Memilih ukuran amplas (grit) yang tepat adalah langkah krusial dalam setiap proyek pengerjaan logam, terutama besi. Kesalahan dalam pemilihan grit dapat mengakibatkan hasil akhir yang tidak rata, memakan waktu terlalu lama, atau bahkan merusak permukaan material. Ukuran amplas untuk besi ditentukan berdasarkan tingkat kekasaran yang dibutuhkan, yang secara langsung memengaruhi kecepatan penghilangan material (pengikisan) dan kehalusan permukaan akhir.
Sistem penomoran grit menggunakan angka, di mana angka yang lebih rendah menunjukkan amplas yang lebih kasar (memiliki lebih sedikit butiran abrasif per inci persegi), dan angka yang lebih tinggi menunjukkan amplas yang lebih halus (memiliki lebih banyak butiran per inci persegi).
Untuk besi, penting untuk memahami spektrum grit dari yang paling kasar hingga yang paling halus. Proses pengerjaan besi biasanya melibatkan beberapa tahapan grit secara berurutan untuk mendapatkan hasil optimal.
| Kategori Grit | Rentang Angka | Fungsi Utama pada Besi |
|---|---|---|
| Sangat Kasar | 20 – 36 | Menghilangkan karat tebal, cat tebal, atau membentuk ulang sudut tajam. |
| Kasar | 40 – 80 | Pengikisan cepat, meratakan permukaan yang tidak rata, persiapan awal pengelasan. |
| Menengah | 100 – 180 | Menghaluskan bekas goresan dari grit kasar, persiapan sebelum finishing halus. |
| Halus | 220 – 400 | Finishing halus, menghilangkan goresan ringan, persiapan untuk priming. |
| Sangat Halus | 500 – Di atasnya | Finishing mirror, buffing (membutuhkan compound khusus). |
Agar efisien, jangan pernah melompat terlalu jauh antar grit. Jika Anda langsung beralih dari grit 40 ke grit 220, bekas goresan dari grit 40 akan tetap terlihat karena amplas halus tidak mampu menghilangkannya secara efektif. Prinsip dasarnya adalah menggunakan grit yang sedikit lebih halus pada setiap tahapannya.
Jika Anda bekerja dengan besi yang sangat berkarat, berlapis tebal, atau memerlukan pembentukan awal (misalnya, merapikan hasil potong plasma), gunakan grit yang sangat kasar (20 hingga 40). Grit ini bersifat agresif dan akan menghilangkan material dengan cepat. Namun, ia akan meninggalkan bekas goresan yang dalam, sehingga penggunaan grit ini harus dihindari jika permukaan akhir yang diinginkan adalah permukaan halus.
Setelah material berat terangkat, gunakan grit 80 atau 100 untuk meratakan bekas goresan kasar dari tahap sebelumnya. Pada tahap ini, Anda mulai mempersiapkan permukaan agar lebih siap menerima finishing. Amplas dengan grit 120 sering digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa las yang minor atau persiapan sebelum pengecatan standar.
Ini adalah batas umum untuk permukaan yang akan dilapisi cat dasar (primer) atau digunakan pada komponen mesin yang tidak memerlukan tampilan mengkilap. Grit 180 hingga 220 memastikan goresan dari tahap sebelumnya hampir tidak terlihat oleh mata telanjang, menghasilkan permukaan yang mulus saat disentuh.
Untuk hasil akhir yang sangat halus, misalnya pada komponen krom yang akan dipoles atau permukaan yang akan dipernis, Anda perlu melangkah ke grit yang lebih tinggi (320, 400, 600, dst.). Amplas halus ini berfungsi untuk memoles permukaan dan menghilangkan "kabut" halus yang tersisa dari proses pengamplasan sebelumnya. Untuk aplikasi yang ekstrem (seperti polesan akhir yang mendekati cermin), penggunaan amplas basah (wet sanding) dengan grit 1000 atau lebih tinggi sangat direkomendasikan untuk mencegah amplas cepat tersumbat.
Selain angka grit, material pada amplas juga menentukan efektivitasnya pada besi. Untuk logam besi dan baja, jenis butiran abrasif yang paling umum dan direkomendasikan adalah:
Singkatnya, ukuran amplas untuk besi harus dipilih berdasarkan kebutuhan spesifik proyek Anda. Selalu mulai dari grit kasar untuk menghilangkan cacat, dan secara bertahap pindah ke grit yang lebih halus untuk penyempurnaan akhir. Jangan pernah mengabaikan proses bertahap ini jika Anda menginginkan hasil pengerjaan logam yang profesional dan rapi.