Pertanyaan mengenai **surat an nas diawali dengan** apa merupakan salah satu hal mendasar bagi umat Islam yang sedang mempelajari Al-Qur'an, khususnya surah-surah pendek pelindung (Al-Mu'awwidzat).
Surat An-Nas (النَّاس), yang berarti "Manusia," adalah surat ke-114 sekaligus surat penutup dalam mushaf Al-Qur'an. Karena posisinya sebagai penutup dan memiliki fungsi perlindungan yang sangat penting, lafal pembukanya sangat khas dan mengandung makna permohonan perlindungan langsung kepada Allah SWT.
Secara spesifik, **surat An-Nas diawali dengan ayat pertama yang berbunyi: "Qul a'ūdzu bi Rabbin-nāsi."**
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (pemelihara) manusia.
Ayat pembuka ini langsung menetapkan tema utama surat ini, yaitu tauhid (mengesakan) Allah sebagai Rabb (Pemelihara dan Penguasa) seluruh umat manusia. Ini adalah fondasi sebelum meminta perlindungan dari kejahatan yang disebutkan pada ayat-ayat berikutnya.
Ilustrasi konsep perlindungan Tuhan atas manusia.
Sebagai penutup wahyu Allah, Surat An-Nas melengkapi surat Al-Falaq (ayat 113) yang berfokus pada perlindungan dari kejahatan alam semesta dan kegelapan, sementara An-Nas (ayat 114) secara spesifik membidik sumber kejahatan yang lebih internal dan halus: godaan dari jin dan manusia.
Surat An-Nas membangun permintaan perlindungan dalam tiga tingkatan otoritas ilahi:
Dengan menyebutkan tiga sifat tertinggi Allah ini secara berurutan, kita menegaskan bahwa hanya Dialah yang mampu melindungi dari musuh utama peradaban dan iman, yaitu godaan yang tersembunyi.
Ayat kunci dalam surat ini yang menjawab tujuan permohonan perlindungan adalah ayat terakhir:
Dari kejahatan (setan) yang membisikkan (kejahatan) yang bersembunyi.
Istilah "Al-Waswas Al-Khannas" merujuk pada setan (syaitan) yang tugasnya adalah membisikkan keraguan, tipu daya, dan godaan buruk ke dalam hati manusia ketika manusia lalai atau lengah dalam mengingat Allah. Ketika manusia mengingat Allah, syaitan itu akan bersembunyi atau mundur, itulah mengapa ia disebut Al-Khannas (yang menarik diri).
Penting untuk dipahami bahwa surat ini melindungi kita dari dua jenis bisikan jahat, yaitu bisikan yang berasal dari **setan dari golongan jin** dan **setan dari golongan manusia** (yang juga suka membisikkan keburukan dan hasutan). Inilah mengapa surat An-Nas menjadi amalan sunnah yang sangat dianjurkan dibaca setiap pagi dan petang, bahkan sebelum tidur, sebagai benteng spiritual.
Memahami bahwa **surat an nas diawali dengan** pengakuan mutlak terhadap kekuasaan dan kepemilikan Allah atas manusia memberikan kekuatan spiritual yang luar biasa. Dengan mengakui Dia sebagai Rabb, Raja, dan Ilah kita, kita menempatkan diri di bawah naungan perlindungan-Nya yang sempurna dari segala bentuk kejahatan gaib maupun nyata yang dapat merusak akidah dan amal perbuatan kita.
Oleh karena itu, An-Nas bukan sekadar surat penutup, melainkan deklarasi iman harian bahwa hanya kepada Allah kita berserah diri dari segala godaan yang berusaha menjauhkan kita dari jalan lurus-Nya.