Alt Text: Ilustrasi visual sederhana dari bagian tenggorokan yang mengalami peradangan atau kemerahan.
Kondisi tenggorokan merah, atau dalam istilah medis disebut faringitis, adalah gejala umum yang menandakan adanya peradangan pada faring (bagian belakang mulut yang menghubungkan hidung dan mulut dengan kerongkongan). Kemerahan ini sering disertai rasa sakit saat menelan, gatal, atau sensasi terbakar. Meskipun sering dianggap sepele, penting untuk memahami penyebabnya karena penanganannya sangat bergantung pada akar masalahnya.
Ketika Anda melihat cermin dan mendapati bagian belakang tenggorokan Anda tampak lebih gelap atau lebih merah dari biasanya, ini adalah respons alami tubuh terhadap iritasi atau infeksi. Pembuluh darah di area tersebut melebar (vasodilatasi) untuk mengirimkan sel-sel imun ke lokasi yang bermasalah, sehingga menghasilkan tampilan yang meradang dan merah.
Penyebab kemerahan pada tenggorokan sangat bervariasi, mulai dari kondisi ringan hingga yang memerlukan perhatian medis lebih serius. Mengidentifikasi pemicunya adalah langkah awal yang krusial dalam menentukan pengobatan yang tepat.
Ini adalah penyebab paling umum. Virus seperti yang menyebabkan flu biasa, pilek, atau mononukleosis seringkali memicu peradangan. Biasanya, tenggorokan merah akibat virus akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar seminggu dan tidak memerlukan antibiotik.
Streptococcus pyogenes adalah bakteri yang paling terkenal menyebabkan radang tenggorokan (strep throat). Kondisi ini memerlukan penanganan antibiotik agar tidak menimbulkan komplikasi seperti demam rematik. Gejala bakteri seringkali lebih parah, seperti demam tinggi dan bintik nanah pada amandel.
Paparan terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, atau bulu hewan dapat menyebabkan Postnasal Drip (lendir menetes dari hidung ke tenggorokan). Iritasi kronis akibat lendir ini sering menyebabkan tenggorokan terasa gatal, kering, dan tampak kemerahan.
Faktor eksternal juga berperan besar. Asap rokok (baik aktif maupun pasif), polusi udara, udara kering, dan paparan bahan kimia rumah tangga dapat mengiritasi selaput lendir tenggorokan, memicu inflamasi dan menyebabkan tenggorokan merah.
Ketika asam lambung naik hingga ke kerongkongan (esofagus) dan mencapai tenggorokan, asam tersebut dapat menyebabkan luka bakar kimiawi ringan. Hal ini mengakibatkan rasa perih kronis dan kemerahan, terutama saat bangun tidur.
Jika kondisi tenggorokan merah Anda tidak disertai demam tinggi atau kesulitan menelan yang ekstrem, beberapa perawatan rumahan dapat membantu meredakan gejala:
Meskipun banyak kasus tenggorokan merah yang bersifat ringan, ada beberapa tanda bahaya yang memerlukan evaluasi medis profesional:
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah penyebabnya adalah bakteri (yang memerlukan antibiotik) atau virus (yang memerlukan penanganan suportif). Mengabaikan radang tenggorokan akibat bakteri dapat berujung pada komplikasi serius. Oleh karena itu, pemantauan gejala sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.