Oase Perjalanan Modern Nusantara
Perjalanan darat, khususnya melintasi pulau-pulau besar di Nusantara, seringkali merupakan sebuah epik yang menuntut ketahanan dan kesabaran. Jauh dari sekadar jarak tempuh, perjalanan adalah akumulasi dari pengalaman, tantangan, dan kebutuhan mendasar akan jeda yang berkualitas. Dalam konteks inilah Kartika Sari Rest Area hadir, bukan sebagai tempat berhenti biasa, melainkan sebagai sebuah destinasi peristirahatan holistik yang mendefinisikan ulang standar kenyamanan dan pelayanan di jalur tol Indonesia.
Kartika Sari bukan sekadar menyajikan fasilitas dasar; ia menawarkan sebuah ekosistem mikro yang dirancang untuk memulihkan energi fisik dan mental para pelancong. Dari arsitektur yang memadukan modernitas dengan sentuhan tradisi lokal yang kental, hingga manajemen lalu lintas yang memastikan kelancaran pergerakan kendaraan besar maupun kecil, setiap detail telah dipikirkan matang-matang. Konsep utama yang diusung adalah 'Oase Perjalanan', sebuah tempat di mana hiruk pikuk jalan raya mereda, digantikan oleh ketenangan dan aroma masakan khas daerah yang menggoda.
Visi pendirian Kartika Sari adalah mengatasi kelelahan perjalanan yang kerap menjadi penyebab utama kecelakaan. Dengan menyediakan fasilitas yang benar-benar memadai—mulai dari ruang istirahat yang senyap, area bermain anak yang aman, hingga sentra kuliner yang menawarkan keragaman cita rasa Indonesia—rest area ini bertujuan menjadi penyeimbang vital dalam setiap rute panjang. Lokasinya strategis, dirancang untuk menjadi titik pertemuan ideal bagi pelancong dari berbagai arah, menjadikannya 'jantung' logistik dan rekreasi jalur tol tersebut.
Ilustrasi Gerbang Utama Kartika Sari: Simbol sambutan dan kenyamanan.
Pengembangan Kartika Sari Rest Area didasarkan pada empat pilar filosofis: kearifan lokal, keberlanjutan, aksesibilitas universal, dan pengalaman sensorik. Arsitektur yang diterapkan menggunakan material alami—batu alam, kayu yang direklamasi, dan atap bernuansa tropis—untuk menciptakan suasana yang teduh dan sejuk. Penempatan bangunan sengaja dibuat menyebar (cluster concept) sehingga tidak menciptakan satu titik kepadatan, melainkan beberapa 'distrik' fungsional yang mudah dijangkau.
Jalur pejalan kaki dirancang lebar dan bebas hambatan (universal design), memastikan pengguna kursi roda, keluarga dengan kereta dorong, hingga pengemudi truk yang kelelahan dapat bergerak dengan mudah dan aman. Integrasi antara area parkir, toilet, dan fasilitas ibadah diatur sedekat mungkin untuk efisiensi waktu istirahat. Bahkan, sistem pencahayaan pada malam hari disesuaikan agar terang namun lembut, menggunakan lampu bersuhu hangat untuk menenangkan mata yang lelah akibat sorotan lampu kendaraan.
Tata ruang Kartika Sari juga mempertimbangkan aspek psikologis. Area istirahat umum ditempatkan dekat dengan taman air dan elemen suara alami, seperti gemericik air atau musik instrumental daerah yang menenangkan, bertujuan untuk menurunkan tingkat stres pengemudi setelah berjam-jam fokus di jalan raya. Ini bukan sekadar tempat singgah, melainkan sebuah 'terapi singkat' bagi tubuh dan pikiran.
Apabila Kartika Sari adalah oase, maka Sentra Kuliner Nusantaranya adalah sumber mata airnya. Area ini merupakan kompleks kuliner terbesar dan paling beragam yang pernah ada di rest area. Konsepnya adalah ‘Miniatur Indonesia di Meja Makan’, di mana pelancong dapat menemukan hidangan otentik dari Sabang hingga Merauke, disajikan dengan standar kebersihan dan kecepatan yang prima. Kompleks ini dibagi menjadi beberapa zona tematik, masing-masing menawarkan pengalaman bersantap yang unik dan memuaskan selera yang paling beragam sekalipun.
