terbaik, piringan harus dipegang pada sudut yang dangkal terhadap permukaan benda kerja, idealnya antara 10 hingga 30 derajat. Sudut yang terlalu tegak lurus (90 derajat) akan meningkatkan risiko piringan "menggigit" material secara tidak merata dan menghasilkan bekas goresan yang dalam.
Berikan tekanan yang ringan hingga sedang. Biarkan material abrasif melakukan pekerjaannya. Menekan terlalu keras tidak hanya memperpendek umur piringan, tetapi juga meningkatkan suhu pada benda kerja, yang berpotensi menyebabkan perubahan warna atau deformasi pada logam tipis.
Saat bekerja pada material sensitif panas seperti aluminium atau baja tahan karat, hentikan pekerjaan secara berkala untuk membiarkan benda kerja mendingin. Selain itu, debu amplas yang dihasilkan sangat halus dan berbahaya jika terhirup. Selalu gunakan pelindung pernapasan (masker) yang memadai.
Piringan gerinda amplas adalah alat serbaguna yang menjembatani kesenjangan antara pengikisan kasar dan finishing presisi. Dengan memahami perbedaan antara flap disc dan quick-change disc, serta memilih grit yang tepat sesuai kebutuhan material dan tingkat kehalusan akhir, para profesional dan penghobi dapat memaksimalkan potensi mesin gerinda mereka untuk menghasilkan permukaan yang sempurna.