Ilustrasi: Simbol perjuangan dan kemenangan
Dalam lautan Al-Qur'an yang penuh dengan petunjuk Ilahi, terdapat ayat-ayat yang secara khusus mengangkat derajat amalan dan memberikan motivasi bagi umat Islam. Salah satu ayat tersebut adalah Surah An Nisa ayat 85. Ayat ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah ajakan yang mendalam untuk memahami esensi perjuangan di jalan Allah, serta pahala dan keberkahannya yang luar biasa.
Surah An Nisa, yang berarti "Wanita", merupakan surah keempat dalam susunan mushaf Al-Qur'an. Ayat 85 dalam surah ini menjadi sorotan penting karena membahas tentang posisi orang yang duduk (tidak ikut serta dalam pertempuran atau perjuangan) dibandingkan dengan orang yang berjihad (berjuang) di jalan Allah.
Ayat ini memiliki makna yang sangat luas, tidak terbatas hanya pada konteks peperangan fisik semata. Perjuangan di jalan Allah mencakup berbagai aspek kehidupan. Ketika ayat ini diturunkan, sebagian sahabat Nabi Muhammad SAW bertanya mengenai hukum bagi orang yang tidak ikut berjihad karena uzur, seperti sakit atau menjaga keluarga. Allah SWT menurunkan ayat ini sebagai jawaban yang tegas, memberikan gambaran tentang pentingnya kontribusi dalam kebaikan dan bahaya dari kontribusi dalam keburukan.
Kata kunci dalam ayat ini adalah "syafa'ah" (شفاعة), yang sering diterjemahkan sebagai pertolongan, rekomendasi, atau syafaat. Dalam konteks ayat ini, "syafa'ah hasanah" merujuk pada partisipasi aktif dalam kebaikan, termasuk berjihad di jalan Allah, baik dengan harta, jiwa, maupun tenaga. Hal ini mencakup upaya menegakkan kalimat Allah, membela kebenaran, dan memberikan manfaat bagi umat.
Sebaliknya, "syafa'ah sayyi'ah" adalah segala bentuk partisipasi atau dukungan yang mengarah pada keburukan, kemaksiatan, atau pelanggaran hukum Allah. Ini bisa berupa hasutan untuk berbuat dosa, dukungan terhadap kebatilan, atau bahkan diam diri ketika kebenaran terancam.
Ayat An Nisa ayat 85 menegaskan bahwa setiap orang yang memberikan kontribusi positif di jalan Allah akan mendapatkan bagian dari kebaikan tersebut. Ini adalah janji Ilahi yang tak ternilai harganya. Pahala dari perjuangan di jalan Allah tidak hanya terbatas pada imbalan di akhirat, tetapi juga keberkahan yang mungkin dirasakan di dunia ini. Keberkahan ini bisa berupa ketenangan jiwa, kekuatan dalam menghadapi cobaan, dan keberhasilan dalam usaha yang dilakukan.
Bahkan, sekadar niat baik untuk berjihad atau berkontribusi pada kebaikan, ketika terhalang oleh udzur syar'i, tetap akan dicatat sebagai amal saleh. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan bahwa orang yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak jadi melakukannya karena udzur, akan dicatat sebagai satu kebaikan penuh. Ini menunjukkan betapa Allah Maha Pengasih dan Maha Pemaham.
Di sisi lain, ayat ini juga memberikan peringatan keras. Siapa pun yang terlibat dalam keburukan, sekecil apa pun bentuknya, akan menanggung konsekuensinya. Ini bisa berupa dosa yang menumpuk, hilangnya keberkahan dalam hidup, dan siksa di akhirat. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk senantiasa berhati-hati dalam setiap perkataan dan perbuatannya, memastikan bahwa kontribusinya selalu mengarah pada kebaikan dan keridhaan Allah.
Surah An Nisa ayat 85 mengajarkan beberapa pelajaran berharga bagi umat Islam:
Memahami dan mengamalkan isi Surah An Nisa ayat 85 adalah langkah penting bagi setiap Muslim untuk meningkatkan kualitas spiritualitas dan kontribusinya kepada masyarakat dan agama. Jadikan ayat ini sebagai pengingat untuk senantiasa berjuang di jalan kebaikan, menjauhi segala bentuk keburukan, dan memohon pertolongan serta keridhaan Allah SWT.