Sensasi Seperti Ada Benjolan di Tenggorokan (Globus Pharyngeus)

Sensasi aneh di tenggorokan, seolah-olah ada sesuatu yang mengganjal atau benjolan yang tidak bisa ditelan atau dibatukkan, adalah keluhan umum yang sering membuat cemas. Kondisi ini dalam istilah medis dikenal sebagai Globus Pharyngeus, atau sering juga disebut Globus Hystericus (meskipun istilah ini kurang disukai saat ini). Hal yang paling penting untuk dipahami adalah bahwa pada sebagian besar kasus, sensasi ini tidak berhubungan dengan adanya massa atau tumor fisik di tenggorokan.

Ilustrasi Tenggorokan dan Sensasi Mengganjal Diagram sederhana menunjukkan area leher dengan titik fokus di tenggorokan, merepresentasikan sensasi benjolan. Tenggorokan Benjolan Dirasakan

Apa Itu Globus Pharyngeus?

Globus Pharyngeus didefinisikan sebagai perasaan adanya benda asing atau benjolan di tenggorokan tanpa adanya hambatan fisik yang nyata saat menelan. Sensasi ini sering muncul dan hilang, dan yang menarik, sensasi tersebut umumnya TIDAK mengganggu saat makan atau minum cairan. Ketika penderita makan atau minum, otot-otot menelan bekerja normal, sehingga sensasi mengganjal tersebut mereda. Ini yang menjadi pembeda utama antara Globus Pharyngeus dengan masalah struktural yang sebenarnya.

Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini dapat sangat mengganggu kualitas hidup, menyebabkan kecemasan berlebihan, dan bahkan memicu kesulitan berbicara karena seringnya mencoba membersihkan tenggorokan.

Penyebab Umum Sensasi Benjolan di Tenggorokan

Para ahli kesehatan masih mencari penyebab pasti Globus Pharyngeus, namun ada beberapa faktor pemicu yang paling sering dikaitkan dengan kondisi ini:

1. Faktor Psikologis dan Emosional

Ini adalah penyebab paling umum. Kecemasan, stres tinggi, ketegangan emosional, atau bahkan depresi dapat memicu ketegangan otot-otot di sekitar tenggorokan (faring dan laring). Ketegangan kronis ini diterjemahkan oleh otak sebagai sensasi adanya sesuatu yang menyumbat.

2. Masalah Refluks Asam Lambung (GERD/LPR)

Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD) atau bentuk refluks yang lebih halus, Refluks Laringofaringeal (LPR), di mana asam lambung atau pepsin naik hingga mengenai lapisan sensitif tenggorokan, dapat menyebabkan iritasi. Iritasi kronis ini menciptakan pembengkakan mikroskopis yang dirasakan sebagai benjolan.

3. Gangguan Fungsi Otot

Ketidakseimbangan dalam fungsi otot pita suara atau faring, yang mungkin terkait dengan kebiasaan postur buruk atau penggunaan suara yang berlebihan (misalnya, guru atau penyanyi), juga dapat berkontribusi pada sensasi mengganjal.

4. Kondisi Struktural Ringan

Meskipun jarang, ada beberapa penyebab fisik yang harus disingkirkan, seperti:

Kapan Harus Menemui Dokter?

Karena sensasi benjolan sering menimbulkan kekhawatiran akan kanker tenggorokan, penting untuk mengetahui kapan kecemasan tersebut perlu divalidasi oleh pemeriksaan medis. Segera konsultasikan dengan dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) jika Anda mengalami gejala berikut:

Jika pemeriksaan fisik dan laringoskopi menunjukkan tenggorokan normal, dokter kemungkinan besar akan mendiagnosis Anda dengan Globus Pharyngeus. Penanganannya kemudian akan berfokus pada akar penyebabnya, baik itu manajemen stres, terapi asam lambung, atau terapi wicara.

Langkah Penanganan Awal di Rumah

Untuk kasus yang diduga kuat dipicu oleh stres atau iritasi ringan, Anda dapat mencoba beberapa langkah berikut untuk meredakan gejala:

  1. Kelola Stres: Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam setiap hari.
  2. Hidrasi Cukup: Pastikan Anda minum air putih secara teratur sepanjang hari untuk menjaga kelembapan selaput lendir tenggorokan.
  3. Hindari Iritan: Kurangi konsumsi kafein, alkohol, makanan pedas, dan hindari merokok, karena zat ini dapat memperburuk iritasi.
  4. Mengubah Kebiasaan Tenggorokan: Usahakan untuk tidak sering berdeham atau batuk kering. Jika perlu, minumlah sedikit air hangat.

Kesimpulannya, sementara sensasi seperti ada benjolan di tenggorokan sangat mengganggu dan membuat frustrasi, dalam banyak kasus, itu adalah respons tubuh terhadap stres atau iritasi ringan, bukan penyakit serius. Mendapatkan diagnosis yang tepat dari profesional medis adalah langkah pertama yang paling penting menuju pemulihan kenyamanan.

🏠 Homepage