Panduan Lengkap Perawatan dan Pembesaran Arwana Kecil

Arwana, sang Raja Ikan hias, selalu menjadi dambaan para pecinta akuatik. Namun, tantangan sesungguhnya bagi seorang pemelihara adalah ketika berhadapan dengan fase arwana kecil, atau juvenile. Pada usia ini, ikan berada dalam kondisi paling rentan dan memerlukan perhatian yang sangat detail, presisi, dan konsistensi. Fase kritis ini menentukan tidak hanya kelangsungan hidupnya, tetapi juga potensi maksimal pertumbuhan, warna, dan bentuk tubuhnya di masa depan.

Memelihara arwana kecil bukanlah sekadar menyediakan wadah berisi air. Ini adalah komitmen terhadap biologi air yang kompleks, nutrisi yang tepat sasaran, dan lingkungan yang bebas stres. Setiap kesalahan kecil, terutama dalam hal kualitas air dan pemberian pakan, dapat meninggalkan dampak permanen, mulai dari pertumbuhan terhambat (stunting) hingga defisiensi fisik yang tidak dapat diperbaiki. Panduan ini dirancang untuk memberikan fondasi pengetahuan yang kokoh dan mendalam, memastikan arwana kecil Anda bertumbuh menjadi spesimen dewasa yang megah dan sehat.

Ilustrasi Arwana Kecil

Fase juvenile arwana memerlukan perhatian detail.

I. Memahami Tahap Kritis Arwana Kecil (Juvenile Stage)

Arwana kecil umumnya didefinisikan sebagai ikan yang memiliki panjang antara 10 cm hingga 25 cm. Pada rentang ukuran ini, laju metabolisme mereka sangat tinggi, dan mereka membutuhkan energi besar untuk pertumbuhan tulang, otot, dan perkembangan sisik serta pigmen warna. Ini adalah periode emas, di mana dasar kesehatan ikan diletakkan. Kegagalan dalam nutrisi atau kebersihan air pada tahap ini akan mengakibatkan cacat permanen.

1. Kebutuhan Metabolik yang Sangat Tinggi

Berbeda dengan arwana dewasa yang cenderung lebih santai dan metabolik rendah, arwana kecil adalah mesin pertumbuhan. Mereka membutuhkan asupan protein, lemak, dan mineral yang konstan. Ini berarti frekuensi pemberian pakan harus lebih sering, dan kualitas pakan harus optimal. Jika kebutuhan energi ini tidak terpenuhi, tubuh ikan akan mulai mengambil energi dari cadangan internal, menyebabkan kurus (wasting) atau stunting.

2. Identifikasi Spesies Arwana Kecil

Meskipun prinsip perawatannya serupa, beberapa spesies arwana kecil memiliki kekhasan yang harus diperhatikan:

Arwana Asia (Scleropages formosus) Juvenile

Dikenal karena warna emas atau merahnya yang menakjubkan. Juvenile arwana Super Red, Golden Crossback, atau Red Tail Golden memerlukan perhatian ekstra terhadap kualitas air yang sangat stabil dan pencahayaan yang tepat untuk merangsang pigmen warna. Ukuran pada fase juvenile biasanya menunjukkan pola sisik dasar yang akan berkembang. Kesalahan nutrisi pada fase ini dapat menyebabkan 'warna pecah' atau sisik tidak berkembang sempurna.

Arwana Silver (Osteoglossum bicirrhosum) Juvenile

Meskipun lebih toleran terhadap fluktuasi air, arwana Silver kecil tumbuh sangat cepat. Kebutuhan utama mereka adalah ruang dan pakan berprotein tinggi dalam jumlah besar. Kecepatan pertumbuhan ini juga menjadikannya rentan terhadap masalah deformitas tulang jika nutrisi kalsium tidak memadai.

Arwana Jardini (Scleropages jardini) Juvenile

Arwana Jardini, atau Arwana Australia, dikenal karena temperamennya yang lebih agresif bahkan sejak usia muda. Akuarium harus memiliki penutup yang sangat rapat karena mereka memiliki kecenderungan melompat (jumping) yang tinggi, terutama saat stres atau terkejut. Struktur sisik mereka yang unik harus dijaga dengan diet yang kaya vitamin E.

