Rasa gatal pada wajah bisa sangat mengganggu. Kadang hanya ringan, namun terkadang bisa terasa intens dan membuat Anda tidak nyaman sepanjang hari. Gatal di wajah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari iritasi ringan hingga kondisi medis tertentu. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Lingkungan di sekitar kita dan kebiasaan sehari-hari memiliki peran besar dalam kesehatan kulit wajah. Beberapa faktor umum meliputi:
Bahan-bahan dalam kosmetik, sabun, pembersih wajah, tabir surya, atau pelembap bisa saja tidak cocok dengan kulit Anda. Parfum, pewarna, pengawet, atau alkohol dalam produk tersebut seringkali menjadi pemicu iritasi yang menyebabkan rasa gatal. Penggunaan produk baru yang terlalu banyak secara bersamaan juga bisa memicu reaksi.
Mirip dengan iritasi, alergi kontak terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat tertentu yang bersentuhan dengan kulit wajah. Zat ini bisa berasal dari produk perawatan, parfum, logam (pada perhiasan), lateks, atau bahkan tanaman tertentu. Rasa gatal biasanya muncul beberapa jam atau bahkan sehari setelah kontak.
Terlalu lama terpapar sinar matahari tanpa perlindungan yang memadai dapat menyebabkan kulit terbakar dan iritasi, yang seringkali disertai rasa gatal. Kondisi seperti sunburn atau photosensitivity (kepekaan terhadap cahaya) bisa membuat kulit wajah sangat rentan terhadap rasa gatal.
Udara yang sangat kering, baik karena cuaca dingin, pemanasan ruangan, maupun pendingin udara, dapat menghilangkan kelembapan alami kulit. Kulit yang kering cenderung lebih mudah iritasi dan terasa gatal. Sebaliknya, kelembapan yang terlalu tinggi juga bisa memicu pertumbuhan jamur atau bakteri tertentu yang menyebabkan gatal.
Hubungan antara pikiran dan tubuh memang kuat. Stres dan kecemasan dapat memicu pelepasan histamin, yaitu senyawa kimia yang berperan dalam reaksi alergi dan peradangan, sehingga dapat memperburuk atau bahkan menyebabkan rasa gatal pada kulit.
Selain faktor eksternal, beberapa kondisi medis juga dapat bermanifestasi sebagai rasa gatal di wajah:
Kondisi ini umum terjadi dan biasanya memengaruhi area yang kaya akan kelenjar minyak, seperti kulit kepala, alis, sisi hidung, dan belakang telinga. Dermatitis seboroik ditandai dengan kulit kemerahan, bersisik, dan gatal.
Rosacea adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan kemerahan pada wajah, pembuluh darah terlihat, benjolan mirip jerawat, dan terkadang rasa terbakar atau gatal. Gatal dapat menjadi gejala yang sangat mengganggu bagi penderita rosacea.
Meskipun lebih sering muncul di area lipatan tubuh, eksim juga bisa menyerang wajah, terutama pada bayi dan anak-anak. Kulit yang terkena eksim akan terasa kering, merah, meradang, dan sangat gatal.
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan pertumbuhan sel kulit yang cepat, membentuk bercak tebal, bersisik, dan kemerahan. Meskipun lebih umum di siku, lutut, atau kulit kepala, psoriasis juga bisa muncul di wajah dan menyebabkan gatal.
Infeksi seperti kurap (tinea faciei) atau impetigo yang disebabkan oleh bakteri bisa memicu peradangan dan rasa gatal pada kulit wajah.
Gigitan nyamuk, tungau, atau serangga kecil lainnya di area wajah bisa menyebabkan bengkak lokal dan rasa gatal yang signifikan.
Beberapa jenis obat, baik yang dikonsumsi secara oral maupun yang diaplikasikan secara topikal, dapat memiliki efek samping berupa ruam atau gatal di wajah.
Pertama dan terpenting, hindari menggaruk wajah Anda. Menggaruk hanya akan memperburuk iritasi, menyebabkan peradangan, bahkan luka, dan meningkatkan risiko infeksi.
Jika rasa gatal sangat mengganggu, tidak kunjung hilang, atau disertai gejala lain seperti ruam parah, bengkak, atau luka, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Dokter dapat membantu mendiagnosis penyebab pasti gatal di wajah Anda dan merekomendasikan pengobatan yang paling efektif, seperti krim antialergi, kortikosteroid, atau antibiotik jika diperlukan.