Benjolan di Leher karena Amandel: Penyebab & Penanganan

Ilustrasi Benjolan pada Area Leher Benjolan

Munculnya benjolan di area leher seringkali menimbulkan kekhawatiran. Salah satu penyebab paling umum dari pembengkakan di area ini adalah adanya masalah pada amandel (tonsil). Amandel adalah dua gumpalan jaringan berbentuk oval yang terletak di bagian belakang tenggorokan, berfungsi sebagai garda pertahanan pertama tubuh melawan kuman yang masuk melalui mulut dan hidung. Ketika amandel terinfeksi atau meradang, hal ini dapat memicu respons sistem kekebalan yang terlihat sebagai pembengkakan, baik pada amandel itu sendiri maupun pada kelenjar getah bening (limpa) di sekitar leher.

Mengapa Amandel Menyebabkan Benjolan di Leher?

Benjolan yang terasa di leher saat amandel meradang sebenarnya bukan benjolan pada amandel itu sendiri, melainkan pembengkakan pada kelenjar getah bening servikal. Kelenjar getah bening bertindak seperti filter. Ketika infeksi bakteri atau virus menyerang amandel (kondisi yang dikenal sebagai tonsilitis), kuman-kuman tersebut akan ditangkap oleh kelenjar getah bening terdekat. Sebagai respons, kelenjar ini akan membesar dan menjadi lebih padat untuk memproduksi lebih banyak sel darah putih guna melawan infeksi. Pembesaran inilah yang kita rasakan sebagai benjolan yang nyeri saat disentuh.

Infeksi yang paling sering menyebabkan kondisi ini adalah virus seperti pilek atau flu, namun infeksi bakteri, terutama streptokokus (penyebab radang tenggorokan atau Strep Throat), juga merupakan pemicu utama.

Gejala Penyerta Tonsilitis dan Pembengkakan Kelenjar

Jika benjolan di leher disebabkan oleh amandel yang meradang, biasanya akan disertai dengan serangkaian gejala lain yang mengindikasikan adanya infeksi aktif. Mengenali gejala penyerta ini penting untuk menentukan penanganan yang tepat.

Kapan Benjolan Perlu Diwaspadai Lebih Lanjut?

Meskipun sebagian besar benjolan yang disebabkan oleh infeksi amandel akan mereda seiring dengan pemulihan penyakit, ada beberapa situasi di mana pemeriksaan medis lebih lanjut sangat dianjurkan. Jika pembengkakan tidak kunjung hilang setelah beberapa minggu, atau jika muncul gejala lain yang mengkhawatirkan, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter.

Penyebab pembengkakan kelenjar getah bening tidak selalu terbatas pada infeksi amandel ringan. Kondisi yang lebih serius seperti mononukleosis (disebabkan oleh virus Epstein-Barr), abses peritonsilar (kantung nanah di sekitar amandel), atau dalam kasus yang sangat jarang, keganasan (kanker), juga dapat bermanifestasi sebagai benjolan di leher. Benjolan akibat kondisi serius biasanya tidak terasa nyeri, ukurannya terus membesar, dan tidak hilang setelah infeksi amandel sembuh.

Penanganan Benjolan Akibat Amandel

Penanganan utama fokus pada penyembuhan infeksi amandel yang mendasarinya. Jika penyebabnya adalah virus, pengobatan bersifat suportif untuk meredakan gejala. Jika disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik.

Sementara menunggu kesembuhan, beberapa langkah perawatan mandiri dapat membantu meredakan ketidaknyamanan benjolan dan radang tenggorokan:

  1. Istirahat Cukup: Membantu sistem imun bekerja lebih efektif.
  2. Cairan Hangat: Minum banyak air putih, teh hangat dengan madu, atau kaldu untuk menjaga tenggorokan tetap lembap.
  3. Obat Pereda Nyeri: Mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri tenggorokan dan nyeri pada benjolan.
  4. Berkumur Air Garam: Larutan air garam hangat dapat membantu mengurangi peradangan di tenggorokan.

Dalam kasus tonsilitis kronis yang sering kambuh atau menyebabkan komplikasi, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur pengangkatan amandel (tonsilektomi) sebagai solusi jangka panjang. Keputusan ini selalu didasarkan pada evaluasi menyeluruh kondisi kesehatan pasien. Selalu ikuti saran profesional medis untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

🏠 Homepage