II. Persiapan Akuarium Khusus untuk Arwana Kecil

Akuarium yang ideal untuk arwana kecil harus fokus pada stabilitas dan keamanan. Lingkungan yang terlalu besar atau terlalu kecil sama-sama buruk. Akuarium yang terlalu besar sering membuat ikan kecil merasa terintimidasi dan sulit menemukan pakan. Sementara yang terlalu kecil menghambat pertumbuhan dan cepat terkontaminasi.

1. Ukuran Akuarium Ideal Awal

Untuk arwana dengan ukuran 10-15 cm, akuarium berukuran 120 cm x 50 cm x 50 cm (Panjang x Lebar x Tinggi) adalah titik awal yang sangat baik. Ukuran ini memberikan ruang yang cukup untuk berenang tanpa membuatnya merasa hilang. Kapasitas air sekitar 300 liter memberikan buffer yang memadai terhadap perubahan parameter air yang mendadak.

Perencanaan Jangka Panjang (Tank Upgrading)

Penting untuk diingat bahwa arwana adalah ikan yang cepat besar. Ukuran 300 liter hanyalah solusi sementara. Pemelihara harus sudah merencanakan migrasi ke tangki yang lebih besar (minimal 500-700 liter) begitu ikan mencapai panjang 30-35 cm. Penundaan migrasi akan menyebabkan stunting dan potensi deformitas sirip (fin curling).

2. Sistem Filtrasi: Kunci Stabilitas Air

Filtrasi untuk arwana kecil harus sangat kuat, namun alirannya tidak boleh terlalu deras. Arus air yang terlalu kuat dapat menyebabkan stres kronis dan mengganggu pola berenang alami mereka.

Filtrasi Biologis (Biological Filtration)

Ini adalah komponen terpenting. Arwana kecil menghasilkan limbah yang relatif banyak dibandingkan ukurannya karena frekuensi makannya. Gunakan media filter biologis dengan luas permukaan tinggi, seperti keramik cincin berpori atau bio-balls, untuk menampung koloni bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter. Pastikan media ini sudah matang (cycled) sebelum ikan dimasukkan.

Filtrasi Mekanis (Mechanical Filtration)

Bertujuan menghilangkan partikel padat. Penggunaan kapas filter (filter wool) yang diganti atau dicuci secara rutin (minimal dua kali seminggu) sangat krusial. Kotoran yang tersisa akan cepat membusuk dan meningkatkan beban amonia.

Filtrasi Kimia (Chemical Filtration)

Carbon aktif (Activated Carbon) dan Zeolit dapat digunakan untuk menghilangkan bau, kotoran organik terlarut, dan beberapa zat kimia berbahaya. Namun, penggunaan karbon aktif harus diatur; jangan biarkan karbon aktif terlalu lama, maksimal 2-3 minggu, sebelum diganti, karena ia akan melepaskan kembali zat yang diserapnya.

3. Pencahayaan dan Latar Belakang (Background)

Pencahayaan memegang peran ganda: stimulasi warna (terutama untuk spesies Asia) dan pengaturan ritme sirkadian ikan.

Pencahayaan harus konsisten, sekitar 8 hingga 10 jam per hari. Latar belakang (background) akuarium disarankan berwarna gelap (biru tua atau hitam) untuk membantu mengurangi stres pada ikan kecil dan membantu ‘mengunci’ warna mereka agar lebih pekat.

III. Kualitas Air: Parameter Ideal dan Siklus Nitrogen

Bagi arwana kecil, air bersih bukanlah pilihan, melainkan keharusan mutlak. Sistem imun mereka masih berkembang, membuat mereka sangat sensitif terhadap stres osmotik yang disebabkan oleh polutan.

1. Parameter Kritis yang Harus Dijaga

a. Suhu (Temperature)

Suhu ideal berkisar antara 28°C hingga 30°C. Suhu yang lebih hangat membantu meningkatkan metabolisme ikan dan mempercepat penyerapan nutrisi, yang esensial untuk pertumbuhan arwana kecil. Fluktuasi suhu yang drastis (lebih dari 2°C dalam 24 jam) harus dihindari, karena dapat menyebabkan Ich (White Spot Disease) dan stres.

b. pH (Potential of Hydrogen)

Sebagian besar arwana, terutama Arwana Asia, menyukai kondisi air yang sedikit asam (soft and acidic), dengan pH ideal 6.5 hingga 7.5. Jaga pH tetap stabil. Perubahan pH yang mendadak lebih berbahaya daripada pH yang sedikit menyimpang tetapi stabil.

c. Amonia, Nitrit, dan Nitrat

Amonia (NH3) dan Nitrit (NO2) harus selalu Nol (0 ppm). Kedua zat ini sangat toksik bagi ikan, dan pada arwana kecil, bahkan konsentrasi rendah dapat menyebabkan kerusakan insang permanen atau kematian. Nitrat (NO3) harus dijaga serendah mungkin, idealnya di bawah 20 ppm. Tingkat Nitrat yang tinggi adalah indikasi perlunya penggantian air (water change) segera.

