Kondisi tenggorokan yang merah atau tampak meradang seringkali diasosiasikan langsung dengan rasa nyeri, gatal, atau kesulitan menelan. Namun, ada kondisi yang lebih membingungkan bagi banyak orang: ketika tenggorokan terlihat jelas memerah, tetapi sensasi sakit atau nyeri sama sekali tidak dirasakan. Fenomena "tenggorokan merah tapi tidak sakit" ini mungkin terlihat sepele, namun memahami penyebabnya sangat penting untuk menentukan apakah itu hanyalah variasi normal atau sinyal dari kondisi kesehatan tertentu.
Kemerahan pada tenggorokan (faring) adalah respons umum dari sistem imun, biasanya karena peningkatan aliran darah ke area tersebutāsebuah tanda bahwa tubuh sedang melawan iritasi atau infeksi. Namun, intensitas respons peradangan (kemerahan) tidak selalu berkorelasi langsung dengan tingkat rasa sakit yang dialami.
Penyebab paling umum tenggorokan merah tanpa nyeri adalah paparan iritan ringan. Ini mungkin terjadi setelah menghirup udara kering, asap rokok (baik aktif maupun pasif), atau polutan udara yang menyebabkan pembuluh darah di faring melebar sementara saraf rasa sakit belum terpicu secara signifikan. Karena iritasinya ringan dan sementara, kemerahan muncul tanpa diikuti oleh diskomfort yang nyata.
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menyebabkan iritasi kronis pada lapisan tenggorokan. Ketika asam lambung naik hanya sedikit dan mengenai area tenggorokan tanpa menyebabkan luka bakar yang dalam, yang muncul hanyalah kemerahan akibat inflamasi ringan. Banyak orang dengan GERD ringan tidak merasakan sensasi terbakar yang khas (heartburn), namun hanya melihat perubahan warna pada tenggorokan saat diperiksa.
Terkadang, setelah Anda pulih dari flu ringan atau pilek, kemerahan pada tenggorokan mungkin masih tersisa selama beberapa hari. Ini adalah sisa peradangan minor yang sedang dalam proses penyembuhan. Jika virus telah melemah atau pergi, rasa sakit hilang, tetapi pembuluh darah mungkin belum sepenuhnya kembali normal.
Penumpukan lendir dari hidung yang menetes ke belakang tenggorokan (post-nasal drip) bisa menyebabkan iritasi mekanis. Tenggorokan mungkin tampak merah karena sering terpapar lendir, terutama saat lendir tersebut mengandung zat yang sedikit mengiritasi, namun rasa sakitnya seringkali berganti dengan rasa menggelitik atau ingin berdeham.
Meskipun kemerahan tanpa nyeri tampak tidak mengkhawatirkan, ada beberapa situasi di mana Anda perlu berkonsultasi dengan dokter:
Karena penyebabnya sering kali adalah iritasi ringan, penanganan di rumah berfokus pada mengurangi paparan iritan dan menjaga kelembapan tenggorokan.
Kondisi tenggorokan merah tanpa rasa sakit umumnya bukan pertanda bahaya besar. Namun, memantau gejala lain yang mungkin muncul dan menjaga kesehatan saluran pernapasan atas adalah kunci untuk memastikan bahwa kondisi tersebut tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Dengarkan tubuh Anda; jika Anda merasa ada yang tidak beres meskipun tidak sakit, pemeriksaan profesional selalu merupakan langkah terbaik.