Tafsir Surat An Nisa Ayat 156-160: Pelajaran tentang Keimanan dan Ketaatan

Ikon Kitab Suci dan Pesan

Surat An Nisa, yang berarti "Wanita", merupakan salah satu surat Madaniyah yang kaya akan ajaran mengenai hak-hak wanita, keluarga, dan berbagai aspek hukum serta sosial dalam Islam. Di antara ayat-ayatnya yang mendalam, terdapat serangkaian ayat dari 156 hingga 160 yang memberikan pelajaran penting mengenai keimanan, ketidakpercayaan, dan konsekuensinya. Ayat-ayat ini tidak hanya menjelaskan peristiwa di masa lalu, tetapi juga mengandung hikmah universal yang relevan bagi umat Islam sepanjang masa.

Konteks Ayat 156-159: Penolakan dan Konsekuensi

Ayat 156 surat An Nisa mengisahkan tentang penolakan kaum Yahudi terhadap Nabi Muhammad SAW, termasuk tuduhan palsu dan kesombongan mereka. Mereka mengingkari kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah, bahkan dengan kebohongan yang terang-terangan.

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۚ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ ۚ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, yaitu Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (dalam perihal membunuhnya) mereka diserupakan dengan dia. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (pembunuhan) nya, benar-benar dalam keraguan terhadapnya. Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak membunuhnya sama sekali.

Ayat ini secara spesifik menyoroti klaim kaum Yahudi mengenai pembunuhan Nabi Isa Al-Masih. Allah SWT menegaskan bahwa klaim tersebut adalah dusta. Nabi Isa tidak dibunuh apalagi disalib, melainkan Allah mengangkatnya ke sisi-Nya. Peristiwa ini menunjukkan betapa dalamnya kesesatan dan keingkaran mereka terhadap kebenaran.

Selanjutnya, ayat 157 menegaskan kembali bahwa mereka tidak membunuh Nabi Isa. Sementara ayat 158 menjelaskan bahwa Allah memasukkan orang-orang kafir yang mengingkari-Nya ke dalam neraka. Di ayat 159, Allah SWT menegaskan bahwa di antara Ahli Kitab ada yang beriman kepada Nabi Isa AS sebagai nabi dan rasul Allah, dan akan beriman kepada Nabi Muhammad SAW ketika diutus. Namun, sebagian besar dari mereka tetap dalam kekufuran dan perselisihan.

Ayat 160: Sikap Allah terhadap Pelanggaran

Ayat 160 Surat An Nisa menjelaskan tentang balasan yang Allah berikan kepada orang-orang Yahudi yang berbuat zalim dan melampaui batas.

فَبِظُلْمٍ مِنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ كَثِيرًا

Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka makanan yang (sebelumnya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah.

Ayat ini menjelaskan dua poin penting mengenai hukuman Allah terhadap kaum Yahudi atas kezaliman mereka:

  1. Pemberian Hukuman di Dunia: Allah SWT mengharamkan bagi mereka sebagian makanan yang sebelumnya telah dihalalkan. Ini merupakan bentuk siksa di dunia sebagai balasan atas pelanggaran dan kezaliman yang mereka lakukan. Sebagaimana dijelaskan dalam tafsir, bahwa banyak nikmat yang Allah berikan kepada mereka kemudian diharamkan sebagai hukuman.
  2. Menghalangi dari Jalan Allah: Kaum Yahudi juga dikenal karena upaya mereka menghalangi banyak orang untuk memeluk agama Allah dan mengikuti ajaran-Nya. Perilaku ini merupakan kezaliman yang lebih besar lagi, karena selain merugikan diri sendiri, mereka juga berusaha menjerumuskan orang lain.

Hikmah dan Pelajaran Universal

Dari ayat 156 hingga 160 Surat An Nisa, kita dapat memetik beberapa pelajaran penting:

Memahami tafsir Surat An Nisa ayat 156-160 memberikan gambaran tentang bagaimana Allah SWT bersikap terhadap hamba-Nya, terutama terkait dengan keyakinan dan perbuatan. Keteguhan dalam iman, kejujuran dalam perkataan, dan keadilan dalam perbuatan adalah kunci untuk meraih keridhaan Allah dan keselamatan di dunia serta akhirat.

🏠 Homepage