Protokol Penggantian Air Harian dan Mingguan

Karena arwana kecil makan lebih sering, residu pakan dan kotoran menumpuk lebih cepat. Dianjurkan melakukan penggantian air parsial 20-30% setidaknya dua kali seminggu. Untuk ikan yang baru masuk atau sedang dalam fase adaptasi, penggantian air kecil (10%) setiap hari dapat membantu menjaga kualitas air tetap prima tanpa menyebabkan kejutan parameter.

2. Peran Filter Bawah (Undergravel Filtration) dan Substrat

Pada perawatan arwana kecil, banyak ahli menyarankan akuarium dasar polos (bare bottom). Penggunaan substrat (kerikil, pasir) cenderung memerangkap kotoran dan residu pakan yang sulit dijangkau, menjadi sumber peningkatan Nitrat. Jika dasar polos digunakan, pembersihan kotoran (siphoning) dapat dilakukan dengan sangat efisien, menjaga kebersihan di titik optimal.

IV. Nutrisi dan Strategi Pemberian Pakan Arwana Kecil

Diet adalah penentu utama keberhasilan pembesaran arwana kecil. Pemberian pakan harus memperhatikan tiga aspek: kuantitas, kualitas, dan variasi. Tujuan utama adalah memberikan protein tinggi untuk pertumbuhan cepat tanpa menyebabkan masalah pencernaan atau penumpukan lemak.

1. Frekuensi dan Jumlah Pakan

Arwana kecil (10-20 cm) harus diberi makan 2 hingga 4 kali sehari. Jumlah pakan harus habis dalam waktu 3-5 menit. Jangan biarkan sisa pakan mengambang atau tenggelam di dasar akuarium, karena ini akan mencemari air dengan cepat.

Stunting yang Disebabkan oleh Kelaparan Kronis

Stunting (pertumbuhan terhambat) pada arwana kecil seringkali bukan disebabkan oleh genetik, melainkan oleh kekurangan gizi kronis atau kualitas air buruk. Jika ikan tidak menerima cukup nutrisi pada fase ini, pertumbuhan tulang belakang dan sisik akan berhenti, dan kerusakan ini bersifat permanen.

2. Jenis Pakan Utama (Protein Tinggi)

Pakan harus disesuaikan dengan ukuran mulut arwana kecil. Pakan harus mudah dicerna dan kaya protein (di atas 50%).

a. Jangkrik (Crickets)

Pilihan pakan yang sangat disukai. Pastikan jangkrik berasal dari sumber yang bersih dan aman dari pestisida. Jangkrik harus di-gut-loaded (diberi pakan bergizi) sebelum diberikan kepada arwana untuk meningkatkan kandungan nutrisinya.

b. Udang Air Tawar (Shrimp)

Penting untuk pertumbuhan dan warna. Udang air tawar kaya akan karotenoid, yang sangat penting untuk memunculkan warna merah dan emas pada spesies tertentu. Pakan ini harus diberikan secara teratur, sebaiknya setelah cangkangnya (kulit luarnya) dikupas untuk memudahkan pencernaan pada ikan yang masih kecil.

c. Ikan Kecil (Feeder Fish) - Perhatian Khusus

Pemberian ikan kecil sebagai pakan harus dilakukan dengan hati-hati. Ikan pakan sering membawa parasit atau penyakit. Jika ingin menggunakan ikan pakan, pastikan mereka dikarantina dan diberi pakan yang baik terlebih dahulu (vitaminized). Hindari ikan pakan yang tinggi tiaminase (enzim yang merusak Vitamin B1) seperti ikan mas kecil.

d. Pelet Khusus Arwana

Pelet berkualitas tinggi, yang diformulasikan untuk arwana, harus selalu menjadi bagian dari diet, setidaknya 20%. Pelet mengandung vitamin dan mineral esensial yang mungkin hilang dari pakan hidup. Melatih arwana kecil untuk menerima pelet sejak dini adalah investasi jangka panjang yang baik.