Zona ini dikhususkan bagi kekayaan rasa yang kaya rempah dan seafood. Fokusnya adalah pada hidangan dari Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Para koki di zona ini memastikan bahwa bahan baku—terutama ikan dan hasil laut—diperoleh segar dari pemasok lokal, menjaga otentisitas rasa. Suasana di zona ini dirancang lebih terbuka, dengan dekorasi yang menonjolkan motif tenun dan ukiran kayu dari Indonesia Timur.
Zona Tengah merupakan area paling ramai, berfokus pada hidangan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. Rasa yang mendominasi di sini adalah manis, gurih, dan santan yang lembut. Area ini didesain dengan gaya pendopo Jawa, dengan banyak tempat duduk lesehan dan meja komunal besar, ideal untuk rombongan keluarga atau bis pariwisata.
Meliputi hidangan dari Jawa Barat (Sunda), Sumatera, dan sebagian Betawi. Zona ini dikenal dengan rasa pedas yang mendominasi, masakan bersantan tebal, dan penggunaan bumbu rempah yang sangat kuat. Zona Barat juga menjadi pusat kopi, mengingat kekayaan biji kopi dari Mandailing, Gayo, hingga Toraja disajikan di sini.
Desain interiornya mencerminkan rumah gadang Minang dan saung Sunda, menggunakan bambu dan atap ijuk, memberikan kesan sejuk dan alami. Pengunjung dapat menikmati makanan di tepi kolam kecil atau di bawah pergola yang ditumbuhi tanaman rambat.
Di luar zona makan berat, terdapat Sentra Jajanan Pasar yang menawarkan makanan ringan dan pencuci mulut khas Indonesia. Ini adalah area ideal untuk mencari oleh-oleh instan atau sekadar mengganjal perut sebelum melanjutkan perjalanan.
Istirahat sejati membutuhkan lebih dari sekadar menghentikan laju kendaraan. Kartika Sari memahami bahwa pengemudi dan penumpang membutuhkan pemulihan total. Oleh karena itu, area istirahat di sini dirancang dengan mempertimbangkan ergonomi, privasi, dan ketenangan maksimal. Kompleks ini dijuluki 'Oasis Raga dan Jiwa'.
Ini adalah inovasi utama di Kartika Sari. Berbeda dengan tempat istirahat umum yang bising, area ini menyediakan kapsul-kapsul tidur individual atau bilik-bilik kecil (pods) yang kedap suara. Kapsul-kapsul ini dilengkapi dengan pencahayaan redup (menggunakan spektrum cahaya biru rendah untuk mendukung produksi melatonin), pendingin udara yang sunyi, dan stop kontak yang memadai.
Pengguna dapat menyewa kapsul ini per jam. Tujuannya adalah memastikan pengemudi yang sangat kelelahan mendapatkan siklus tidur singkat (power nap) yang efektif, idealnya 20-40 menit, tanpa terganggu suara dari luar. Kebersihan kasur dan ventilasi udara diatur dengan standar hotel bintang lima, menggunakan linen sekali pakai untuk setiap pergantian pengguna.
Berada di dekat toilet utama, Zona Refleksi adalah area terbuka yang menyediakan jalur batu refleksi (terapi injak batu) untuk melancarkan peredaran darah. Selain itu, disediakan kursi-kursi pijat otomatis berteknologi tinggi yang dapat digunakan dengan koin atau pembayaran digital. Fokus pijat ini adalah pada area punggung bawah, bahu, dan kaki, yang paling sering tegang setelah menyetir jarak jauh.
Bagi keluarga yang bepergian dengan anak-anak, Kartika Sari menyediakan Taman Gembira. Taman ini luas, dikelilingi pagar pengaman, dan lantainya dilapisi material karet yang lembut. Perangkat bermainnya tidak hanya berfokus pada fisik (perosotan, ayunan) tetapi juga edukatif, seperti panel interaktif yang mengajarkan tentang flora dan fauna lokal. Hal ini memungkinkan anak-anak melepaskan energi sambil belajar, memberikan waktu istirahat yang sesungguhnya bagi orang tua.
Desain area relaksasi yang mengutamakan ketenangan dan efisiensi istirahat singkat.
