Memahami Radang Tenggorokan dan Radang Amandel: Penyebab, Gejala, dan Penanganan
Radang tenggorokan dan radang amandel adalah kondisi peradangan yang sangat umum terjadi, terutama pada anak-anak dan remaja, meskipun orang dewasa juga rentan mengalaminya. Meskipun seringkali terjadi bersamaan dan memiliki gejala tumpang tindih, keduanya merujuk pada area infeksi yang sedikit berbeda. Memahami perbedaannya penting untuk penanganan yang tepat.
Memahami Anatomi: Tenggorokan vs. Amandel
**Tenggorokan (Faring)** adalah saluran berotot yang terletak di bagian belakang mulut dan menuju kerongkongan serta trakea. Fungsinya adalah membantu proses menelan dan berbicara. Ketika meradang, kondisi ini dikenal sebagai faringitis.
Sementara itu, **Amandel (Tonsil)** adalah dua gumpalan jaringan limfoid yang terletak di kedua sisi bagian belakang tenggorokan. Amandel berfungsi sebagai lini pertahanan pertama tubuh terhadap kuman yang masuk melalui mulut. Peradangan pada amandel disebut tonsilitis. Tonsilitis sering kali merupakan penyebab utama dari radang tenggorokan yang parah.
Penyebab Utama Radang
Penyebab utama dari kedua kondisi ini umumnya sama, yaitu infeksi.
Infeksi Virus: Ini adalah penyebab paling umum (sekitar 85% kasus radang tenggorokan), seringkali menyertai flu biasa atau influenza.
Infeksi Bakteri: Bakteri Streptococcus pyogenes adalah penyebab utama radang tenggorokan bakteri (strep throat), yang memerlukan penanganan antibiotik.
Iritasi Lingkungan: Paparan asap rokok, polusi udara, atau udara yang terlalu kering juga dapat menyebabkan iritasi yang mirip peradangan.
Alergi: Post-nasal drip akibat alergi dapat mengiritasi tenggorokan secara kronis.
Gejala yang Sering Muncul Bersamaan
Ketika amandel meradang (tonsilitis), biasanya peradangan juga meluas ke faring. Oleh karena itu, gejalanya sering tumpang tindih:
Sakit Tenggorokan: Rasa nyeri saat menelan (odinofagia) yang bisa sangat tajam.
Nyeri saat Menelan: Kesulitan menelan, bahkan air liur.
Demam dan Sakit Kepala: Terutama jika penyebabnya adalah infeksi bakteri.
Amandel Bengkak dan Merah: Pada tonsilitis, amandel terlihat membesar, merah cerah, dan mungkin terdapat bercak putih atau nanah kekuningan.
Suara Serak atau Berubah: Akibat pembengkakan jaringan di sekitar laring.
Kapan Harus ke Dokter?
Sebagian besar radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus akan membaik dalam waktu seminggu dengan perawatan rumahan. Namun, penting untuk mencari pertolongan medis jika Anda atau anak Anda mengalami:
Demam tinggi (di atas 38.5°C) yang tidak turun.
Pembengkakan kelenjar getah bening yang sangat nyeri di leher.
Adanya nanah pada amandel (indikasi kuat infeksi bakteri).
Kesulitan bernapas atau kesulitan membuka mulut.
Gejala tidak membaik setelah 7 hari.
Jika terbukti disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mencegah komplikasi serius seperti demam rematik.
Penanganan di Rumah untuk Meringankan Gejala
Perawatan mandiri berfokus pada meredakan rasa sakit dan menjaga hidrasi.
Berkumur Air Garam Hangat: Lakukan beberapa kali sehari untuk mengurangi pembengkakan dan membersihkan iritan.
Istirahat yang Cukup: Membantu sistem imun melawan infeksi.
Konsumsi Cairan Hangat: Teh herbal dengan madu atau kaldu hangat sangat membantu melembapkan tenggorokan.
Obat Pereda Nyeri Bebas: Parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan demam.
Hindari Iritan: Jauhi asap rokok, makanan pedas, dan minuman asam saat tenggorokan sedang meradang.
Jika radang amandel kambuh berulang kali (kronis), dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur pengangkatan amandel atau tonsilektomi, terutama jika kualitas hidup sangat terganggu oleh episode peradangan yang sering terjadi.