Surah An Nisa Ayat 91: Konsekuensi Menjaga dan Melanggar Perjanjian

Amanah Perjanjian Tanggung Jawab Konsekuensi
Ilustrasi visual mengenai aspek-aspek yang dibahas dalam Surah An-Nisa ayat 91.

Dalam lautan ayat-ayat Al-Qur'an, terdapat mutiara-mutiara hikmah yang terus relevan sepanjang masa. Salah satunya adalah Surah An-Nisa ayat 91, sebuah ayat yang menekankan pentingnya menjaga perjanjian, kehati-hatian dalam berinteraksi, dan kesadaran akan konsekuensi dari setiap tindakan. Ayat ini tidak hanya relevan bagi umat Muslim, tetapi juga memberikan pelajaran universal tentang integritas, kepercayaan, dan hubungan antarmanusia dalam konteks yang lebih luas. Memahami kandungan ayat ini secara mendalam dapat membantu kita dalam menjalani kehidupan yang lebih bertanggung jawab dan penuh integritas.

Teks dan Terjemahan Surah An Nisa Ayat 91

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَىٰ إِلَيْكُمُ السَّلَامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ فَكُنْتُمْ أَنْتُمْ أَحَقَّ بِهَا وَتَبَيَّنُوا إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan perjalanan (syi'ar) di jalan Allah, maka telitilah (jangan terburu-buru mengambil kesimpulan); dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam kepadamu: 'Kamu bukan seorang mukmin' (lalu kamu membunuh atau merampas hartanya), karena kamu mencari keuntungan duniawi. Padahal di sisi Allah ada ghanimah (keuntungan) yang banyak. Begitu pula kamu dahulu. Maka Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepadamu, (karena itu) telitilah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

Konteks Penurunan Ayat

Ayat ini diturunkan pada masa awal Islam, ketika umat Muslim masih dalam kondisi yang rentan dan menghadapi berbagai tantangan. Salah satu peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat ini adalah ketika sekelompok sahabat Nabi Muhammad SAW sedang dalam sebuah perjalanan dakwah atau jihad. Mereka bertemu dengan seseorang yang memberikan salam, yang secara zahir menunjukkan keislamannya. Namun, karena ketakutan atau keinginan untuk mendapatkan harta rampasan perang, mereka justru membunuh orang tersebut dan mengambil hartanya. Peristiwa ini jelas merupakan pelanggaran terhadap ajaran Islam yang mengutamakan keadilan dan larangan membunuh orang yang tidak bersalah.

Pokok-Pokok Ajaran dalam Surah An Nisa Ayat 91

1. Pentingnya Ketelitian dan Tabayyun

Kata kunci "fatabayyanu" (فَتَبَيَّنُوا) yang berarti "maka telitilah" atau "maka perjelaslah" menjadi inti dari ajaran dalam ayat ini. Ini mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, terutama yang berkaitan dengan nyawa, harta, dan kehormatan seseorang. Dalam interaksi sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada informasi yang belum tentu benar atau situasi yang ambigu. Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu melakukan verifikasi, mencari kebenaran, dan tidak mudah percaya pada prasangka atau informasi sepihak. Tabayyun adalah pondasi penting dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis.

2. Larangan Mengatakan Seseorang Bukan Mukmin dengan Sembarangan

Bagian "janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam kepadamu: 'Kamu bukan seorang mukmin'" menunjukkan betapa berharganya pengakuan keislaman seseorang. Mengucapkan salam adalah tanda penerimaan dan perdamaian. Mengklaim seseorang bukan mukmin tanpa dasar yang kuat adalah tindakan gegabah yang bisa berujung pada konsekuensi yang sangat fatal, seperti pembunuhan dan perampasan harta. Ini juga mengajarkan kita untuk tidak menghakimi keimanan seseorang dari lahirnya saja, karena yang mengetahui isi hati hanyalah Allah SWT.

3. Menghindari Keinginan Duniawi yang Berlebihan

Frasa "karena kamu mencari keuntungan duniawi" menyoroti bahaya keserakahan dan ambisi duniawi yang dapat membutakan hati dan akal sehat. Keinginan untuk mendapatkan ghanimah (harta rampasan) yang banyak membuat para sahabat tersebut bertindak gegabah dan melanggar prinsip keadilan. Ayat ini mengingatkan bahwa segala bentuk keuntungan duniawi, meskipun tampak besar, tidak sebanding dengan kerugian moral dan spiritual yang ditimbulkan oleh tindakan yang melanggar syariat. Di sisi Allah, terdapat balasan yang jauh lebih besar dan abadi.

4. Menghargai Karunia Allah dan Menyadari Tanggung Jawab

Ayat ini juga mengingatkan bahwa umat Islam diberikan karunia oleh Allah SWT, termasuk karunia Islam itu sendiri. Pengingat akan kondisi mereka sebelumnya ("Begitu pula kamu dahulu") bertujuan agar mereka senantiasa bersyukur dan tidak sombong. Dengan adanya karunia tersebut, maka tanggung jawab untuk berbuat adil dan bijaksana semakin besar. Kesadaran ini mendorong untuk selalu bertindak sesuai dengan tuntunan Allah.

5. Allah Maha Teliti

Penutup ayat, "Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan," adalah peringatan keras sekaligus penegasan bahwa setiap perbuatan sekecil apapun tidak akan luput dari pengawasan Allah. Dia mengetahui segala niat dan tindakan kita. Ini menjadi motivasi bagi kita untuk selalu berhati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatan, karena setiap langkah akan dimintai pertanggungjawaban.

Relevansi di Era Modern

Surah An-Nisa ayat 91 memiliki relevansi yang sangat kuat di era modern. Dalam era informasi digital ini, berita dan informasi menyebar dengan sangat cepat. Seringkali, kita terpapar pada informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Ayat ini mengajarkan pentingnya literasi digital yang sehat, yaitu kemampuan untuk memilah informasi, melakukan verifikasi, dan tidak mudah menyebarkan hoaks atau fitnah.

Selain itu, ayat ini juga mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam bermuamalah. Dalam dunia bisnis, profesional, maupun sosial, perjanjian dan kepercayaan adalah hal yang fundamental. Mengkhianati janji, melakukan penipuan, atau merugikan orang lain demi keuntungan pribadi adalah perbuatan yang dilarang. Ayat ini menjadi pengingat bahwa integritas dan kejujuran adalah kunci utama dalam membangun hubungan yang langgeng dan masyarakat yang kokoh.

Dalam konteks pergaulan sosial, ayat ini mengajarkan pentingnya menjaga lisan dan menghindari prasangka buruk. Menghakimi orang lain, menyebarkan gosip, atau merendahkan martabat seseorang adalah tindakan yang tidak dibenarkan. Kita dituntut untuk bersikap bijak, penuh kasih sayang, dan senantiasa meneliti kebenaran sebelum bertindak atau berbicara.

Kesimpulan

Surah An-Nisa ayat 91 adalah pengingat ilahi yang sangat penting bagi setiap individu. Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu melakukan tabayyun, menjaga kepercayaan, menghindari keserakahan duniawi, dan menyadari bahwa Allah Maha Teliti. Dengan menginternalisasi ajaran ayat ini, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna, penuh integritas, dan senantiasa berada dalam ridha Allah SWT. Membangun kehati-hatian dalam setiap tindakan adalah cerminan dari keimanan yang kuat dan kesadaran akan tanggung jawab kita di hadapan Sang Pencipta.

🏠 Homepage