Masjid Raya Kartika Sari didesain sebagai landmark spiritual. Arsitekturnya modern minimalis namun tetap menghormati tradisi lokal, dengan menara yang ramping dan area wudu yang bersih dan luas. Kapasitas masjid mencapai ribuan jamaah, menjadikannya salah satu fasilitas ibadah terbesar di jalur tol. Pengaturan udara dan pencahayaan alami dimaksimalkan untuk menciptakan suasana khusyuk.
Di samping itu, disediakan juga musala-musala kecil (mini-musala) di dekat setiap cluster parkir untuk pengguna yang hanya ingin menunaikan salat sebentar tanpa harus berjalan jauh ke masjid utama.
Kartika Sari Rest Area didirikan dengan kesadaran penuh terhadap dampak lingkungan. Prinsip keberlanjutan tidak hanya diterapkan sebagai estetika, tetapi diintegrasikan dalam setiap operasional harian, mulai dari manajemen sampah hingga penggunaan energi terbarukan.
Semua air limbah, termasuk dari toilet dan dapur, diproses melalui sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tiga tahap sebelum dialirkan kembali atau digunakan untuk penyiraman taman. Rest area ini menghemat puluhan ribu liter air bersih setiap hari berkat teknologi daur ulang grey water.
Sistem pengelolaan sampah menggunakan teknologi pemilahan otomatis. Tersedia tempat sampah pintar yang memisahkan material organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) di setiap sudut. Sampah organik diolah menjadi kompos yang digunakan untuk menyuburkan taman rest area itu sendiri, menciptakan siklus tertutup yang efisien.
Atap-atap fasilitas utama Kartika Sari dipasangi panel surya (solar panels) yang mampu menutupi hingga 40% kebutuhan listrik di siang hari. Pencahayaan di area parkir dan jalan setapak menggunakan lampu LED hemat energi yang ditenagai oleh energi surya. Ini adalah langkah konkret menuju kemandirian energi dan mengurangi jejak karbon operasional rest area.
Area rest area dikelilingi oleh Sabuk Hijau (Green Buffer Zone) yang berfungsi sebagai penyaring polusi udara dan peredam kebisingan dari jalan tol. Zona ini ditanami ratusan jenis pohon endemik yang disesuaikan dengan ekosistem lokal. Keberadaan zona hijau yang masif ini tidak hanya berfungsi ekologis, tetapi juga estetika, memberikan kesan sejuk dan alami bagi pengunjung yang tiba.
Dedikasi terhadap keberlanjutan ini menjadikan Kartika Sari Rest Area sebagai percontohan bagi pengembangan fasilitas publik lainnya di Indonesia, membuktikan bahwa kenyamanan modern dapat berjalan beriringan dengan tanggung jawab lingkungan yang tinggi. Setiap pengunjung secara tidak langsung berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan melalui operasional ramah lingkungan yang diterapkan di seluruh kompleks.
Sebuah rest area yang efektif harus mampu melayani bukan hanya kendaraan pribadi, tetapi juga armada logistik berat. Kartika Sari Rest Area memisahkan secara tegas zona parkir dan layanan untuk kendaraan kecil (mobil dan motor) dan kendaraan besar (truk dan bus), memastikan keamanan dan kelancaran lalu lintas internal.
SPBT di Kartika Sari adalah fasilitas multi-energi yang menyediakan tidak hanya bensin dan solar, tetapi juga stasiun pengisian daya cepat (fast charging station) untuk mobil listrik. Area pengisian BBM truk dan bus dipisahkan di bagian belakang kompleks, meminimalkan antrean panjang yang mengganggu jalur masuk mobil pribadi. Terdapat juga layanan pengisian nitrogen dan pengecekan tekanan ban gratis.
Pemisahan zona layanan untuk kendaraan kecil dan besar meningkatkan efisiensi dan keamanan.
Supir truk yang menjalani rute jauh memiliki kebutuhan istirahat yang sangat spesifik. Area parkir truk Kartika Sari sangat luas, dengan pengawasan 24 jam. Selain itu, disediakan fasilitas khusus supir, yang mencakup:
Apabila terjadi masalah teknis ringan, Kartika Sari menyediakan bengkel mini yang bekerja sama dengan berbagai merek otomotif terkemuka. Layanan ini mencakup ganti oli cepat, perbaikan ban, pemeriksaan mesin sederhana, dan penjualan suku cadang dasar. Konsepnya adalah 'perbaikan dalam 30 menit' sehingga perjalanan tidak tertunda terlalu lama.
