Dalam dunia elektronika modern, pengukuran besaran listrik seperti tegangan (volt) dan arus (ampere) menjadi krusial. Peralatan yang digunakan untuk mengukur besaran ini, yaitu voltmeter dan amperemeter, telah berevolusi dari analog menjadi digital, menawarkan akurasi dan kemudahan pembacaan yang jauh lebih superior. Memahami skema voltmeter dan amperemeter digital adalah kunci untuk merancang, memperbaiki, atau bahkan membuat sendiri alat ukur presisi.
Berbeda dengan versi analog yang mengandalkan pergerakan jarum pada skala kalibrasi, voltmeter dan amperemeter digital bekerja berdasarkan prinsip konversi sinyal. Sinyal tegangan atau arus yang masuk akan diubah menjadi sinyal digital melalui rangkaian analog-to-digital converter (ADC). Hasil konversi inilah yang kemudian ditampilkan pada layar tujuh segmen atau LCD.
Voltmeter digital paling sering didasarkan pada konfigurasi pengukur tipe 'direct-reading' atau menggunakan prinsip integrasi. Untuk mengukur tegangan DC, rangkaian utamanya melibatkan beberapa blok fungsional:
Amperemeter digital, untuk mengukur arus DC atau AC, hampir selalu menggunakan prinsip yang sama: mengubah arus menjadi tegangan yang sebanding, yang kemudian dapat diukur oleh ADC voltmeter. Metode utama untuk melakukan konversi arus-ke-tegangan ini adalah dengan menempatkan sebuah resistor shunt secara seri dengan beban.
Resistor shunt adalah resistor dengan nilai resistansi sangat kecil namun memiliki toleransi yang sangat ketat. Ketika arus listrik (I) mengalir melaluinya, berdasarkan Hukum Ohm (V = I x R_shunt), akan timbul tegangan (V) melintasi resistor tersebut. Karena R_shunt bernilai sangat kecil, daya yang terbuang minimal, namun tegangan yang dihasilkan cukup untuk diukur oleh ADC. Skema bloknya sangat mirip dengan voltmeter, tetapi blok inputnya didominasi oleh resistor shunt, seringkali diikuti oleh amplifier instrumentasi untuk memperkuat tegangan kecil yang dihasilkan.
Untuk pengukuran arus AC, dibutuhkan rangkaian penyearah (rectifier) sebelum sinyal analog masuk ke ADC, karena sebagian besar ADC bekerja pada sinyal DC.
Kinerja voltmeter dan amperemeter digital sangat bergantung pada kualitas komponen intinya. Berikut adalah beberapa komponen yang selalu ada dalam skema voltmeter dan amperemeter digital:
Penggunaan teknologi digital telah merevolusi pengukuran. Selain kemudahan membaca nilai numerik yang instan, voltmeter dan amperemeter digital menawarkan:
Dengan memahami interaksi antara blok-blok fungsional—khususnya bagaimana arus diubah menjadi tegangan (shunt) dan bagaimana tegangan diubah menjadi data digital (ADC)—kita dapat menghargai kecanggihan di balik setiap pembacaan numerik pada perangkat ukur modern.