Amandel, atau tonsil, adalah sepasang jaringan limfoid yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Fungsinya adalah menjadi garis pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus. Wajar jika amandel membengkak saat kita sakit tenggorokan karena sedang berjuang melawan kuman. Namun, bagaimana jika amandel membesar tetapi tidak disertai rasa sakit sama sekali?
Kondisi amandel membesar tapi tidak sakit seringkali membuat orang khawatir karena gejalanya tidak sesuai dengan infeksi radang amandel (tonsilitis) yang umumnya menyakitkan. Meskipun terkadang tidak berbahaya, kondisi ini memerlukan perhatian untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan lain yang mendasarinya.
Ketika amandel membesar tetapi tidak terasa sakit, penyebabnya seringkali berbeda dari tonsilitis akut. Beberapa kondisi yang perlu dipertimbangkan meliputi:
Amandel dapat tetap membesar secara kronis (pembesaran kronis) sebagai respons jangka panjang terhadap paparan kuman yang sering terjadi di masa lalu atau bahkan yang sedang berlangsung tanpa menimbulkan gejala nyeri akut. Amandel yang besar secara kronis dapat menjadi tempat penampungan bakteri.
Pada anak-anak, amandel yang membesar (bersama dengan adenoid) adalah penyebab umum dari Obstructive Sleep Apnea (OSA). Pembesaran ini terjadi karena jaringan limfoid bereaksi terhadap adanya hambatan atau sebagai respons alami pertumbuhan, bukan karena infeksi aktif yang menyakitkan.
Asam lambung yang naik ke tenggorokan (laringofaringeal refluks) dapat menyebabkan iritasi kronis pada jaringan tenggorokan, termasuk amandel. Iritasi ini dapat memicu pembengkakan ringan atau kronis tanpa menimbulkan sensasi nyeri menusuk seperti radang tenggorokan.
Meskipun mononukleosis biasanya menyebabkan sakit tenggorokan yang parah, pada beberapa kasus, pembengkakan amandel bisa terjadi lebih dulu atau dominan tanpa nyeri hebat, terutama pada tahap awal atau pada orang dewasa yang memiliki respons imun yang berbeda.
Meskipun jarang, pembesaran amandel yang menetap dan tidak nyeri harus dievaluasi untuk menyingkirkan kemungkinan yang lebih serius, seperti kondisi keganasan (misalnya, limfoma atau karsinoma sel skuamosa). Pembesaran jenis ini seringkali hanya terjadi pada satu sisi amandel (asimetris) dan membesar secara progresif.
Pembesaran amandel tanpa nyeri seringkali hanya merupakan temuan kebetulan saat pemeriksaan rutin. Namun, ada tanda bahaya tertentu yang memerlukan evaluasi medis segera:
Diagnosis amandel membesar tanpa nyeri biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik oleh dokter THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan). Dokter akan menilai ukuran, konsistensi, dan apakah pembengkakan terjadi pada kedua sisi atau hanya satu.
Penanganan akan sangat bergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh iritasi kronis (seperti GERD), penanganan difokuskan pada mengatasi refluks asam. Jika dicurigai adanya infeksi subklinis, dokter mungkin melakukan tes usap tenggorokan.
Jika dokter mencurigai adanya masalah yang lebih serius, terutama jika pembengkakan asimetris dan menetap, beberapa pemeriksaan lanjutan mungkin diperlukan:
Penting untuk diingat bahwa amandel yang sedikit lebih besar dari rata-rata pada beberapa individu adalah variasi normal anatomi. Namun, perubahan ukuran yang signifikan atau menetap memerlukan klarifikasi medis untuk ketenangan pikiran dan kesehatan jangka panjang.