Nama 'Kartika Sari' secara historis identik dengan oleh-oleh premium, khususnya di Jawa Barat. Di rest area ini, identitas tersebut diangkat ke level berikutnya, menjadi pusat ritel yang menawarkan produk-produk unggulan dari seluruh Indonesia, dikemas secara modern dan higienis.
Area ini didesain sebagai galeri, bukan sekadar toko. Setiap provinsi diwakili oleh rak dan display khusus. Pengunjung tidak hanya membeli, tetapi juga belajar mengenai asal-usul produk. Fokus utama tentu saja pada produk makanan yang mudah dibawa, seperti:
Untuk menghindari kepadatan, Kartika Sari menerapkan sistem pemesanan oleh-oleh digital. Pelancong dapat memesan produk melalui aplikasi saat mereka mendekati rest area, dan mengambilnya di loker khusus atau di ‘Drive-Thru Oleh-Oleh’ tanpa perlu masuk ke dalam toko. Ini sangat membantu bagi mereka yang terburu-buru namun tetap ingin membawa buah tangan berkualitas.
Kartika Sari Rest Area tidak pernah tidur. Pengalaman berkunjung di malam hari menawarkan suasana yang jauh berbeda dari hiruk pikuk siang hari. Suasana malam di rest area ini dirancang untuk memberikan ketenangan, keamanan, dan kehangatan yang mendalam bagi para musafir yang terus berjalan di bawah rembulan.
Saat matahari terbenam, sistem pencahayaan otomatis mengambil alih. Kartika Sari menggunakan strategi pencahayaan berlapis. Lampu-lampu utama di area parkir tetap terang dan putih demi keamanan, namun area pejalan kaki, taman, dan fasad bangunan disinari oleh lampu berwarna kuning hangat. Efeknya adalah menciptakan ilusi ‘rumah singgah’ yang nyaman, mengurangi ketegangan visual yang ditimbulkan oleh lampu kendaraan di jalan tol.
Di Sentra Kuliner, cahaya dipusatkan pada meja makan dan sajian, membuat makanan terlihat lebih menggugah selera. Di zona istirahat, pencahayaan disetel sangat redup dan biru-rendah, mendukung transisi tubuh menuju fase relaksasi dan tidur.
Malam hari adalah waktu puncak bagi truk logistik dan perjalanan bisnis yang menghindari kemacetan siang. Meskipun ramai, Kartika Sari menjamin ketenangan. Area parkir truk dilengkapi dengan pengawas berjalan kaki yang memastikan tidak ada aktivitas bising di dekat zona tidur supir. Pos keamanan berpatroli secara intensif, dan semua area vital, termasuk toilet dan ATM, berada di bawah pengawasan kamera CCTV berteknologi tinggi.
Pada pukul 20.00 hingga 04.00, sebagian Sentra Kuliner bertransformasi menjadi 'Night Market' dengan fokus pada makanan yang ideal dinikmati di malam hari dan di cuaca dingin. Vendor-vendor ini menyediakan:
Night Market ini memastikan bahwa pelancong yang baru tiba menjelang subuh pun tetap mendapatkan akses makanan berkualitas tinggi dan panas, bukan sekadar makanan cepat saji yang telah dingin.
Kehadiran fasilitas 24 jam yang berfungsi penuh, bukan sekadar buka, adalah bukti komitmen Kartika Sari untuk menjadi penopang utama perjalanan darat di Indonesia, kapan pun waktu singgahnya.
Faktor yang paling sering dikeluhkan di rest area adalah kebersihan, terutama toilet dan kamar mandi. Kartika Sari Rest Area menempatkan kebersihan di atas segalanya, menjadikannya standar operasional tertinggi yang membedakannya dari fasilitas serupa.
Area toilet umum di Kartika Sari didesain dengan sirkulasi udara yang sangat baik dan menggunakan keramik anti-slip kelas premium. Fasilitas ini dijaga oleh tim kebersihan yang bekerja non-stop 24 jam dengan sistem pembersihan terjadwal setiap 15 menit. Setiap toilet dilengkapi dengan bidet, sabun anti-bakteri, dan tisu kering berkualitas tinggi.
