Amandel, atau tonsil, adalah sepasang jaringan limfoid yang terletak di kedua sisi tenggorokan. Fungsinya penting dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Namun, terkadang kondisi ini bisa menimbulkan masalah serius, salah satunya adalah **amandel berdarah**.
Melihat darah keluar dari tenggorokan tentu menimbulkan kepanikan. Kondisi ini bisa bervariasi mulai dari bercak darah ringan pada air liur hingga perdarahan hebat yang memerlukan penanganan medis segera. Memahami penyebab dan langkah penanganan awal sangat krusial untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pendarahan pada amandel jarang terjadi tanpa adanya pemicu. Dalam banyak kasus, **amandel berdarah** adalah gejala sekunder dari kondisi lain yang sedang terjadi di area tenggorokan. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum:
Peradangan hebat pada amandel (tonsilitis), terutama yang disebabkan oleh infeksi bakteri (seperti Streptokokus) atau virus, dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di permukaannya pecah. Saat batuk keras, menelan paksa, atau bahkan saat tertidur lelap, trauma kecil ini bisa memicu keluarnya darah.
Batu amandel adalah timbunan kalsium, sel mati, dan bakteri yang mengeras di lipatan tonsil. Batu ini bisa mengiritasi jaringan di sekitarnya. Ketika batu ini pecah atau terlepas secara paksa (misalnya saat berkumur keras atau membersihkan tenggorokan), ia dapat menyebabkan luka superfisial yang mengakibatkan pendarahan.
Trauma langsung adalah penyebab yang jelas namun sering diabaikan. Mengonsumsi makanan yang terlalu keras atau panas (seperti keripik kentang yang tajam atau minuman mendidih), menyikat gigi terlalu kasar dekat area tenggorokan, atau bahkan trauma akibat benda asing dapat melukai amandel yang sudah sensitif.
Pendarahan pasca operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) adalah kondisi yang paling mengkhawatirkan. Walaupun jarang terjadi, perdarahan sekunder (beberapa hari setelah operasi) memerlukan perhatian medis darurat karena pembuluh darah yang belum sepenuhnya menutup bisa terbuka kembali.
Pada kasus yang lebih jarang, masalah sistemik seperti gangguan pembekuan darah (misalnya karena penggunaan obat pengencer darah atau penyakit bawaan) dapat memperburuk pendarahan lokal sekecil apa pun di area amandel.
Melihat darah pada ludah mungkin membuat khawatir, namun banyak kasus pendarahan ringan bisa ditangani di rumah. Namun, Anda harus mencari pertolongan medis darurat jika mengalami:
Jika **amandel berdarah** terdeteksi dalam jumlah sedikit, langkah-langkah berikut dapat membantu mengontrol pendarahan sebelum sempat bertemu dokter:
Penanganan definitif untuk amandel berdarah selalu bergantung pada penyebab dasarnya. Jika pendarahan disebabkan oleh infeksi, antibiotik mungkin diperlukan. Jika disebabkan oleh iritasi kronis, dokter mungkin akan merekomendasikan pembersihan tonsilolit atau, dalam kasus berulang, operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) mungkin menjadi solusi terbaik untuk mencegah episode perdarahan di masa depan.