Ilustrasi visualisasi area tenggorokan yang meradang.
Rasa tidak nyaman di tenggorokan, ditandai dengan tenggorokan merah dan sakit saat menelan (disfagia), adalah keluhan umum yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sensasi mengganjal, perih, atau terbakar ini seringkali merupakan gejala dari kondisi yang mendasarinya, mulai dari infeksi ringan hingga masalah yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama menuju pemulihan yang efektif.
Peradangan pada faring (faringitis) menyebabkan pembuluh darah di area tersebut membesar dan menjadi merah. Beberapa pemicu utama meliputi:
Meskipun kebanyakan sakit tenggorokan bersifat ringan, ada beberapa gejala yang memerlukan konsultasi dokter segera. Jika Anda mengalami tenggorokan merah dan sakit saat menelan disertai dengan gejala berikut, jangan tunda pemeriksaan:
Untuk kasus faringitis ringan yang disebabkan oleh virus atau iritasi, penanganan mandiri fokus pada meredakan peradangan dan menjaga kelembaban tenggorokan. Kunci utamanya adalah menjaga hidrasi yang baik.
Minum banyak cairan hangat sangat membantu melembutkan tenggorokan. Teh herbal dengan madu, air hangat yang diberi perasan lemon, atau kaldu hangat dapat memberikan kenyamanan instan. Hindari minuman yang terlalu dingin atau terlalu panas. Penggunaan humidifier di kamar tidur juga membantu menjaga selaput lendir tetap lembab, terutama saat tidur.
Berkumur dengan air garam hangat (sekitar setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat) adalah obat alami yang efektif. Garam membantu menarik kelebihan cairan dari jaringan yang meradang, mengurangi pembengkakan, dan membantu membersihkan iritan atau lendir. Lakukan ini beberapa kali sehari.
Sistem kekebalan tubuh memerlukan energi untuk melawan infeksi. Memberikan tubuh waktu istirahat yang cukup sangat krusial untuk mempercepat pemulihan dari kondisi seperti sakit tenggorokan.
Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) seperti ibuprofen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan secara efektif. Permen pelega tenggorokan (lozenges) yang mengandung mentol atau benzokain juga dapat memberikan efek mati rasa sementara saat menelan. Pastikan penggunaannya sesuai dosis anjuran.
Untuk mengurangi risiko kambuhnya gejala tenggorokan merah dan sakit saat menelan, modifikasi gaya hidup sangat dianjurkan. Jauhi asap rokok secara total. Jika Anda memiliki riwayat GERD, hindari makan besar sebelum tidur dan batasi makanan pemicu asam. Menjaga kebersihan tangan juga penting untuk mencegah penyebaran kuman penyebab infeksi. Dengan perawatan yang tepat dan perhatian terhadap sinyal tubuh, pemulihan biasanya dapat dicapai dengan cepat.