Yang paling penting, Kartika Sari menyediakan zona toilet anak dan toilet keluarga yang dilengkapi dengan meja ganti popok (di sterilkan setiap jam) dan toilet ukuran kecil. Ini menunjukkan perhatian mendalam terhadap kebutuhan spesifik setiap kelompok pengguna.
Staf pelayanan Kartika Sari, mulai dari petugas parkir, kasir, hingga petugas kebersihan, menjalani pelatihan intensif yang berfokus pada keramahan (hospitality) dan responsivitas. Mereka dilatih untuk tidak hanya melayani, tetapi juga memberikan informasi yang akurat mengenai rute perjalanan selanjutnya atau rekomendasi kuliner. Setiap karyawan dianggap sebagai duta perjalanan yang siap membantu musafir dengan senyum dan sikap profesional.
Sistem pengaduan pengunjung sangat cepat. Setiap kritik atau saran yang disampaikan melalui kotak saran digital segera direspons oleh manajer layanan dalam waktu kurang dari 10 menit, memastikan masalah apa pun segera terselesaikan saat pengunjung masih berada di lokasi.
Keamanan adalah fondasi kenyamanan. Kartika Sari menerapkan sistem keamanan berlapis:
Integritas keamanan ini memberikan rasa tenteram bagi para pelancong, memungkinkan mereka untuk beristirahat total tanpa perlu khawatir akan barang bawaan atau keselamatan kendaraan mereka.
Keunggulan Kartika Sari terletak pada detil-detil kecil yang sering terabaikan di tempat peristirahatan lain. Detil-detil inilah yang mengubah perjalanan biasa menjadi pengalaman yang berkesan.
Di setiap area istirahat, disediakan loker pengisian daya ponsel yang aman. Pengunjung dapat meninggalkan ponsel mereka untuk diisi daya dan menguncinya, memungkinkan mereka untuk beribadah atau makan tanpa perlu waspada terus-menerus. Selain itu, terdapat stasiun pengisian daya portabel (power bank rental) yang mudah digunakan.
Area publik dirancang dengan bahan penyerap suara, seperti panel kayu berpori dan tanaman tebal, untuk meredam kebisingan dari lalu lintas tol. Di Sentra Kuliner, musik latar yang diputar diatur pada volume rendah dan seringkali berupa musik instrumental tradisional, menciptakan suasana yang menenangkan tanpa mengganggu percakapan.
Mengingat Kartika Sari sering dikunjungi wisatawan asing yang menggunakan layanan tur darat, Pusat Informasi dioperasikan oleh staf yang fasih berbahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang. Mereka menyediakan peta kompleks rest area, informasi cuaca real-time, dan saran rute perjalanan.
Bagi pelancong yang membawa hewan peliharaan, disediakan 'Pet Stop' terpisah. Area ini sepenuhnya berpagar, dilengkapi dengan mangkuk air bersih, dan rumput sintetis khusus yang mudah dibersihkan. Ini memastikan hewan peliharaan dapat meregangkan kaki dan buang air dengan aman, sementara pemilik dapat beristirahat tanpa khawatir.
Kartika Sari mengakui pentingnya transportasi online dalam ekosistem perjalanan modern. Disediakan titik jemput dan tunggu yang spesifik dan nyaman bagi driver taksi atau ojek online, memisahkan mereka dari keramaian mobil pribadi dan memastikan transaksi pick-up dan drop-off berjalan lancar dan aman.
Semua inovasi kecil ini, mulai dari pencahayaan hingga loker ponsel, dikumpulkan menjadi satu pengalaman yang kohesif, mendefinisikan Kartika Sari Rest Area sebagai institusi pelayanan perjalanan yang berorientasi pada masa depan.
Aspek kenyamanan di Kartika Sari melampaui fisik semata; ia menyentuh ranah emosional dan visual. Desain interior yang didominasi oleh warna-warna netral bumi—terakota, krem, dan coklat tua—dikombinasikan dengan sentuhan warna cerah dari kerajinan lokal, menciptakan palet yang menenangkan mata yang lelah akibat melihat beton dan aspal jalanan secara terus-menerus. Material kayu yang ekspos di area plafon dan dinding memberikan sensasi kehangatan, kontras dengan struktur baja yang dingin. Penggunaan tanaman indoor tropis yang diletakkan secara strategis berfungsi sebagai pembersih udara alami sekaligus pembawa elemen kehidupan ke dalam ruang-ruang komersial.
