Ilustrasi representatif dari area tenggorokan.
Munculnya benjolan kecil-kecil di area tenggorokan seringkali menjadi perhatian banyak orang. Meskipun seringkali tidak berbahaya dan bersifat sementara, kondisi ini tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani. Memahami apa yang menyebabkan munculnya benjolan ini adalah langkah pertama untuk menentukan penanganan yang tepat.
Tenggorokan adalah area yang kompleks, melibatkan faring, laring, dan tonsil (amandel). Benjolan kecil yang terasa saat menelan atau saat meraba leher bisa berasal dari berbagai sumber.
Ini adalah penyebab paling umum. Kelenjar getah bening berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh dan bertugas menyaring infeksi. Ketika tubuh melawan infeksi, kelenjar ini bisa membengkak. Benjolan akibat kelenjar getah bening biasanya lunak, mudah digerakkan, dan mungkin terasa nyeri saat disentuh.
Amandel yang meradang atau terinfeksi bisa menyebabkan benjolan kecil. Dalam kasus tonsilitis kronis, atau bahkan adanya batu amandel (tonsilolith), bintik-bintik putih atau benjolan kecil bisa terlihat atau terasa di area tersebut. Batu amandel adalah timbunan kalsium dan sisa makanan yang mengeras.
Kista adalah kantung berisi cairan yang bisa terbentuk di jaringan lunak tenggorokan. Nodul (benjolan padat) juga bisa terbentuk, meskipun ini cenderung lebih jarang terjadi pada area yang terlihat langsung di tenggorokan bagian dalam. Jika benjolan terasa keras dan tidak sakit, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan.
Asam lambung yang naik ke kerongkongan (refluks) dapat mengiritasi lapisan tenggorokan. Iritasi kronis ini terkadang memicu pembengkakan jaringan yang bisa dirasakan sebagai benjolan kecil atau rasa mengganjal (globus sensation).
Meskipun jarang, benjolan juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan jinak (seperti lipoma) atau, dalam kasus yang sangat jarang, lesi prakanker atau kanker. Inilah sebabnya mengapa pemeriksaan profesional sangat penting jika benjolan bertahan lama.
Sebagian besar benjolan kecil yang muncul akibat infeksi ringan akan hilang dalam beberapa hari hingga dua minggu setelah infeksi teratasi. Namun, ada beberapa gejala peringatan yang menunjukkan Anda perlu segera berkonsultasi dengan profesional medis:
Dokter mungkin akan melakukan palpasi (meraba) area leher, melihat langsung menggunakan laringoskop, atau merekomendasikan tes darah atau biopsi jika dicurigai adanya kondisi serius. Penanganan akan disesuaikan dengan penyebab utamanya, mulai dari antibiotik untuk infeksi bakteri, hingga penanganan GERD, atau prosedur minor untuk menghilangkan kista.