Rasa sakit saat menelan, atau dalam istilah medis disebut disfagia, adalah keluhan umum yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Bukan hanya membuat makan dan minum menjadi siksaan, sensasi nyeri atau seperti tergores di tenggorokan ini seringkali menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Memahami **sebab tenggorokan sakit untuk menelan** adalah langkah pertama menuju penanganan yang tepat.
Tenggorokan (faring) adalah bagian penting dari saluran pencernaan dan pernapasan. Ketika ia meradang atau mengalami iritasi, proses menelan yang seharusnya mulus dapat berubah menjadi proses yang menyakitkan.
Penyebab Infeksi Umum
Sebagian besar kasus sakit tenggorokan yang disertai nyeri saat menelan disebabkan oleh infeksi, baik virus maupun bakteri. Tubuh merespons agen asing ini dengan peradangan, yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri.
- Faringitis Virus (Umum): Ini adalah penyebab paling sering, sering menyertai flu biasa atau pilek. Rasa sakitnya biasanya ringan hingga sedang.
- Radang Amandel (Tonsilitis): Amandel adalah dua gumpalan jaringan di belakang tenggorokan. Jika terinfeksi (bisa bakteri atau virus), amandel membengkak dan membuat menelan sangat sulit dan menyakitkan.
- Strep Throat (Bakteri): Disebabkan oleh bakteri *Streptococcus*. Kondisi ini biasanya menyebabkan nyeri hebat, demam tinggi, dan seringkali terlihat adanya bercak putih atau nanah di amandel.
Iritasi Non-Infeksi
Tidak semua sakit tenggorokan disebabkan oleh kuman. Paparan lingkungan atau kondisi kronis tertentu juga dapat menjadi **sebab tenggorokan sakit untuk menelan**.
- GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): Asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan dan tenggorokan (refluks asam) dapat mengikis lapisan sensitif tenggorokan. Hal ini sering menyebabkan sensasi terbakar kronis dan nyeri saat menelan, terutama di pagi hari.
- Alergi dan Postnasal Drip: Ketika seseorang alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bulu hewan, lendir berlebih dari hidung dapat menetes ke belakang tenggorokan (postnasal drip). Penetesan kronis ini mengiritasi jaringan dan menyebabkan rasa sakit saat menelan.
- Udara Kering dan Polusi: Menghirup udara yang sangat kering, asap rokok, atau polutan udara dapat mengeringkan dan mengiritasi selaput lendir tenggorokan, memicu rasa sakit saat menelan.
Kondisi yang Lebih Serius
Meskipun jarang, sakit tenggorokan yang menetap dan disertai kesulitan menelan yang parah bisa menjadi pertanda kondisi yang memerlukan perhatian medis segera, seperti:
- Abses Peritonsil: Penumpukan nanah di dekat amandel yang menyebabkan pembengkakan parah di satu sisi tenggorokan.
- Epiglotitis: Pembengkakan pada epiglotis (katup kecil yang menutup trakea saat menelan), yang merupakan kondisi darurat medis karena dapat menghalangi pernapasan.
- Tumor: Meskipun jarang, benjolan atau tumor di tenggorokan atau kerongkongan dapat menyebabkan rasa sakit yang persisten saat menelan karena adanya hambatan fisik.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika sakit tenggorokan Anda disebabkan oleh virus biasa, biasanya akan membaik dalam waktu seminggu dengan pengobatan rumahan. Namun, segera cari bantuan medis jika Anda mengalami tanda-tanda berikut:
- Sakit yang sangat parah sehingga mustahil minum atau menelan air liur.
- Kesulitan bernapas.
- Demam sangat tinggi (di atas 38.5°C) yang tidak turun.
- Pembengkakan leher yang signifikan.
- Suara menjadi serak selama lebih dari dua minggu.
Mengetahui **sebab tenggorokan sakit untuk menelan** memastikan Anda tidak salah menangani gejala. Pengobatan yang tepat, mulai dari istirahat, hidrasi, hingga antibiotik jika diperlukan, akan membantu Anda kembali makan dan minum dengan nyaman.