3. Suplemen dan Fortifikasi Pakan

Untuk memaksimalkan kesehatan arwana kecil, fortifikasi pakan adalah langkah yang bijaksana. Suplemen seperti Vitamin C (untuk kekebalan), Vitamin E (untuk kesehatan kulit dan sisik), dan Kalsium (untuk struktur tulang) dapat ditambahkan dengan menyuntikkan atau merendam pakan hidup/beku dalam larutan suplemen sebelum diberikan.

V. Manajemen Stres dan Pencegahan Perilaku Bermasalah

Stres adalah pembunuh senyap bagi arwana kecil. Ikan yang stres kronis memiliki sistem imun yang lemah, rentan penyakit, dan pertumbuhannya melambat drastis. Stres biasanya berasal dari lingkungan yang tidak stabil atau interaksi yang buruk.

1. Penyebab Utama Stres pada Juvenile

a. Gerakan Eksternal yang Mendadak

Arwana kecil sangat sensitif terhadap gerakan di luar akuarium. Tempatkan akuarium di area yang tidak dilalui banyak orang. Hindari ketukan pada kaca akuarium, karena ini dapat menyebabkan sindrom terkejut yang berujung pada loncatan atau cedera.

b. Intensitas Cahaya yang Berubah-ubah

Pergantian cahaya dari gelap total ke terang benderang secara mendadak harus dihindari. Gunakan timer untuk mengatur pencahayaan atau sediakan lampu malam redup (moonlight) sebagai transisi.

c. Pengenalan Ikan Pendamping (Tankmates)

Saat arwana masih kecil, sebaiknya dipelihara sendiri (solitary setup). Jika ingin memperkenalkan ikan pendamping, pilih spesies yang tenang dan tidak agresif, serta tidak akan bersaing secara langsung untuk pakan atau ruang, seperti Ikan Sapu-Sapu atau beberapa jenis Ikan Mas Koki (dengan catatan yang sangat ketat).

2. Fenomena "Drop Eye" (Mata Turun) pada Arwana Kecil

Drop eye, kondisi di mana mata arwana terlihat turun ke bawah, seringkali dimulai pada fase juvenile. Meskipun penyebabnya masih diperdebatkan, dua teori dominan adalah genetik dan lingkungan.

VI. Penanganan Penyakit Umum pada Arwana Kecil

Karena arwana kecil memiliki kekebalan yang belum sepenuhnya matang, penyakit dapat menyebar dengan sangat cepat. Pencegahan melalui sanitasi air adalah pertahanan terbaik.

1. Ichthyophthirius multifiliis (Ich / Bintik Putih)

Ich adalah penyakit parasit yang paling umum, sering dipicu oleh stres akibat perubahan suhu atau kualitas air yang buruk. Pada arwana kecil, Ich dapat mematikan dengan cepat.

2. Fin Rot (Sirip Busuk) dan Tail Rot

Infeksi bakteri yang biasanya menyerang sirip yang sudah rusak akibat pertengkaran atau kondisi air yang kotor (tinggi Nitrat). Arwana kecil yang stres sering menggigit siripnya sendiri, membuka jalan bagi infeksi.

3. Insang Bengkak (Gill Flare/Gill Curl)

Kondisi ini sangat berbahaya bagi arwana kecil karena membatasi kemampuan bernapas. Penyebab utamanya adalah iritasi kronis dari Amonia atau Nitrit yang tinggi. Insang terlihat terbuka dan bengkak.

Simbol Kualitas Air dan Pengujian pH

Pengujian dan stabilitas kualitas air adalah kunci kelangsungan hidup arwana kecil.

VII. Aspek Detail Dalam Pembesaran Arwana Kecil

Pembesaran arwana kecil memerlukan strategi yang terperinci melampaui standar perawatan dasar. Ini mencakup teknik-teknik yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi genetik dan mengurangi cacat fisik yang umum terjadi.

