Fokus Penulisan

Ilustrasi Penekanan Tata Bahasa

Panduan Lengkap: Penulisan "Alhamdulillahirobbil Alamin" yang Benar

Kalimat "Alhamdulillahirobbil Alamin" (الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ) adalah salah satu frasa terpenting dalam Islam. Diucapkan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya, kalimat ini sering kali menjadi penutup doa atau ucapan syukur setelah menyelesaikan kegiatan. Namun, dalam penulisan di media digital atau cetak, sering terjadi kekeliruan dalam merangkai kata ini, terutama mengenai pemisahan dan penggabungan huruf.

Kesalahan umum yang sering terjadi adalah menggabungkan semua kata menjadi satu kesatuan, misalnya: "alhamdulillahirobbilalamin" tanpa pemisahan yang tepat.

Memahami Struktur Kata Dasar

Untuk menulisnya dengan benar, kita harus memecah kalimat ini menjadi kata-kata asalnya dalam bahasa Arab, yang kemudian ditransliterasikan ke dalam bahasa Indonesia. Kalimat ini terdiri dari empat kata utama:

  1. Al-Hamdu (الحَمْدُ): Pujian atau segala puji.
  2. Lillāh (لِلَّهِ): Bagi Allah.
  3. Rabb (رَبِّ): Tuhan atau Pemilik.
  4. Al-'Ālamīn (العَالَمِينَ): Sekalian alam.
الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ

Penulisan yang Benar dalam Transliterasi Latin

Ketika mentransliterasikan dari Arab ke Latin (sesuai standar penulisan yang umum di Indonesia), pemisahan antar kata harus dijaga agar makna dan lafalnya tidak berubah. Penulisan yang benar harus memisahkan setiap komponen kata yang utuh.

Penulisan yang paling dianjurkan adalah memisahkannya berdasarkan kata per kata:

Alhamdulillah – Rabbi – Alamin

Namun, dalam konteks modern yang lebih ringkas, seringkali terjadi penggabungan antara "Alhamdulillah" dan "Lillah" menjadi satu kata utuh, sementara dua kata terakhir tetap terpisah. Mari kita bahas variasi yang paling diterima:

1. Pemisahan Penuh (Paling Akurat Secara Linguistik)

Ini adalah format yang paling mendekati struktur aslinya, memisahkan setiap unsur:

Alhamdulillah Lillah Rabbil 'Alamin

Meskipun akurat, format ini jarang digunakan karena terlalu panjang untuk diketik cepat.

2. Pemisahan Umum (Paling Sering Digunakan dan Diterima)

Format ini menggabungkan "Alhamdulillah" (yang sudah merupakan gabungan Al + Hamdu) dan "Lillah" menjadi satu kata besar, kemudian diikuti oleh pemisahan yang jelas untuk dua kata terakhir:

Alhamdulillahirobbil Alamin (Perhatikan pemisahan antara 'Rabbil' dan 'Alamin')

Dalam konteks ini, 'Rabbil' adalah hasil penggabungan Lillah + Rabb. Tujuannya adalah untuk memisahkan bagian akhir, "Rabbil Alamin" (Tuhan Seluruh Alam). Kesalahan fatalnya adalah menggabungkan "Rabbil" dan "Alamin" menjadi "Robbilalamin" tanpa spasi.

Mengapa Pemisahan Itu Penting?

Dalam bahasa Arab, spasi (atau jeda vokal) sangat menentukan arti. Penggabungan yang salah dapat mengubah kata benda menjadi kata kerja atau sebaliknya, meskipun dampaknya pada frasa syukur ini cenderung lebih kepada masalah kejelasan lafal daripada perubahan makna yang drastis (karena frasa ini sudah sangat umum).

Kesalahan yang paling sering terjadi adalah penulisan "Alhamdulillahirobbilalamin" (semuanya rapat). Ini menghilangkan jeda kritis yang memisahkan antara 'Tuhan' (Rabb) dan 'Alam' ('Alamin). Dalam penulisan yang benar, kita harus memastikan ada pemisahan yang membedakan antara Rabbil dan Alamin.

Jika Anda ingin menulisnya dalam format yang cepat dan umum, pastikan ada spasi atau pemisah yang jelas:

Penggunaan Huruf Kapital

Saat menulis dalam bahasa Indonesia, huruf kapital digunakan untuk mengawali kalimat. Karena "Alhamdulillahirobbil Alamin" sering berdiri sendiri sebagai ungkapan syukur yang utuh, penulisan dengan huruf kapital di awal adalah standar:

Alhamdulillahirobbil Alamin.

Jika mengikuti kaidah pemisahan penuh, semua kata utama tetap diawali huruf kapital saat memulai kalimat: Alhamdulillah Lillah Rabbil Alamin. Namun, sekali lagi, format yang paling umum dan praktis adalah yang pertama.

Kesimpulan Praktis

Untuk menghindari kesalahan penulisan yang dapat mengganggu keindahan dan kejelasan lafal, selalu ingat prinsip utama: pisahkan 'Rabbil' dan 'Alamin'. Meskipun variasi penulisan "Alhamdulillahirobbilalamin" yang serangkai sering terlihat, memisahkan dua kata terakhir memberikan kejelasan yang lebih baik bagi pembaca yang mungkin kurang familiar dengan transliterasi penuh. Prioritaskan pemisahan antara Rabbil dan Alamin. Dengan demikian, ungkapan syukur Anda akan tertulis dengan rapi dan benar.

🏠 Homepage