Surah An Nisa Ayat 119: Membongkar Janji Syaitan dan Melawan Tipu Dayanya
Dalam lautan ayat-ayat Al-Qur'an yang penuh hikmah, terdapat Surah An Nisa ayat 119 yang seringkali menjadi bahan renungan dan pertanyaan. Ayat ini membicarakan tentang janji-janji syaitan yang menyesatkan manusia dan bagaimana Allah SWT. berfirman tentang hal ini. Memahami makna mendalam di balik ayat ini sangat krusial bagi setiap Muslim agar dapat membentengi diri dari godaan dan tipu daya musuh Allah yang paling utama, yaitu syaitan.
Ayat 119 dari Surah An Nisa (wanita) ini berbunyi:
"Dan pasti akan kusuruh mereka (mengubah ciptaan Allah), sehingga benar-benar mereka memotong telinga binatang ternak, dan akan kuperintah mereka (mengubah ciptaan Allah), sehingga benar-benar mereka mengubah ciptaan Allah." (QS. An Nisa: 119)
Ayat ini merupakan pernyataan syaitan laknatullah kepada Allah SWT. Syaitan berjanji akan senantiasa berusaha menyesatkan manusia dan menjanjikan angan-angan kosong kepada mereka. Ia tidak hanya berhenti di situ, tetapi juga akan memerintahkan manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang menyalahi fitrah dan perintah Allah. Dua contoh konkret yang disebutkan adalah memotong telinga binatang ternak (yang merupakan praktik jahiliyah untuk persembahan berhala atau tanda kepemilikan tertentu) dan mengubah ciptaan Allah.
Tipu Daya Syaitan yang Tak Berujung
Pernyataan syaitan dalam ayat ini menunjukkan betapa gigihnya ia dalam menyesatkan manusia. Upayanya bersifat multi-dimensi:
Menyesatkan: Syaitan akan terus menerus menebar keraguan, memperindah kemaksiatan, dan membuat kebaikan terlihat buruk. Tujuannya adalah menjauhkan manusia dari jalan yang lurus.
Memberi Angan-Angan Kosong: Syaitan seringkali menjanjikan kesenangan duniawi yang sementara, kekayaan yang instan, atau kekuasaan tanpa usaha yang berarti, asalkan manusia mau menuruti kehendaknya. Janji-janji ini seringkali palsu dan hanya akan membawa penyesalan di kemudian hari.
Memerintah untuk Merusak: Puncak dari keinginannya adalah memerintahkan manusia untuk melakukan perbuatan yang merusak, baik secara fisik maupun moral. Memotong telinga binatang ternak adalah simbol dari praktik yang menyalahi syariat dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan agama.
Mengubah Ciptaan Allah: Ini adalah poin yang sangat penting. Mengubah ciptaan Allah bisa bermakna luas. Dalam konteks masa lalu, bisa jadi praktik mengubah tanda-tanda pada binatang ternak. Namun, dalam tafsir yang lebih modern, ini mencakup segala bentuk perubahan yang dilakukan manusia terhadap ciptaan Allah yang tidak sesuai dengan kodrat dan tujuan penciptaannya, seperti perubahan fisik yang ekstrim demi penampilan semata, atau perusakan lingkungan alam yang merupakan ciptaan Allah.
Konsekuensi Memilih Syaitan Sebagai Pelindung
Ayat ini ditutup dengan peringatan keras: "dan barangsiapa menjadikan syaitan pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia telah merugi dengan kerugian yang nyata." Frasa "merugi dengan kerugian yang nyata" menekankan betapa besar dan pasti kerugian yang akan dialami oleh orang-orang yang mengikuti jalan syaitan. Kerugian ini tidak hanya bersifat duniawi, namun juga kerugian abadi di akhirat. Memilih syaitan sebagai pelindung berarti menolak perlindungan Allah, menolak bimbingan-Nya, dan pada akhirnya menyerahkan nasib diri kepada makhluk yang telah bersumpah untuk menyesatkan manusia.
Bagaimana Menghadapi Tipu Daya Syaitan?
Mengetahui ancaman syaitan adalah langkah awal yang baik. Berikut adalah beberapa cara untuk membentengi diri:
Memperkuat Iman dan Tawakal: Inti dari pertahanan diri adalah keimanan yang kuat kepada Allah SWT. dan tawakal (berserah diri) sepenuhnya kepada-Nya.
Membaca Al-Qur'an dan Mempelajari Hadits: Kitab suci dan sunnah Rasulullah SAW. adalah petunjuk hidup yang akan membimbing kita menjauhi kesesatan.
Berzikir dan Berdoa: Zikir kepada Allah SWT. dapat menenangkan hati dan mengusir bisikan syaitan. Doa adalah senjata orang mukmin.
Menghindari Perbuatan Maksiat: Semakin dekat kita dengan maksiat, semakin mudah syaitan masuk ke dalam hati.
Bergaul dengan Orang-Orang Shaleh: Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh positif dan saling mengingatkan dalam kebaikan.
Mewaspadai Bisikan Hati: Syaitan bekerja melalui bisikan-bisikan yang menggoda. Belajarlah untuk membedakan bisikan yang baik dari bisikan yang buruk.
Surah An Nisa ayat 119 adalah pengingat abadi bahwa perjuangan melawan syaitan adalah perjuangan seumur hidup. Dengan memahami ayat ini, kita diharapkan semakin waspada, kuat dalam iman, dan senantiasa berlindung kepada Allah SWT. dari segala kejahatan syaitan yang terkutuk.
Semoga Allah SWT. senantiasa melindungi kita dari segala bentuk tipu daya syaitan dan menuntun kita ke jalan yang diridhai-Nya.