Panduan Lengkap Ukuran Amplas: Dari Kasar Sampai Halus

Ilustrasi Gradasi Kekasaran Amplas Kasar (Grit Rendah) Sedang Halus (Grit Tinggi)

Amplas adalah salah satu alat fundamental dalam pekerjaan kayu, pengecatan, dan penghalusan logam. Keefektifitasnya sangat bergantung pada pemilihan grit (ukuran butiran abrasif) yang tepat. Memahami bagaimana ukuran amplas dari kasar sampai halus diukur dan kapan menggunakannya adalah kunci untuk mendapatkan hasil akhir yang profesional. Kesalahan dalam memilih grit dapat menyebabkan pekerjaan memakan waktu lebih lama atau justru merusak permukaan material.

Memahami Sistem Penomoran Grit Amplas

Sistem penomoran grit yang paling umum digunakan adalah sistem ANSI (American National Standards Institute) atau FEPA (Federation of European Producers of Abrasives). Angka grit mengacu pada jumlah butiran abrasif yang muat dalam satu inci persegi. Aturan dasarnya sangat sederhana: semakin tinggi angkanya, semakin halus butirannya.

Sebagai contoh, amplas grit 80 memiliki butiran yang jauh lebih besar dan cenderung meninggalkan goresan yang lebih dalam dibandingkan amplas grit 220. Oleh karena itu, proses penghalusan yang ideal selalu dilakukan secara bertahap, bergerak secara progresif dari nomor grit yang besar (kasar) menuju nomor grit yang kecil (halus).

Tahapan Pengamplasan: Dari Kasar ke Halus

Urutan pengamplasan sangat penting. Jika Anda langsung menggunakan amplas halus pada kayu yang sangat kasar atau bekas cat tebal, prosesnya tidak akan efektif dan amplas Anda cepat tersumbat. Berikut adalah panduan umum untuk memahami transisi ukuran amplas dari kasar sampai halus:

1. Amplas Kasar (Grit 30 hingga 80)

Grit kasar digunakan untuk menghilangkan material dalam jumlah besar dengan cepat. Ini termasuk pekerjaan berat seperti:

Grit 36 hingga 60 sangat agresif dan harus digunakan dengan hati-hati agar tidak menciptakan alur baru pada material.

2. Amplas Sedang (Grit 100 hingga 150)

Setelah permukaan dikasarkan awal, amplas sedang digunakan untuk menghilangkan goresan yang ditinggalkan oleh amplas kasar sebelumnya. Ini adalah tahap transisi penting. Jika Anda melompati terlalu banyak tahapan (misalnya dari grit 60 langsung ke 180), goresan dari grit 60 mungkin masih terlihat.

Amplas grit 120 sering dianggap sebagai titik awal standar untuk kayu yang relatif baru atau sedikit bermasalah.

3. Amplas Halus (Grit 180 hingga 220)

Tahap ini bertujuan mempersiapkan permukaan untuk finishing (seperti pewarnaan atau pelapisan minyak). Amplas di rentang ini efektif menghilangkan goresan halus dan membuat permukaan terasa sangat mulus saat disentuh. Amplas grit 220 adalah batas umum sebelum masuk ke tahap finishing kayu.

4. Amplas Sangat Halus (Grit 240 ke Atas)

Amplas dengan grit di atas 240, seperti 320, 400, atau bahkan 600, jarang digunakan pada kayu sebelum aplikasi cat berbasis minyak atau pernis. Grit yang sangat halus ini lebih sering digunakan untuk:

Tabel Referensi Ukuran Amplas

Berikut adalah ringkasan praktis mengenai ukuran amplas dari kasar sampai halus dan penggunaannya:

Rentang Grit Tingkat Kekasaran Penggunaan Umum
30 - 60 Sangat Kasar Penghilangan material berat, perataan cepat.
80 - 100 Kasar Menghilangkan goresan kasar, persiapan awal.
120 - 150 Sedang Menghaluskan goresan dari grit kasar, persiapan finishing.
180 - 220 Halus Persiapan akhir sebelum pewarnaan kayu.
240 ke Atas Sangat Halus Pengamplasan lapisan cat/pernis, finishing akhir.

Kesimpulan

Menguasai urutan ukuran amplas dari kasar sampai halus akan sangat meningkatkan kualitas hasil kerja Anda. Jangan pernah terburu-buru melompat dari grit kasar ke grit halus berikutnya tanpa menghilangkan goresan dari tahap sebelumnya. Kesabaran dalam proses pengamplasan adalah investasi waktu yang akan terbayar dengan hasil akhir permukaan yang benar-benar rata, mulus, dan siap untuk menerima finishing apapun. Selalu pastikan amplas yang digunakan sesuai dengan material dan tahapan pekerjaan Anda saat ini.

🏠 Homepage