Di koridor-koridor panjang menuju fasilitas utama, terdapat instalasi seni temporer yang bertema perjalanan dan kearifan lokal. Instalasi ini berfungsi sebagai 'distraksi positif', memaksa pengunjung untuk sejenak mengalihkan fokus dari kelelahan perjalanan dan menikmati estetika lingkungan sekitar. Ini adalah bagian dari strategi desain untuk memutus siklus stres perjalanan.
Meskipun terdapat ratusan orang dan puluhan kendaraan yang beroperasi bersamaan, Kartika Sari berhasil menjaga tingkat kebisingan di bawah rata-rata rest area. Ini dicapai melalui penggunaan panel akustik tersembunyi di langit-langit Sentra Kuliner, serta penempatan taman air mancur di area transisi. Suara gemericik air secara ilmiah terbukti mampu menutupi (masking) kebisingan frekuensi tinggi (seperti klakson atau teriakan), menggantikannya dengan suara alam yang lebih menenangkan. Area yang benar-benar membutuhkan kesunyian, seperti Silent Resting Pods, menggunakan konstruksi dinding ganda dan sistem kedap udara, menawarkan isolasi akustik hampir sempurna.
Kartika Sari telah mengintegrasikan layanannya dengan aplikasi navigasi dan perjalanan terkemuka. Pengemudi dapat melihat secara real-time status kepadatan parkir, antrian di SPBT, hingga ketersediaan kamar di Silent Resting Pods sebelum mereka tiba. Ini memungkinkan pelancong merencanakan jeda mereka dengan presisi, mengurangi frustrasi akibat ketidakpastian. Layanan digital ini juga mencakup pembayaran nirsentuh (contactless payment) di hampir semua vendor, mempercepat transaksi dan mengurangi kontak fisik, aspek yang sangat penting dalam standar higienitas modern.
Bahkan, aplikasi Kartika Sari menyediakan rekomendasi kuliner yang dipersonalisasi berdasarkan riwayat kunjungan dan preferensi pengguna, mengubah pengalaman bersantap di rest area menjadi pengalaman yang terasa privat dan terukur.
Bus pariwisata seringkali membawa rombongan besar dengan kebutuhan koordinasi yang kompleks. Kartika Sari menyediakan zona parkir khusus bus yang terpisah, lengkap dengan pos koordinasi sopir/kondektur. Di area ini, tersedia informasi terpusat mengenai waktu shalat, pengumuman rombongan, dan bahkan layanan pembersihan toilet bus cepat (vacuuming) saat penumpang sedang beristirahat. Penumpang bus juga diberikan jalur akses khusus ke Sentra Kuliner untuk meminimalkan antrian panjang.
Kartika Sari Rest Area telah berhasil melampaui fungsi dasarnya sebagai tempat persinggahan. Ia bertransformasi menjadi sebuah model infrastruktur perjalanan masa depan, yang menggabungkan efisiensi, kebersihan, keberlanjutan, dan kekayaan budaya Nusantara. Setiap elemen, dari bumbu otentik di Zona Kuliner Sumatera hingga material alami di Ruang Istirahat Senyap, disusun untuk melayani satu tujuan utama: mengembalikan kualitas hidup para pelancong.
Dalam skala yang lebih luas, Kartika Sari adalah pengakuan bahwa perjalanan yang panjang tidak harus melelahkan, melainkan dapat diperkaya oleh momen-momen jeda yang berkualitas. Ini adalah tempat di mana pengemudi mendapatkan istirahat yang sesungguhnya, keluarga mendapatkan waktu untuk bersantai, dan para musafir dapat merasakan keragaman cita rasa Indonesia dalam satu atap yang nyaman.
Kehadiran Kartika Sari menegaskan bahwa infrastruktur publik dapat dan harus bersifat inklusif, inovatif, dan berakar kuat pada nilai-nilai lokal. Ini adalah permata di tengah jalur tol, sebuah oase modern yang siap menyambut setiap kendaraan yang melintas. Ketika Anda merencanakan perjalanan darat berikutnya, pastikan Kartika Sari Rest Area masuk dalam daftar wajib singgah Anda. Rasakan sendiri perbedaan yang ditawarkan oleh standar pelayanan tertinggi di Nusantara.