Ilustrasi: Iritasi pada area tenggorokan.
Sakit tenggorokan adalah keluhan umum yang sering diasosiasikan dengan batuk kering atau batuk berdahak. Namun, tidak jarang kita mengalami kondisi yang mengganggu berupa sakit tenggorokan tanpa batuk. Kondisi ini bisa terasa seperti adanya goresan, terbakar, atau nyeri saat menelan, padahal saluran pernapasan bagian atas (bronkial) tampak baik-baik saja.
Mengapa tenggorokan terasa sakit padahal tidak ada dorongan untuk batuk? Pemahaman mengenai penyebabnya sangat penting untuk penanganan yang tepat. Jika batuk adalah refleks tubuh untuk membersihkan iritan dari paru-paru dan trakea, sakit tenggorokan tanpa batuk seringkali bersumber dari iritasi atau masalah di area faring dan laring saja.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan peradangan atau iritasi pada tenggorokan sehingga menimbulkan rasa sakit meskipun tanpa disertai batuk:
Beberapa infeksi virus, seperti flu biasa atau pilek ringan, sering kali menunjukkan gejala awal berupa sakit tenggorokan (faringitis). Pada tahap awal, peradangan mungkin hanya fokus di area tenggorokan dan belum memicu refleks batuk yang kuat. Peradangan ini membuat selaput lendir menjadi bengkak dan sensitif.
Alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bulu hewan dapat menyebabkan produksi lendir berlebih di hidung dan sinus. Lendir ini kemudian menetes ke bagian belakang tenggorokan (post-nasal drip). Meskipun tidak selalu menyebabkan batuk, lendir yang terus-menerus mengalir dan mengiritasi tenggorokan dapat menimbulkan sensasi gatal, mengganjal, dan nyeri saat menelan.
Ini adalah salah satu penyebab paling umum dari sakit tenggorokan kronis tanpa batuk. GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan (esofagus). Jika asam mencapai laring dan faring (disebut LPR atau Laryngopharyngeal Reflux), ia dapat mengiritasi jaringan lunak di sana. Rasa sakit seringkali terasa lebih parah di pagi hari, disertai sensasi seperti ada benjolan di tenggorokan (globus sensation).
Kekurangan cairan membuat lapisan mukosa tenggorokan menjadi kering dan tipis. Tenggorokan yang kering sangat rentan terhadap iritasi akibat bernapas melalui mulut saat tidur atau paparan udara yang sangat kering (misalnya dari AC), yang mengakibatkan rasa perih tanpa memicu batuk.
Penggunaan suara berlebihan, seperti berteriak saat konser atau berbicara keras dalam waktu lama tanpa istirahat, dapat menyebabkan otot-otot di sekitar laring menjadi tegang dan meradang. Rasa sakit ini terasa lokal di tenggorokan dan tidak selalu diikuti oleh batuk.
Karena penyebabnya beragam, penanganan harus disesuaikan dengan akar masalahnya. Namun, ada beberapa langkah perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala segera:
Meskipun sebagian besar sakit tenggorokan tanpa batuk akan membaik dalam beberapa hari, konsultasi medis diperlukan jika Anda mengalami gejala berikut:
Mengidentifikasi apakah gejala Anda disebabkan oleh alergi, refluks asam, atau infeksi ringan akan memandu pengobatan yang lebih spesifik. Jangan anggap remeh sakit tenggorokan, meskipun tidak disertai batuk, karena ini bisa menjadi tanda perlunya penyesuaian gaya hidup atau penanganan medis lebih lanjut.