Ketika berbicara tentang kehidupan di planet kita, seringkali kita langsung memikirkan hewan, tumbuhan, dan jamur. Namun, ada kelompok organisme lain yang sama pentingnya, meskipun sering kali terabaikan: alga. Pertanyaan sederhana "apa itu alga" membuka pintu ke dunia organisme yang sangat beragam, dengan peran krusial dalam ekosistem kita, mulai dari lautan yang dalam hingga genangan air tawar.
Secara umum, alga adalah kelompok organisme eukariotik (memiliki inti sel yang terbungkus membran) yang melakukan fotosintesis. Ini berarti mereka mampu mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia dalam bentuk makanan, menggunakan klorofil sebagai pigmen utama. Seringkali disalahartikan sebagai tumbuhan laut sederhana, alga sebenarnya lebih beragam. Mereka tidak memiliki jaringan, organ, atau struktur seperti akar, batang, dan daun yang kita kenal pada tumbuhan darat.
Alga dapat berupa organisme uniseluler (tersusun dari satu sel) hingga organisme multiseluler yang kompleks dan berukuran besar. Kelompok ini juga mencakup berbagai macam pigmen, yang memberikan warna yang bervariasi seperti hijau, cokelat, merah, biru, dan keemasan. Perbedaan pigmen ini sering kali menjadi dasar klasifikasi alga, seperti alga hijau, alga keemasan, alga cokelat, dan alga merah.
Salah satu aspek paling menarik dari alga adalah keanekaragamannya yang luar biasa.
Habitat alga pun sangat beragam. Sebagian besar ditemukan di lingkungan akuatik, baik air tawar (sungai, danau) maupun air asin (lautan). Namun, alga juga dapat ditemukan di tempat-tempat yang tidak terduga, seperti di tanah lembab, di atas batu, di salju, bahkan bersimbiosis dengan hewan seperti koral dan kera.
Meskipun sering diremehkan, alga memainkan peran fundamental dalam kelangsungan hidup planet kita dan memberikan manfaat yang tak ternilai bagi manusia.
Melalui proses fotosintesis, alga, terutama mikroalga yang hidup di lautan, bertanggung jawab untuk menghasilkan sebagian besar oksigen yang kita hirup. Diperkirakan bahwa alga menyumbang antara 50-80% produksi oksigen di Bumi. Tanpa mereka, atmosfer kita akan memiliki kadar oksigen yang jauh lebih rendah.
Di ekosistem perairan, alga adalah produsen primer. Mereka menjadi sumber makanan bagi berbagai organisme, mulai dari zooplankton kecil hingga ikan herbivora. Dengan demikian, alga menjadi fondasi dari banyak jaring makanan akuatik.
Selain menghasilkan oksigen, alga juga menyerap sejumlah besar karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dan air selama fotosintesis. Ini menjadikan alga sebagai "penyerap karbon" alami yang penting dalam membantu mengatur iklim global dan mengurangi efek rumah kaca.
Berbagai jenis makroalga (rumput laut) telah lama dikonsumsi oleh manusia di berbagai budaya, terutama di Asia. Rumput laut kaya akan vitamin, mineral (seperti yodium, kalsium, zat besi), serat, dan antioksidan. Produk olahan seperti nori (untuk sushi), kombu, wakame, dan spirulina populer sebagai bahan makanan sehat.
Alga memiliki banyak aplikasi industri. Misalnya, alginat yang diekstraksi dari alga cokelat digunakan sebagai pengental dan penstabil dalam industri makanan (es krim, saus), farmasi, dan kosmetik. Agar-agar dari alga merah digunakan sebagai media pertumbuhan mikroorganisme di laboratorium dan juga sebagai bahan makanan penutup.
Mikroalga sedang diteliti secara intensif sebagai sumber potensial untuk biofuel, seperti biodiesel dan bioetanol. Kemampuan alga untuk tumbuh cepat dan menghasilkan lipid (lemak) menjadikannya kandidat menarik untuk bahan bakar nabati generasi berikutnya yang tidak bersaing dengan lahan pertanian pangan.
Beberapa jenis alga sangat sensitif terhadap perubahan kualitas air. Keberadaan atau ketiadaan jenis alga tertentu dapat menjadi indikator kesehatan lingkungan perairan. Selain itu, alga dapat dimanfaatkan dalam proses bioremediasi untuk membersihkan air dari polutan atau logam berat.
Jadi, apa itu alga? Alga adalah kelompok organisme fotosintetik yang beragam, mulai dari mikroorganisme bersel tunggal hingga makroalga besar. Mereka mendiami berbagai lingkungan, terutama perairan, dan memainkan peran ekologis yang sangat vital. Dari memproduksi oksigen yang kita hirup, menjadi dasar rantai makanan, hingga menyediakan sumber daya berharga bagi industri dan pangan, alga adalah pilar kehidupan di Bumi yang keberadaannya sangatlah esensial. Memahami alga berarti memahami salah satu kunci utama dari keberlanjutan ekosistem planet kita.