Memahami Kedalaman Makna QS An Nisa Ayat 4 87

QS AN NISA AYAT 4:87 "Allah, tidak ada Ilah selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu berlaku pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya..."

Ilustrasi Surah An Nisa Ayat 4 87

Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, merupakan sumber petunjuk dan kebijaksanaan yang tak terhingga. Setiap ayatnya mengandung makna mendalam yang relevan untuk setiap zaman. Salah satu ayat yang memiliki kedalaman luar biasa adalah Surat An Nisa ayat 4 ayat 87 (sering disingkat QS An Nisa 4:87). Ayat ini berbicara tentang hakikat Allah, keyakinan tauhid, dan kepastian hari kiamat. Memahami ayat ini secara mendalam dapat memperkuat iman dan memberikan pandangan yang jernih mengenai eksistensi serta tujuan hidup kita.

Ayat ini diawali dengan pernyataan tegas: "Allah, tidak ada Ilah selain Dia." Pernyataan ini adalah inti dari ajaran Islam, yaitu tauhid, pengesaan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Kalimat ini bukan sekadar pengakuan lisan, melainkan sebuah fondasi keyakinan yang harus meresap dalam hati dan terwujud dalam tindakan. Menegaskan tidak adanya Tuhan selain Allah berarti menolak segala bentuk syirik atau penyekutuan terhadap-Nya, sekecil apapun. Ini juga berarti kita mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak, pengetahuan sempurna, dan kebijaksanaan tak terbatas. Semua yang ada berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya.

Selanjutnya, ayat ini berlanjut dengan penjelasan mengenai kepastian hari kiamat: "Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu berlaku pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya." Kepastian hari kiamat adalah salah satu rukun iman yang fundamental. Ayat ini menekankan bahwa tidak ada keraguan sedikit pun akan datangnya hari itu. Hari kiamat adalah momen di mana seluruh kehidupan dunia akan berakhir, dan setiap manusia akan dibangkitkan dari kuburnya untuk diperhitungkan segala amal perbuatannya selama hidup di dunia. Pengumpulan ini adalah bukti keadilan Allah yang sempurna, di mana setiap individu akan dimintai pertanggungjawaban atas pilihan dan tindakan mereka.

"Allah, tidak ada Ilah selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu berlaku pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?" (QS An Nisa: 4:87)

Lebih lanjut, ayat ini ditutup dengan pertanyaan retoris yang sangat kuat: "Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?" Pertanyaan ini mengundang perenungan mendalam bagi setiap insan. Jika Allah, Sang Pencipta alam semesta, Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, Yang tidak pernah berdusta, telah menyatakan kebenaran tentang tauhid dan kepastian kiamat, maka siapa lagi yang perkataannya bisa lebih dipercaya? Perkataan Allah adalah kebenaran mutlak yang tidak mungkin menyimpang atau mengandung kesalahan. Pernyataan ini mempertegas posisi Al-Qur'an sebagai firman Tuhan yang otentik dan menjadi sumber kebenaran tertinggi bagi umat manusia.

Makna tauhid yang terkandung dalam ayat ini mengajarkan kepada kita untuk tidak menyandarkan harapan dan ketergantungan kita kepada selain Allah. Manusia seringkali terjebak dalam ketergantungan kepada materi, jabatan, kekuasaan, atau bahkan makhluk lain. Ayat ini mengingatkan bahwa semua itu bersifat fana dan tidak memiliki kekuatan hakiki. Kekuatan sejati hanya ada pada Allah SWT. Dengan memahami tauhid, seorang mukmin akan merasa lebih tenang, tidak mudah gentar menghadapi cobaan, dan senantiasa berserah diri kepada-Nya dalam setiap situasi.

Sementara itu, kesadaran akan datangnya hari kiamat seharusnya menjadi motivasi besar bagi kita untuk memperbaiki diri. Mengetahui bahwa setiap perbuatan akan diperhitungkan dapat mendorong kita untuk lebih berhati-hati dalam bertindak, senantiasa berbuat baik, dan menjauhi larangan-Nya. Hari kiamat bukanlah sekadar ancaman, melainkan pengingat akan adanya kehidupan abadi yang menanti, di mana keadilan akan ditegakkan sepenuhnya. Persiapan untuk hari kiamat adalah persiapan untuk kebahagiaan abadi atau kesengsaraan abadi, tergantung pada amal perbuatan kita di dunia.

QS An Nisa 4:87 juga secara implisit mengajak kita untuk merenungkan kebenaran wahyu yang dibawa oleh para nabi dan rasul, terutama Nabi Muhammad SAW. Ketika Allah SWT menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia dan akan mengumpulkan manusia pada hari kiamat, maka seluruh perkataan dan ajaran yang dibawa oleh para utusan-Nya adalah kebenaran yang wajib diterima. Ini menuntut kita untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan ajaran agama yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan penuh keyakinan. Kebenaran Allah adalah fondasi yang kokoh untuk membangun kehidupan yang bermakna dan selamat dunia akhirat.

Kesimpulannya, Surat An Nisa ayat 4 ayat 87 adalah permata ajaran Islam yang sarat makna. Ayat ini mengingatkan kita pada hakikat keesaan Allah, kepastian hari perhitungan, dan kebenaran mutlak dari firman-Nya. Dengan meresapi dan mengamalkan kandungan ayat ini, diharapkan setiap mukmin dapat memperkuat imannya, memperbaiki perilakunya, dan menemukan kedamaian sejati dalam hidupnya, sembari mempersiapkan diri menghadapi pertanggungjawaban di hadapan Sang Pencipta.

🏠 Homepage