1. Pentingnya Aerasi (Oksigen Terlarut)

Arwana kecil, dengan metabolisme tinggi, membutuhkan kadar oksigen terlarut (DO) yang sangat tinggi. Aerasi yang kuat diperlukan, tidak hanya untuk menyediakan oksigen langsung, tetapi juga untuk membantu pemecahan gas berbahaya dan memastikan air di seluruh volume tangki tercampur dengan baik. Gunakan batu udara (air stone) yang besar dan pompa udara yang memadai.

2. Dampak Stres Adaptasi (New Tank Syndrome)

Ketika arwana kecil baru tiba, mereka berada di bawah tekanan adaptasi yang ekstrem. Jangan pernah memberi makan ikan yang baru tiba selama 24-48 jam pertama. Hal ini memungkinkan mereka menyesuaikan diri dengan kualitas air baru. Jika dipaksa makan, stres pencernaan dan lingkungan akan bertabrakan, seringkali berujung pada penyakit.

Prosedur Karantina dan Aklimatisasi

Selalu aklimatisasi arwana kecil dengan metode tetes (drip method) selama minimal 1-2 jam untuk menyamakan pH dan suhu secara perlahan. Jika membeli ikan dari sumber yang tidak dikenal, karantina selama 1-2 minggu di tangki terpisah adalah wajib untuk memastikan tidak ada parasit yang dibawa.

3. Menghindari Deformitas Sirip (Fin Curling)

Sirip yang melengkung ke dalam (curling) sering terjadi pada arwana kecil, terutama spesies Golden. Penyebabnya adalah kombinasi antara kekurangan kalsium, nutrisi tidak seimbang, dan ruang gerak yang terlalu terbatas (tangki kekecilan). Pastikan diet seimbang dan ikan memiliki ruang cukup untuk bermanuver.

4. Pengaturan Arus Air untuk Latihan Otot

Arus air yang terkontrol dapat bermanfaat. Sedikit arus, yang dibuat oleh output filter, dapat memaksa arwana kecil berenang melawan arus. Ini adalah bentuk latihan yang membantu mengembangkan otot dan menjaga bentuk tubuh yang ramping. Namun, arus tidak boleh terlalu kuat hingga menyebabkan ikan harus bersembunyi atau berjuang keras.

VIII. Transisi dari Arwana Kecil ke Remaja (The Growth Spurt)

Fase transisi terjadi ketika arwana melewati ukuran 25 cm dan mendekati 35 cm. Ini adalah periode pertumbuhan paling eksplosif, dan akuarium harus disiapkan untuk menampung pertambahan ukuran yang signifikan.

1. Kebutuhan Ruang yang Mendesak

Begitu ikan mencapai 30 cm, segera pindahkan ke akuarium yang lebih besar (500 liter ke atas). Keterlambatan akan menyebabkan tekanan psikologis dan fisik. Ruang yang sempit membatasi pergerakan sisik, berpotensi menghambat pertumbuhan pigmen, dan menyebabkan punggung ikan menjadi bengkok (hunchback syndrome).

2. Penyesuaian Diet untuk Ukuran Baru

Saat arwana tumbuh, ukuran pakan harus ditingkatkan, dan frekuensi pemberian pakan dapat dikurangi. Pada ukuran 30 cm+, pemberian pakan 1-2 kali sehari sudah cukup. Pakan yang lebih besar (misalnya: udang utuh, potongan ikan) dapat diberikan. Peningkatan ukuran pakan juga membantu menjaga nafsu makan dan memuaskan naluri predator mereka.

3. Konsolidasi Warna (Warna Arwana Asia)

Pada fase remaja, fokus mulai bergeser dari sekadar pertumbuhan fisik menjadi konsolidasi warna. Intensitas pencahayaan mungkin perlu ditingkatkan, dan diet karotenoid (pada Arwana Merah) harus dipertahankan secara ketat untuk memastikan warna sisik naik secara maksimal.

IX. Mendalami Aspek Biokimia Air (Detail Ekstra)

Untuk memastikan stabilitas total, pemelihara arwana kecil harus memahami detail biokimia yang sering diabaikan, terutama yang berkaitan dengan kesadahan air dan mineral.

1. Kesadahan Air (GH dan KH)

Kesadahan umum (GH) mengukur kandungan mineral seperti Kalsium dan Magnesium, yang penting untuk kesehatan tulang dan sisik arwana. Kesadahan karbonat (KH) adalah buffer yang mencegah perubahan pH mendadak. Pada umumnya, arwana kecil menyukai air yang lunak (GH rendah), tetapi KH harus dijaga agar cukup stabil untuk menghindari pH crash. Idealnya, KH dijaga di atas 4 dKH.

