Penyakit amandel, atau tonsilitis, adalah peradangan pada amandel (tonsil) yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini sangat umum terjadi, terutama pada anak-anak, namun juga dapat menyerang orang dewasa. Gejala utamanya meliputi sakit tenggorokan parah, kesulitan menelan, demam, dan terkadang timbulnya bintik putih atau nanah pada amandel. Pengobatan yang tepat sangat bergantung pada penyebab infeksi (virus atau bakteri).
1. Pengobatan Rumahan untuk Tonsilitis Ringan
Jika amandel disebabkan oleh infeksi virus atau peradangan ringan, penanganan awal di rumah seringkali sudah cukup efektif untuk meredakan gejala sambil menunggu sistem kekebalan tubuh bekerja.
Istirahat yang Cukup
Istirahat adalah kunci utama. Tubuh membutuhkan energi ekstra untuk melawan infeksi. Kurangi aktivitas fisik berat dan pastikan tidur malam yang berkualitas.
Menjaga Hidrasi Tubuh
Minum banyak cairan sangat penting. Cairan membantu menjaga tenggorokan tetap lembap, mengurangi rasa sakit saat menelan, dan mencegah dehidrasi akibat demam.
- Air putih hangat.
- Teh herbal (seperti chamomile) dengan sedikit madu.
- Kaldu hangat (sup ayam atau sayuran).
- Hindari minuman yang terlalu asam atau dingin yang dapat mengiritasi tenggorokan.
Berkumur Air Garam
Ini adalah salah satu metode klasik yang sangat efektif. Air garam berfungsi sebagai antiseptik ringan yang dapat mengurangi pembengkakan dan membersihkan area tenggorokan.
Cara Melakukannya: Larutkan setengah sendok teh garam dapur dalam segelas air hangat. Gunakan untuk berkumur selama 30 detik, lalu buang. Ulangi beberapa kali sehari.
Mengonsumsi Makanan Lunak
Saat menelan terasa sakit, pilih makanan yang mudah dicerna dan tidak melukai tenggorokan, seperti bubur, es krim (dalam jumlah sedang), atau buah-buahan yang dihaluskan.
2. Kapan Harus Menggunakan Obat-obatan Medis?
Jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari pengobatan rumahan, atau jika dicurigai penyebabnya adalah bakteri, konsultasi dengan dokter sangat diperlukan. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan menentukan langkah medis lanjutan.
Antibiotik (Khusus Infeksi Bakteri)
Jika dokter mendiagnosis tonsilitis disebabkan oleh bakteri (seringkali Streptococcus), antibiotik akan diresepkan. Penting sekali untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diberikan, meskipun gejala sudah membaik dalam beberapa hari. Menghentikan antibiotik terlalu cepat dapat menyebabkan kekambuhan dan resistensi obat.
Obat Pereda Nyeri dan Anti-inflamasi
Untuk meredakan demam dan nyeri tenggorokan, dokter mungkin merekomendasikan obat bebas seperti parasetamol (acetaminophen) atau ibuprofen. Obat-obatan ini membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit saat makan atau minum.
3. Prosedur Medis Lanjutan: Tonsilektomi
Tonsilektomi (operasi pengangkatan amandel) bukan merupakan pengobatan lini pertama. Prosedur ini biasanya dipertimbangkan jika seseorang mengalami komplikasi serius atau tonsilitis kronis yang berulang.
Indikasi Operasi
Operasi pengangkatan amandel umumnya disarankan jika:
- Tonsilitis bakteri terjadi sangat sering (misalnya, 7 kali dalam setahun terakhir, 5 kali per tahun selama dua tahun terakhir).
- Amandel menyebabkan obstruksi parah, seperti sleep apnea obstruktif (henti napas saat tidur) atau kesulitan bernapas serius.
- Timbul komplikasi seperti abses peritonsil.
Keputusan untuk melakukan tonsilektomi harus didiskusikan secara mendalam dengan dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) mengenai manfaat dan risiko prosedur tersebut.
Pencegahan Agar Amandel Tidak Kambuh
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah sederhana dapat membantu mengurangi risiko peradangan amandel:
- Sering Cuci Tangan: Menghindari penyebaran kuman penyebab infeksi.
- Hindari Kontak Dekat: Jauhi orang yang sedang sakit menular.
- Jaga Kebersihan Lingkungan: Hindari asap rokok dan polusi udara yang dapat mengiritasi tenggorokan.
- Tingkatkan Imunitas: Konsumsi makanan bergizi seimbang dan kelola stres dengan baik.