Amandel atau tonsil adalah sepasang kelenjar imun yang terletak di kedua sisi belakang tenggorokan. Fungsinya adalah sebagai garis pertahanan pertama tubuh melawan infeksi bakteri atau virus yang masuk melalui mulut dan hidung. Ketika amandel bekerja keras melawan patogen, mereka bisa meradang dan membengkak, kondisi yang dikenal sebagai tonsilitis. Pembengkakan ini diklasifikasikan dalam beberapa stadium berdasarkan seberapa besar penyempitan yang terjadi pada saluran napas di tenggorokan.
Apa Itu Amandel Stadium 2?
Klasifikasi stadium pembesaran amandel (biasanya menggunakan Skala Brodsky) membantu dokter menilai tingkat keparahan obstruksi yang mungkin terjadi. Amandel stadium 2 didefinisikan ketika pembengkakan telah mencapai titik di mana amandel mengisi antara 51% hingga 75% dari ruang antara kedua tonsil (ruang orofaringeal). Ini menandakan bahwa radang sudah cukup signifikan, meskipun belum mencapai stadium kritis di mana amandel hampir bertemu (stadium 3 atau 4).
Pada stadium 2, gejala mungkin sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, namun kondisi ini seringkali masih dapat dikelola secara konservatif sebelum memerlukan intervensi bedah (tonsilektomi).
Gejala Umum Amandel Stadium 2
Pasien dengan amandel stadium 2 sering melaporkan serangkaian gejala yang lebih jelas dibandingkan stadium awal. Gejala-gejala ini meliputi:
- Sakit Tenggorokan Kronis: Rasa nyeri atau gatal yang menetap, terutama saat menelan.
- Kesulitan Menelan (Disfagia): Walaupun tidak separah stadium lanjut, menelan makanan padat atau bahkan cairan terkadang terasa sulit atau menyakitkan.
- Perubahan Suara: Suara terdengar serak, berat, atau seperti "bergumam" (voice change) karena penyempitan saluran udara.
- Napas Bau (Halitosis): Pembengkakan dan kemungkinan adanya celah (kripta) pada amandel dapat menjadi tempat penumpukan bakteri atau kotoran (tonsilolit), menyebabkan bau mulut yang persisten.
- Mendengkur (Snoring): Karena saluran napas bagian belakang terhalang sebagian, dengkuran saat tidur bisa menjadi lebih sering atau lebih keras.
- Amandel Terlihat Jelas: Jika dilihat di cermin (dengan bantuan cahaya dan lidah ditekan), amandel akan terlihat jelas membesar, seringkali hampir bersentuhan di bagian tengah tenggorokan.
Penyebab Utama Pembengkakan
Pembengkakan amandel stadium 2 paling sering disebabkan oleh respons imun terhadap infeksi. Penyebab utamanya meliputi:
- Infeksi Virus: Virus seperti penyebab flu atau pilek umum adalah pemicu tersering.
- Infeksi Bakteri: Bakteri Streptococcus (penyebab radang tenggorokan atau Strep Throat) seringkali menyebabkan peradangan yang lebih parah dan cepat membesar.
- Iritasi Kronis: Paparan asap rokok, polusi udara, atau refluks asam lambung yang berulang dapat menyebabkan iritasi jangka panjang yang mengakibatkan pembesaran kronis.
Kapan Harus Khawatir dan Mencari Bantuan Medis?
Meskipun stadium 2 belum tentu memerlukan operasi segera, penting untuk memantau gejala. Jika amandel Anda berada di stadium 2 dan disertai dengan gejala berikut, konsultasi dengan dokter THT sangat dianjurkan:
- Gejala tidak membaik setelah lebih dari seminggu pengobatan mandiri (jika gejalanya ringan).
- Munculnya demam tinggi yang tidak turun.
- Munculnya bercak putih atau nanah pada amandel.
- Tanda awal Sleep Apnea: Napas terhenti sebentar saat tidur, meskipun hanya sebentar, ini memerlukan evaluasi segera karena berhubungan dengan obstruksi jalan napas.
Penanganan untuk Amandel Stadium 2
Penanganan amandel stadium 2 bergantung pada frekuensi infeksi dan dampak fungsionalnya (seperti kesulitan menelan atau tidur). Dokter biasanya akan merekomendasikan langkah-langkah berikut:
1. Pengobatan Konservatif (Non-Bedah)
Jika amandel membengkak akibat infeksi akut yang baru terjadi, dokter biasanya fokus pada penanganan infeksi tersebut:
- Antibiotik: Jika penyebabnya adalah bakteri, antibiotik akan diresepkan untuk membunuh kuman dan mengurangi peradangan.
- Perawatan Rumahan: Berkumur dengan air garam hangat, mengonsumsi banyak cairan, istirahat total, dan mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas (seperti parasetamol atau ibuprofen) dapat membantu meredakan gejala sementara.
2. Pertimbangan Tonsilektomi
Keputusan untuk mengangkat amandel (tonsilektomi) sering dipertimbangkan jika pembengkakan kronis di stadium 2 mulai mengganggu kualitas hidup secara signifikan. Indikasi umum untuk operasi meliputi:
Indikasi utama adalah jika pasien mengalami radang amandel (tonsilitis) lebih dari 7 kali dalam setahun, atau lebih dari 5 kali per tahun selama dua tahun berturut-turut, dan amandel tersebut berada di stadium 2 atau lebih tinggi, menyebabkan obstruksi napas saat tidur.
Amandel stadium 2 adalah batas di mana dokter mulai mempertimbangkan dampak jangka panjang pembesaran kronis pada kualitas hidup pasien. Penanganan yang tepat dan pemantauan adalah kunci untuk mencegah kondisi ini berkembang menjadi stadium yang lebih mengancam saluran napas.