Peran Kalsium dan Mineral

Kalsium sangat penting. Jika Anda menggunakan air RO (Reverse Osmosis) yang bebas mineral, Anda harus menambahkan kembali mineral esensial (remineralisasi) sebelum digunakan. Kekurangan Kalsium pada fase juvenile akan menyebabkan sirip rapuh dan pertumbuhan tulang yang buruk.

2. Mengelola Zat Organik Terlarut (DOCs)

Zat Organik Terlarut (Dissolved Organic Compounds - DOCs) adalah produk sampingan dari kotoran dan pakan yang membusuk. DOCs membuat air terlihat kuning, menurunkan pH, dan menghambat efisiensi insang ikan. Penggantian air rutin adalah cara terbaik untuk mengelola DOCs. Selain itu, penggunaan filter kimia seperti Purigen dapat sangat efektif dalam menghilangkan DOCs tanpa mempengaruhi pH atau KH secara signifikan.

3. Respon Terhadap Air Berwarna Coklat (Tannins)

Beberapa pemelihara arwana, terutama untuk spesies Asia, sengaja menambahkan ekstrak daun ketapang (Indian Almond Leaves) untuk menghasilkan air yang sedikit berwarna cokelat (Tannins). Tannins memiliki efek antiseptik ringan, mengurangi stres, dan meniru habitat alami arwana (black water). Ini sangat bermanfaat untuk arwana kecil karena menenangkan dan membantu penyembuhan sirip yang robek.

X. Protokol Keamanan dan Pengawasan Rutin

Perawatan arwana kecil menuntut pengawasan harian. Kebiasaan pengawasan yang baik dapat mendeteksi masalah jauh sebelum menjadi kritis.

1. Pengamatan Nafsu Makan Harian

Penolakan terhadap pakan adalah indikasi pertama bahwa ada sesuatu yang salah, baik itu penyakit, stres, atau kualitas air yang memburuk. Jika arwana kecil menolak pakan, segera uji air dan periksa apakah ada gejala fisik lain.

2. Pemeriksaan Sisik dan Sirip

Setiap hari, periksa sisik dari adanya sisik terangkat (pinecone appearance—indikasi Dropsy), goresan, atau tepi sirip yang robek. Perhatikan juga perilaku insang; bernapas terlalu cepat (gasping) adalah tanda kekurangan oksigen atau keracunan amonia/nitrit.

3. Pencegahan Kebiasaan Buruk

a. Perilaku Skittish (Gelisah/Terkejut)

Arwana kecil sering kali sangat pemalu. Jika ikan terus-menerus bersembunyi atau menunjukkan perilaku gelisah, coba redupkan pencahayaan atau tambahkan benda apung (floating plants) untuk memberikan rasa aman. Ikan yang terlalu gelisah rentan melompat.

b. Dropsy (Busung Air)

Meskipun lebih jarang, dropsy dapat menyerang juvenile akibat infeksi ginjal internal atau bakteri sistemik. Gejalanya adalah perut bengkak dan sisik berdiri seperti buah pinus. Pengobatan sangat sulit; pencegahan melalui air bersih adalah satu-satunya solusi nyata.

Memelihara arwana kecil adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan dedikasi, tetapi imbalannya adalah menyaksikan ikan yang indah ini bertumbuh dari ukuran kecil yang rentan menjadi raksasa akuatik yang agung. Konsistensi dalam menjaga kualitas air, diet yang seimbang, dan lingkungan yang bebas stres adalah tiga pilar utama yang akan menjamin kesuksesan Anda dalam membesarkan Raja Akuarium.

Simbol Pengawasan dan Detail

Detail dan pengawasan rutin menentukan kesehatan jangka panjang arwana.

Dedikasi terhadap detail terkecil, seperti suhu air yang stabil, kadar pH yang konsisten, dan penyediaan pakan yang kaya nutrisi, akan membedakan antara ikan yang hanya bertahan hidup dan ikan yang mencapai potensi keindahan maksimalnya. Ingatlah bahwa fase arwana kecil adalah cetak biru untuk masa depan mereka. Jaga dengan baik, dan hasilnya akan sebanding dengan upaya yang Anda curahkan.

🏠 Homepage