Soju, minuman beralkohol yang ikonik dari Korea Selatan, telah melampaui batas negara asalnya dan menjadi fenomena global. Dikenal dengan botol hijaunya yang khas dan rasa yang bervariasi, soju bukan sekadar minuman; ia adalah bagian integral dari budaya dan kebersamaan masyarakat Korea. Dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam tentang apa itu soju beralkohol, sejarahnya, jenis-jenisnya, serta bagaimana ia dinikmati.
Secara sederhana, soju adalah minuman suling tradisional Korea yang biasanya terbuat dari tepung beras, meskipun kini banyak varian modern yang menggunakan bahan lain seperti ubi jalar, tapioka, atau jelai. Kandungan alkohol dalam soju bervariasi, umumnya berkisar antara 9% hingga 20% Alcohol By Volume (ABV), menjadikannya lebih ringan dibandingkan minuman keras lainnya seperti vodka atau wiski, namun lebih kuat dari bir. Soju asli yang dibuat dari tepung beras memiliki aroma yang khas dan rasa yang lebih kompleks.
Proses pembuatan soju melibatkan fermentasi bahan baku menjadi minuman beralkohol rendah, yang kemudian disuling untuk meningkatkan kadar alkoholnya. Distilasi ini menghasilkan minuman bening yang kemudian dapat dicampur dengan air untuk mencapai kadar alkohol yang diinginkan. Seiring waktu, teknik produksi berkembang, dan penggunaan bahan baku selain beras menjadi semakin umum, terutama karena fluktuasi harga beras dan upaya untuk menghasilkan soju yang lebih terjangkau.
Sejarah soju dapat ditelusuri kembali ke abad ke-13, saat Dinasti Goryeo (nama lama Korea) pertama kali berinteraksi dengan bangsa Mongol. Bangsa Mongol membawa teknologi penyulingan minuman beralkohol ke Korea. Awalnya, soju dibuat secara tradisional di rumah tangga dan biara-biara. Seiring berjalannya waktu, produksi soju komersial mulai berkembang, terutama pada awal abad ke-20.
Selama periode penjajahan Jepang dan pasca-Perang Korea, produksi soju mengalami modernisasi. Pemerintah Korea bahkan pernah menerapkan kebijakan untuk membatasi produksi soju menggunakan beras murni untuk menjaga pasokan pangan. Hal ini mendorong penggunaan bahan baku alternatif yang kini mendominasi pasar soju modern. Meskipun demikian, soju tradisional yang terbuat dari beras tetap dihargai dan dicari oleh para penikmatnya.
Pasar soju sangat beragam, menawarkan berbagai rasa dan kadar alkohol untuk memenuhi selera yang berbeda. Secara garis besar, soju dapat dikategorikan menjadi:
Selain itu, ada pula perdebatan tentang soju asli yang masih dibuat menggunakan metode tradisional, yang seringkali dianggap sebagai minuman premium dengan cita rasa otentik. Perbedaan utama antara soju dan minuman suling Barat lainnya adalah proses penyulingannya. Soju seringkali disuling hanya sekali, yang menyisakan lebih banyak rasa dari bahan baku aslinya dibandingkan dengan penyulingan berulang yang menghilangkan sebagian besar rasa tersebut.
Soju paling sering dinikmati dalam keadaan murni, disajikan dingin, dan dituang ke dalam gelas kecil. Cara menuang dan menerima tuangan soju memiliki etiket tersendiri dalam budaya Korea, yang mencerminkan rasa hormat dan kebersamaan. Biasanya, seseorang akan menuang untuk orang yang lebih tua atau lebih dihormati, dan menerima tuangan dengan kedua tangan. Soju seringkali menjadi pendamping setia saat makan malam, terutama saat menikmati hidangan Korea seperti samgyeopsal (perut babi panggang), kimchi jjigae (sup kimchi), atau tteokbokki (kue beras pedas).
Namun, soju juga semakin populer sebagai bahan dasar koktail. Fleksibilitas rasanya, terutama pada soju rasa, menjadikannya pilihan yang menarik untuk dicampur dengan soda, jus buah, atau minuman lain. Kombinasi soju dengan bir, yang dikenal sebagai "poktanju" (bom cair), juga merupakan cara populer untuk menikmati soju bagi sebagian orang, meskipun harus dilakukan dengan hati-hati.
Penting untuk diingat bahwa soju adalah minuman beralkohol. Menikmatinya secara bertanggung jawab adalah kunci untuk pengalaman yang menyenangkan dan aman. Dengan popularitasnya yang terus meningkat, soju beralkohol menawarkan jendela menarik ke dalam budaya Korea sekaligus menjadi minuman yang menyenangkan untuk dieksplorasi.